Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 015 (The Letter of Jesus Christ to the Church Leader in Pergamos)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 1 - LIHATLAH, AKU DATANG SEGERA! (WAHYU 1:1 - 3:22)
BAGIAN 1.2 PENGLIHATAN YANG PERTAMA DAN AKIBATNYA UNTUK DUNIA INI: KEDATANGAN ANAK MANUSIA UNTUK MENGUDUSKAN JEMAAT-NYA (WAHYU 1:9 - 3:22)
BAGIAN 1.2.2 SURAT DARI YESUS KRISTUS KEPADA KETUJUH JEMAAT DI ASIA KECIL (WAHYU 2:1 - 3:21)

3. Surat Yesus Kristus Kepada Pemimpin Jemaat di Pergamus (Wahyu 2:12-17)


Tetapi Aku Mempunyai Beberapa Keberatan Terhadap Engkau: Engkau Membiarkan Anggota Kultus Asing Itu Ada Di Antara Jemaatmu: Gembala jemaat itu pasti sangat senang akan pujian dari Yesus, tetapi ia sangat terkejut ketika Yesus juga mengucapkan sebuah kata kecil “tetapi” kepadanya. Yesus menunjukkan kenyataan bahwa di tengah segala ketekunan dan keberaniannya di hadapan penindasan, ada satu ancaman dosa yang mematikan. Ini menjadi titik masuk yang bisa dipakai oleh si jahat yang harus dengan cepat ditutup dan dihancurkan.

Apakah sakit yang berbahaya, seperti kanker, yang ada di antara jemaat di Pergamus? Tuhan membandingkannya dengan nasehat dari Bileam di masa Perjanjian lama (Bilangan 31:16; 25:1-3). Bileam adalah seorang peramal dan tukang tenung dari Midian. Raja Balak, penguasa Midian, memanggil dia, agar dia mengutuk dan menghancurkan Israel yang sedang datang. Namun, Malaikat Tuhan muncul dan melawan tukang tenung itu dan bahkan memberikn ilham kepadanya untuk memberkati Israel tiga kali dengan berkat yang bertambah-tambah, dan bernubuat tentang Mesias yang akan datang sebagai “Bintang Yakub.”

Penguasa yang sangat marah itu kemudian mengusir Bileam. Namun sebelum pergi, ia memberitahukan kepada Balak agar tidak mencoba mengalahkan Israel dengan senjata, melainkan dengan mengundang mereka ke dalam sebuah pesta memuaskan hawa nafsu dimana ada wanita-wanita muda. Dengan melakukan hal itu, bangsa Israel akan bercampur dengan budaya bangsa Midiaan dan kehilangan keunikan budaya mereka sendiri. Dan memang, banyak di antara anak-anak Yakub yang kemudian dikuasai oleh roh Baal-Peor, yang menggoda mereka dengan anggur, wanita dan pesta pora, dan Baal menaklukkan mereka di bawah pengaruhnya.

Murka Tuhan menyala atas bangsa Israel dan bangsa Midian, sehingga Ia membinasakan terlebih dahulu semua orang Israel yang menganut multibudaya, dan kemudian juga membinasakan sebagian besar orang Midian. Murka Tuhan juga menyala kepada pemimpin jemaat yang sangat bersemangat di Pergamus itu—meski ia berani menyaksikan nama Yesus—karena ia membiarkan beberapa anggota jemaatnya, yang mengaku percaya Yesus namun tidak mau memutuskan hubungan dengan sahabat-sahabat dan kerabat yang membawa mereka untuk ikut dalam berbagai kegiatan di tempat pemujaan dewa kekafiran. Anggota-anggota jemaat itu menerima berbagai undangan untuk datang ke pesta pora yang sesat, makan daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala, minum bersama dengan para pemabuk, dan ikut serta dalam tindakan pelacuran di kuil penyembahan mereka. Yesus tidak bisa lagi membiarkan hal itu, meskipun penduduk kota itu tidak memiliki keberatan atas pelacuran bakti di kuil itu. Persekutuan dengan mereka sama dengan memutuskan diri dari Yesus, yang sudah mengikatkan diri-Nya dengan mereka di dalam baptisan orang-orang percaya. Perceraian rohani ini pada akhirnya mendatangkan perceraian sesungguhnya, karena hawa nafsu berjalan seiring dengan ketidakpantasan (1 Korintus 8:10; 10:14). Yesus menuntut dari para pemimpin jemaat agar mereka mengakhiri perzinahan mulibudaya ini sekali untuk seterusnya.

Mungkin kaum Nicolaus Yunani bisa dibandingkan dengan orang-orang Ibrani yang jatuh ke dalam jebakan Bilem. Mereka membiarkan diri mereka ditarik ke dalam pencampur-adukan budaya dan dengan itu kehilangan ciri khas budaya mereka sendiri. Ide Bileam adalah kesesatan yang menyusup ke dalam gereja di Pergamus dan berkembang seperti kanker, yang sebenarnya adalah pembiaran terhadap membiarkan semua pandangan teologis yang kosong, pandangan duniawi, dan bahkan membiarkan dosa.

