Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Revelation -- 001 (Greeting to the Judeo-Christian Church Members in the Churches of Asia Minor)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Bulgarian -- English -- French? -- German -- INDONESIAN -- Polish? -- Portuguese -- Russian -- Yiddish

Next Lesson

WAHYU - Lihatlah, Aku datang segera
Pelajaran dari Kitab Wahyu
BUKU 1 - LIHATLAH, AKU DATANG SEGERA! (WAHYU 1:1 - 3:22) -- TUHAN YANG BANGKIT MEMPERSIAPKAN GEREJA-NYA BAGI KEDATANGAN-NYA YANG KEDUA KALI
BAGIAN 1.1 PENDAHULUAN DARI RASUL YOHANES UNTUK WAHYU YESUS KRISTUS (WAHYU 1:1-8)

1. Salam Kepada Anggota-Anggota Gereja Kristen Berlatar Belakang Yahudi di Asia Kecil (Wahyu 1:1-3)


WAHYU 1:1-3
1 Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. 2 Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. 3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

Peristiwa di dalam Kitab Wahyu: Di awal dari kitab ini Yohanes menekankan bahwa penglihatan-penglihatan yang dituliskannya di sini adalah “wahyu Yesus Kristus”, dan tidak disebut sebagai “wahyu Yohanes.”

Yohanes tidak memulai kitabnya dengan menuliskan namanya sendiri sebagai pengirim surat, sebagaimana yang bisa dilihat di dalam surat-surat para rasul di dalam Perjanjian Baru; namun, sejak awal sekali, ia memberikan kesaksian tentang peristiwa-peristiwa yang sangat penting di dalam kitab wahyu ini. Tuhan yang bangkit, yang menyatakan diri-Nya, jauh lebih penting dibandingkan dengan pribadi sang pengantara dari wahyu ini. Yesus adalah yang memulai, yang menjadi tujuan, dan sekaligus kenyataan yang paling utama di dalam wahyu sejarah yang sangat menarik ini.

Bentuk luar dari pendauluan surat ini mengacu kepada bentuk pendahuluan dari kitab-kitab nubuatan di dalam Perjanjian lama (Yesaya 1:2; Yoel 1:2; Mikha 1:2, dll.). Firman Tuhan—Wahyu dari-Nya—adalah peristiwa yang paling penting, pernyataan dari Dia yang Kekal di dalam keberadaan waktu yang terbatas. Inilah sebabnya, di dalam tulisan-tulisan Yahudi, peristiwa wahyu itu dituliskan di awal tulisan sebagai legitimasi dari sang nabi dan perkataan yang dituliskannya.

Sebagian besar dari anggota gereja di kota Efesus dan sekitarnya adalah orang-orang Kristen berlatar belakang Yahudi. Salam yang pertama ini adalah untuk mereka. Bagi orang-orang Yahudi, penulis sendiri adalah sesama orang Yahudi.

Di dalam penglihatan yang dituliskan oleh Yohanes, Dia yang disalibkan dan bangkit itu tidak berbicra mengenai peristiwa-peristiwa di masa yang lalu; namun, Ia langsung bernubuat mengenai masa depan dunia kita sebagai penggenapan dari kemenangan-Nya di kayu salib. Nama-Nya, Yesus, yang muncul sebanyak 975 kali di dalam Perjanjian Baru, berarti “Yahweh menyelamatkan” (Matius 1:21, Lukas 1:31). Kristus adalah penjelasan tentang jabatan Yesus yang berarti “Dia yang diurapi” (Lukas 4:18-19). Gekar ini dituliskan 569 kali di dalam Perjanjian Baru. Dengan kedua nama itu, maka tema, arah dan tujuan dari wahyu Yesus Kristus diteguhkan seturut dengan rencana keselamatan dari-Nya. Rencana Yesus berakar kepada nama dan gelar-Nya.

Allah memberikan Wahyu itu kepada Yesus: Yesus tidak menyatakan nubuatan mengenai arah sejarah menuju kepada akhir jaman kepada Yohanes dengan cara yang memegahkan diri-Nya sendiri. Ia menerima semua rahasia itu dari Allah bapa. Setelah kenaikan-Nya ke surga, Yesus menerima buku dengan tujuh meterai pada saat penobatan-Nya. Sang Anak merendahkan diri-Nya kepada Bapa-Nya dan membiarkan diri-Nya menerima pengakuan dan kuasa untuk menggenapi keselamatan dan penghakiman. Ia tidak mengambil semua itu bagi diri-Nya sendiri, tetapi menantikan saatnya Bapa-Nya memberikan hal itu kepada-Nya.

