Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Do we Know the Holy Spirit? -- The Holy spirit in the Gospels
This page in: -- Arabic? -- English -- German -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian
TOPIK 1: Apakah Kita Mengenal Roh Kudus?
Short explanations to 335 Bible texts that speak of the Holy Spirit
II. Roh Kudus di dalam Kitab-Kitab Injil

3. Pribadi Yesus dan Roh Kudus



YOHANES 3:34-35
34 “Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. 35 Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.

Pemahaman manusia tidak bisa menyelami dalamnya dan luasnya kesaksian akan Yesus ini. Ia dengan rendah hati mengakui dirinya sebagai utusan, yang dengan taat membiarkan diri-Nya diutus sebagai representasi dari Allah. Tuhan dengan tanpa syarat menundukkan diri-Nya kepada kehendak Bapa-Nya. Karena itu, Yesus tidak mengatakan perkataan-Nya sendiri, tetapi firman Bapa-Nya, firman yang menyembuhkan, menghakimi, mengampuni dosa, menghiburkan, dan membangkitkan orang mati dengan kuasa dan kedaulatan (Yohanes 4:34; 14:10). Rahasia dari kedaulatan Yesus adalah bahwa Dia dipenuhi dengan kepenuhan Roh Allah. Di dalam Dia berdiam segala kepenuhan keilahian dalam rupa manusia (Kolose 2:9)!

Yesus membawa para pendengar-Nya ke dalam pengetahuan yang lebih mendalam dan bersaksi kepada mereka bahwa rahasia keberadaan dan mujizat-Nya terletak pada kenyataan bahwa Yang mahakuaasa dan Yang Mahakudus adalah Bapa-Nya, yang sangat mengasihi Anak Tunggal-Nya, yang dilahirkan dari Roh Kudus. Bapa sungguh-sungguh memahami kerendahan hati dan kelemah-lembutan-Nya yang tak terselami, serta kesiapan-Nya untuk berkorban sehingga Ia menyerahkan kepada-Nya semua manusia dan malaikat, semua makhluk dan bintang-bintang sampai selamanya. Di dalam penyerahan ini termasuk juga penyerahan kuasa Roh Kudus. Yesus menerima tanggungjawab ini, karena Ia memang siap untuk mati bagi dosa orang-orang berdosa, dan untuk sekali lagi memperdamaikan dunia dengan Allah, Bapa-Nya.


Yesus di Kota Asalnya, Nazaret

LUKAS 4:16-21
16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. 17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: 18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." 20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”

Setiap orang Kristen perlu menghafalkan, merenungkan, dan menyaksikan di dalam iman apa yang tertulis di dalam ayat 18 dan 19, karena kata “Kristus” memang berarti “yang diurapi”!

Yesus bersaksi dengan tiga kata dalam bahasa Ibrani itu tentang kesatuan dari Allah Tritunggal “Roh” – “Tuhan” – “ada pada-Ku”! Ini adalah bentuk lain dari pengakuan tentang Bapa, Anak dan Roh Kudus! Yesaya sudah mendengar dan menuliskan kesaksian Mesias yang dipenuhi Roh Kudus ini 700 tahun sebelumnya (Yesaya 61:1-2).

Yesus menjelaskan kepada para pendengar-Nya di sinagog Nazaret tentang alasan mengapa kesatuan antara Allah dan manusia sudah menjadi nyata di dalam diri-Nya, “sebab Ia telah mengurapi Aku.” Pemenuhan Roh Kudus atas Yesus pada saat pembaptisan-Nya adalah konfirmasi akan kenyataan bahwa Ia dilahirkan kembali oleh Roh Kudus dan juga diperlengkapi bagi pelayanan. Di dalam Perjanjian Lama, paea raja, imam dan nabi juga diurapi dengan Roh Kudus sebagai tanda akan ketidakmampuan dari diri mereka sendiri. Pada saat yang sama, pengurapan ini juga menjadi tanda bahwa mereka diperlengkapi untuk pelayanan. Seorang Kristen, secara Alkitabiah, hanya benar-benar menjadi Kristen kalau ia sudah diurapi dengan Roh Allah (Roma 8:9-10).

Yesus melanjutkan kesaksian-Nya akan diri-Nya sendiri dan menyatakan alasan mengapa Ia diurapi, “untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin!” Yesus sudah, dengan perkataan dan perbuatan-Nya, bersaksi kepada orang-orang Semitis itu sesuatu yang tak terkatakan sensasionalnya—bahwa Allah memiliki Anak, yang hidup tanpa dosa, karena Dia dilahirkan dari Roh Kudus. Karena itu, ia tetap layak untuk mati sebagai korban pengudusan menggantikan semua orang berdosa. Ini adalah sebuah pengumuman yang luar biasa dari Allah dan kabar baik bagi semua orang! Tetapi kemudian menjadi nampak, bahwa banyak orang yang belum terbuka kepada Injil Kristus. Hanya orang-orang yang miskin, papa dan berkekurangan yang datang mendekat kepada-Nya. Orang-orang yang merasa diri benar, kuat dan gagah, kaya dan hebat, semuanya melewatkan kasih karunia Yesus yang dicurahkan di fajar masa anugerah Allah (Matius 11:25-30).

Barangsiapa mau memahami efek dan tujuan dari Roh Kudus harus membaca dan mempelajari pernyataan Yesus yang dipimpin oleh Roh Kudus ini mengenai diri-Nya sendiri. Di sana orang itu akan menemukan penghiburan bagi orang-orang yang buta, para tawanan, dan yang dianggap hina. Janji-janji Roh Kudus itu menjadi kenyataan, karena digenapi di dalam kehidupan Yesus.

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on February 18, 2013, at 10:42 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)