Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 006 (Calling of John on the Day of the Lord)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Previous Lesson -- Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 1 - LIHATLAH, AKU DATANG SEGERA! (WAHYU 1:1 - 3:22)
BAGIAN 1.2 PENGLIHATAN YANG PERTAMA DAN AKIBATNYA UNTUK DUNIA INI: KEDATANGAN ANAK MANUSIA UNTUK MENGUDUSKAN JEMAAT-NYA (WAHYU 1:9 - 3:22)
BAGIAN 1.2.1 KEDATANGAN TUHAN YANG BANGKIT DISERTAI DENGAN KEMULIAAN (WAHYU 1:9-20)
2. Pernyataan Diri Anak Allah sebagai Imam Besar dan Hakim atas Dunia (Wahyu 1:10-16)

a) Panggilan Yohanes pada Hari Tuhan


WAHYU 1:10-11
10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, 11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."

Di tengah-tengah kesendirian dan kesusahannya, di suatu hari Minggu—hari Tuhan dan hari dimana jemaat-jemaatnya berkumpul di gereja mereka untuk merayakan hari kebangkitan Tuhan—malaikat Tuhan mendatangi Yohanes di dalam pembuangannya (Wahyu 1:1).

Sang rasul yang sudah lanjut usia itu merasakan kekaguman yang sangat besat dan dipenuhi dengan pengurapan yang baru dari Roh Kudus, agar ia bisa menerima wahyu-wahyu supernatural itu. Darah dan daging, di dalam dan dari dalam dirinya sendiri, tidak akan bisa memahami kenyataan-kenyataan rohani (Matius 16:17). Roh Allah yang menyelidiki kedalaman hati Allah (1 Korintus 2:10). Yohanes diperlengkapi oleh Yesus dengan rasa logika rohani, sehingga ia bisa memahami segala sesuatu “dari atas.”

Ketika menerima wahyu-wahyunya, sang Rasul tidak menderita pengaruh rasa tertindih sama sekali. Ia tidak menunjukkan tanda-tanda seperti seorang yang terkena ayan, dan ia juga tidak memberikan kesan kalau ia kehilangan kesadarannya, seperti yang terjadi kepada Muhammad kalau ia sedang menerima wahyu (Qs. 37:36; 44:14-15; 52:29-30; 68:2; 81:22). Penglihatan-penglihatan yang diterima oleh Yohanes, meskipun mengerikan, tetap menghasilkan ketenangan yang sangat mendalam, menyatakan kekudusan yang sangat nyata, dan kepastian akan petunjuk pewahyuan.

Suara yang Keras Seperti Sangkakala: Penglihatan yang pertama dari Yohanes tidak dimulai dengan munculnya sebuah gambar, tetapi dimulai dengan ia mendengar sebuah suara yang sangat nyaring. Di belakangnya terdengar sebuah suara yang sangat nyaring dan Yohanes, dalam keadaan gemetar karena suara yang sangat nyaring itu, menoleh ke belakang, seperti mempersiapkan diri untuk mendapatkan lebih banyak lagi penglihatan supernatural. Suara itu terdengar seperti pekikan suara sangkakala; namun suara itu sama sekali bukan suara sangkakala—suara itu hanya “seperti” suara sangkakala. Di dalam kitab wahyu, Yohanes memakai kata “seperti” sekitar 70 kali, dan konsep “bagaikan” sekitar 45 kali. Penjelasan yang demikian diperlukan, karena kenyataan tentang dunia roh hanya bisa dijelaskan dengan perkiraan, dengan konsep yang bisa dipahami oleh imajinasi manusia. Perkara yang kekal itu tidak bisa dijelaskan; dan hanya bisa disebut dengan menggunakan perbandingan.