Bertobatlah, Atau Aku Akan Mendatangi Kamu dan Memerangi Kami: Yesus tidak menghukum dan menghakimi mereka yang terhilang dan bersalah, tetapi memberikan kepada mereka waktu dan tempat untuk bertobat. Ia membukakan dosa-dosa mereka, sehingga mereka bisa memahami semua kesalahan dan ketidak-adilan itu. Ia kemudian menunggu agar ada hati yang menyesal dan tekad yang keras untuk lepas dari dosa jasmani dan rohani sekali untuk selamanya! Panggilan Yesus kepada pertobatan adalah sebuah perintah yang jelas, bukan hanya sekedar nasehat persahabatan. Pernyataan Tuhan yang mengatakan “tidak” kepada percampuran multibudaya harus dipahami di dalam hati nurani orang-orang Kristen dan membangkitkan di dalam diri mereka keinginan untuk bertobat dan membuang segala dosa.

Barangsiapa tidak mengakhiri perjinahan rohani maupun jasmaninya akan mengalami bahwa Yesus datang sebagai Hakim Ilahi yang datang secara pribadi dan menegur mereka dengan kata-kata, dengan “kecelakaan” dan dengan penyakit. Bukan maksud Tuhan untuk secara pribadi memerangi pemimpin jemaat di Pergamus, tetapi memerangi sikap pembiaran yang merajalela dan sangat menggoda di setiap “masa keemasan” dan yang membuka pintu masuknya sang seteru itu. Barangsiapa tidak masuk ke dalam hubungan yang khusus dengan Tuhan dan tetap menjadi orang bodoh karena terpengaruh pandanagn dunia yang liberal akan kehilangan persekutuan mereka dengan Tuhan dan tiba-tiba akan melihat Dia datang sebagai lawan di hadapannya! Tuhan tidak berkenan kepada kematian orang jahat (Bilangan 32:1-7); tetapi, Allah berkehendak agar hati semua orang percaya akan dilembutkan dan dibawa ke dalam pertobatan. Tuhan memerangi roh pemberontak yang ditemukan di dalam “pembiaran” dan berusaha untuk mengusir roh itu, sebelum roh kecemaran ini memiliki kesempatan untuk melakukan penghancuran di dalam kehidupan mereka dan di dalam Gereja.

Gembala jemaat Pergamus perlu bertobat, karena ia sudah menjadi terlalu longgar dan lembek terhadap anggota gereja yang terlalu toleran. Ia perlu belajar bagaimana menundukkan semua standar budaya humanistik ke bawa salib Kristus dan Roh Kudus.

Di beberapa gereja di Maroko, orang-orang percaya baru dianggap sungguh-sungguh Kristen kalau mereka tidak berpuasa di bulan Ramadhan dan bahkan dengan sengaja makan, meski di sana makan di depan umum pada bulan Ramadhan berarti mereka harus siap dipenjara sampai enam bulan lamanya. Banyak orang Kristen percaya bahwa berpuasa pada bulan itu melambangkan kemunafikan dan dosa, karena mereka yang ikut serta dalam kebiasaan Islam berada dalam bahaya membuat kemerdekaan mereka di dalam Kristus sebagai kesempatan berbuat dosa (1 Petrus 2:16).

Kristus tidak akan menerima budaya Amerika, Eropa, Afrika atau Asia; dan hanya menerima budaya-Nya sendiri, yang penuh dengan kebenaran, kasih, kerendahan hati, dan keadilan. Orang-orang Kristen harus menjadi orang asing di dunia ini, karena mereka memang bukan dari dunia ini, dan mereka tidak boleh menjadi serupa dengan orang-orang yang mati di dalam dosa.

Kata ketiga yang diucapkan oleh Kristus mengenai kedatangan-Nya juga berupa ancamanm, yang bertujuan untuk memurnikan Gereja dari pengaruh percampuran budaya.

Siapa Bertelinga, Hendaklah Ia Mendengarkan Apa Yang Dikatakan Roh Kepada Jemaat-Jemaat: Surat dari Kristus—yang awalnya berisi pujian—kepada para pemimpin jemaat di Pergamus berisi sebuah peringatan yang sangat penting kepada semua pemimpin gereja di segala tempat: Yesus tidak membiarkan roh kecemaran atau iman kepada ilah-ilah lain, roh-roh, raja-raja, atau penguasa-penguasa—apalagi kepada si ular tua iti. Yesus berusaha untuk memisahkan semua jemaat dari ide yang sering disebut sebagai sosialisme atau kapitalisme tebusan Allah. Bahkan para ahli ilmu pengetahuan, para pendorong perdamaian, dan philantropis bisa menjadi kegusaran bagi Tuhan kalau mereka hidup di tanpa penyerahan yang penuh kepada dedikasi yang sungguh-sungguh kepada Dia. Semua pandangan duniawi adalah salah—godaan rohani dan sesuatu yang sebenarnya tidak ada benarnya—kalau ajaran itu mengabaikan Anak Allah dan tidak membawa kepada kelahiran rohani leh Roh Kudus melalui Salib dan Kebangkitan.