Perintah Untuk Menuliskan Kitab: Malaikat Tuhan mengatakan supaya Yohanes tidak berusaha untuk memasuki keadaan tidak sadar secara mistis, dan tidak berusaha untuk dengan menebak-nebak dan mengukur waktu-waktu kejadian atau berusaha untuk menjelaskan penglihatan-penglihatannya; namun, Yohanes diperintahkan untuk menuliskan dengan detail apa yang sudah dilihatnya sebagai seorang saksi mata. Yohanes bisa menulis dalam bahasa Yunani, karena itu ia menuliskan dengan tepat semua perkataan dan penggambaran dari penglihatan-penglihatannya sebagai wahyu dari Yesus Kristus.

Yohanes tidak menerbitkan kitab ini atas kehendaknya sendiri. Tuhan yang hidup yang secara langsung memandang kepada jemaat-jemaat di Asia Kecil dengan perkataan yang didiktekan-Nya. Yohanes memberikan kepada jemat-jemaat itu Firman Tuhan dalam bentuk tulisan dan bisa dipercaya.

Perintah untuk menulis itu ditemukan beberapa kali di dalam Kitab Wahyu (Wahyu 2:1,8,12; 3:1,7,14; 10:4; 14:13; 19:9; 21:5). Bentuk kitab dari nubuatan ini juga dijelaskan secara khusus (Wahyu 1:11; 22:7,9,10,18,19). Yohanes harus menuliskan hanya “satu” kitab dan tidak menyalinnya menjadi tujuh salinan. Yang dituliskannya harus menjadi standar dan tuntunan bagi semua nabi-nabi yang lain di dalam ketujuh jemaat itu. Tulisannya nanti akan menjadi penyeimbang, mengurangi rasa tertindas dan keputus-asaan yang dirasakan di antara beberapa anggota jemaat; tetapi juga menjadi pengingat untuk tetap waspada akan datangnya kesusahan, dengan penekanan kepada maksud dan kehendak Tuhan dalam membawa keselamatan-Nya dan menumbuhkan ciptaan baru-Nya itu sebagai kenyataan yang akan digenapi.

Ketujuh Jemaat: Ketujuh kota utama dari berbagai propinsi Romawi di Asia Kecil adalah pusat dari birokrasi dan juga pusat pemujaan kepada Kaisar. Ketegangan sudah terbangun di sana, dan penganiayaan terhadap jemaat sudah dipastikan akan segera terjadi.

Daftar dari kota-kota adalah sesuai dengan urutan jarum jam, dimulai dari Efesus – lalu menuju ke utara ke kota Smirna (atau Izmir, sebutannya sekarang), kemudian Pergamus, dan kemudian bergerak ke timur ke Tiatira, kemudian ke selatan ke Sardis dan Filadelfia, dan akhirnya ke Laodikia, di antara Hierapolis dan Kolosse. Dari sana menuju ke barat dan kembali ke Efesus. Total jarak yang ditempuh dalam lingkaran itu adalah sekitar 400 kilometer, dan diamoeternya adalah antara 100-130 kilometer.

Sebagai tambahan untuk nama ketujuh kota yang disebutkan, ada juga beberapa jemaat cabang di sekitar wilayah itu. Jemaat-jemaat kecil itu mengelompokkan diri ke kota-kota propinsi dan juga termasuk dalam kelompok sasaran pembaca gulungan kitab Yohanes.

DOA: Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau sudah menemui Yohanes yang dipenjarakan itu secara pribadi. Engkau tidak melupakan dia, tetapi Engkau berbicara kepadanya dan memerintahkan dia untuk menuliskan apa yang didengar dan apa yang dilihatnya secara tepat dan mengirimkan berita surgawi itu kepada ketujuh jemaatnya di Anatolia dan kepada seluruh jemaat yang ada di dunia. Bukalah telinga kami agar kami bisa mendengar apa yang Engkau katakan kepada jemaat-jemat itu, dan berikanlah kekuatan kepada kami untuk melakukan perintah-Mu dengan sukacite.

PERTANYAAN:

  1. Apakah nama-nama dari ketujuh jemaat itu?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 10:06 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)