Roh Kudus menegaskan, menguduskan, menghibur, menguatkan, melindungi dan menuntun para pengikut Kristus di dalam keamanan selama perjalanan mereka di padang gurun kehidupan.

Manna yang Tersembunyi dan Batu Putih: Yesus menantang pemimpin gereja untuk berperang melawan roh setan di dalam jemaatnya sampai menang. Menang di sini bukan hanya sekedar menyangkal diri atau mendapatkan kemenangan atas cobaan-cobaan di dalam diri kita sendiri; namun, yang lebih penting adalah menegakkan ketuhanan Yesus Kristus di wilayah kekuasaan sang penguasa dunia itu. Iblis harus ditemukan, diusir, dan dikalahkan di dalam nama Yesus. Tidak ada orang Kristen yang bisa melakukan hal ini di dalam dan melalui dirinya sendiri. Namun, kalau kita hidup di dalam persekutuan yang penuh dengan Dia, Ia akan memberikan kemenangan melalui iman dan kasih kita. “Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita” (1 Yohanes 5:4). Prinsip ini juga berlaku di Pergamus, di tempat tahta Iblis. Yang dituliskan oleh Paulus kepada jemaat di Roma juga terjadi di jemaat di Pergamus, “...Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu....” (Roma 16:20).

Di akhir dari suratnya, Yesus menjanjikan karunia rohani yang memiliki nilai yang kekal untuk menang atas Iblis. Kalau orang-orang Kristen menyangkal diri mereka sendiri dan tidak makan makanan yang sudah dipersembahkan ke hadapan Iblis, mereka akan memakan manna, roti dari surga, di hadapan Allah. Makanan ini, yang serupa dengan pohon kehidupan, menunjuk kepada keadaan dimana mereka berdiam di dalam kepenuhan kehidupan kekal dari Allah sendiri. Barangsiapa datang kepada-Nya dan tetap ada di dalam Dia maka ia tidak akan lagi merasa lapar, dan barangsiapa yang percaya kepada-Nya dan tidak berhubungan dengan ilah-ilah lain maka ia tidak akan pernah merasa haus (Yohanes 6:35-40).

Janji untuk batu putih itu menunjuk kepada penghargaan terhadap para pemenang di dalam Perlombaan Olympiade di Yunani kuno. Di sana, para pemenang diberi sebuah lempengan marmer sebagai hadiah, dan namanya diukir di batu marmer itu. Ini adalah penegasan yang sah akan kemenangan mereka, dan diakui oleh semua pejabat dan penguasa.

Menang secara rohani di dalam kuasa Kristus bukan berkenaan dengan batu hitam, seperti yang dikatakan oleh orang-orang Muslim; namun, berkenaan dengan batu putih, batu bersih yang memiliki nilai yang kekal. Batu hitam orang Muslim adalah batu meteor yang jatuh dari langit; yang pernah dipuja oleh kaum animis sebagai roh yang menjadi batu. Bahkan sampai saat ini orang-orang Muslim berkumpul di sekitar batu ini untuk bisa dipenuhi dengan pancaran kuasanya dan meneguhkan diri mereka di dalam iman Islam mereka. Setelah ziarah haji mereka, banyak wajah orang Muslim yang menjadi tampak sekeras batu.

Batu putih untuk orang-orang Kristen mengandung rahasia yang hanya diketahui oleh Tuhan dan orang-orang pilihan-Nya—nama mereka, yang menunjuk kepada ciptaan baru, karunia yang baru, dan arah hidup yang baru. Mereka yang dilahirkan kembali dan dikuduskan menerima semua itu dari Tuhan dan Hakim mereka. Nama baru ini mempermuliakan nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan bukan nama pemenang itu sendiri.

DOA: Oh Tuhan dan Hakim, jangan biarkan pengikut-Mu ada yang memainkan dua permainan sekaligus, menyembah Engkau dan sekaligus menyembah roh jahat. Engkau melawan orang-orang yang terombang-ambing antara kebenaran dan kejahatan dan dengan keras Engkau akan memurnikan gereja-Mu dari sinkretisme. Tolonglah kami untuk membedakan apa yang benar dan apa yang tidak benar di dalam gereja kami dan terus mengangkat salib-Mu sampai pada akhirnya.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah Kristus marah pada saat itu dan juga pada saat ini?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 10:32 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)