Berulangkali di dalam Injil yang dituliskannya, Yohanes menekankan bahwa Allah Bapa memberikan dan sang Anak menerima (Yohanes 3:35, 5:22, 27, 36; 6:39, 65; 13:3; 17:2-12, 22-24 [13 times]; 18:11). Bapa memberikan kepada Anak-Nya segala kuasa di surga dan di bumi (Matius 28:18). Kesatuan yang kudus antara Bapa dengan Anak ditemukan di dalam kerendahan hati, kasih dan kepercayaan di antara kedua Pribadi itu (Yohanes 12:49-50; 14:8-12).

Untuk Menunjukkan Kepada Hamba-Hamba-Nya: Sang Anak tidak menyimpan rahasia mengenai akhir jaman itu sendiri, tetapi Ia menyatakannya kepada hamba-hamba-Nya, yang menundukkan diri kepada-Nya dengan sukarela menjadi hamna. Tidak ada di antara mereka yang ingin menyatakan pandangan mereka sendiri. Mereka menyadari keadaan mereka sebagai jurubicara bagi Sang Pemberi Ilham Surgawi itu.

Dinyatakannya wahyu-wahyu mengenai akhir jaman tidak hanya diberikan kepada satu nabi saja di dalam Gereja Kristus; namun, wahyu-wahyu itu diberikan kepada para pelayan yang diberi karunia nubuatan di dalam gereja. Di dalam wahyu Yohanes, penglihatan itu menggenapi gambaran tentang apa yang akan datang.

Ketentuan Ilahi: Kejadian-kejadian di masa akhir jaman ini bukanlah sekedar kebetulan saja, tetapi merupakan hasil dari penentuan Ilahi yang sangat penting yang ditetapkan di dalam kekudusan dan kasih Allah. Kesabaran-Nya sampai kepada batasnya ketika dosa manusia secara pribadi dan secara bersama-sama sudah melimpah. Namun rahmat-Nya, mencakup dan memelihara orang-orang yang bertobat. Yesus tidak kehilangan satupun dari domba di dalam kawananan-Nya (Yohanes 10:27-30). Pada saat yang tepat, Ia akan memberitahukan kepada para pengikut-Nya semua yang akan terjadi berkaita dengan penghakiman dan perlindungan, sehingga mereka akan bisa menyadari: Tuhan kita memegang kuasa akan sejarah dunia di tangan-Nya! Hanya apa yang diijinkannya yang bisa terjadi.

Ketentuan dari kasih dan kekudusan Allah seringkali bisa dilihat di dalam kehidupan Yesus, khususnya pada Minggu Belas Kasihan itu. Di dalam ketaatan Yesus, kita melihat bagaimana Anak Domba Allah itu menjadi pelaksana dari semua penentian Allah (Yohanes 19:28; Wahyu 5:1-14).

Akhir Jaman Sudah Mendekat: Masa-masa akhir jaman dimulai dengan kelahiran Yesus. Sejak itu, hasilnya adalah bahwa orang-orang yang percaya kepada Kristus sudah bertumbuh secara rohani, sementara orang-orang yang tidak mau bertobat juga terus melanjutkan kesesatan mereka yang tidak mau bertobat. Kejahatan akan terus terjadi sampai penuh takaran dari kejahatan itu. Namun, orang yang sudah bertobat akan menjadi kudus dan diuji serta dimurnikan melalui penderitaan (Roma 5:1-5). Akhir dunia ini lebih dekat dibandingkan yang kita bayangkan. Akhir jaman itu akan datang dengan segera dan sangat tiba-tiba.

Malaikat Menyatakan Penglihatan-Penglihatan itu: Dalam pernyataan wahyu kepada Yohanes, yang dahulu adalah rasul yang termuda, tetapi yang saat itu menjadi rasul yang paling tua, Yesus tidak menyatakan diri-Nya secara langsung; namun, Ia mengutus malaikat-Nya (kemungkinan Malaikat Gabriel) untuk menyatakan kejadian-kejadian yang akan terjadi di hari-hari terakhit. Semua rasul yang lain—termasuk Paulus juga—sudah meninggal dunia atau sudah dibunuh sebagai martir.

Kitab Wahyu menjelaskan tentang pelayanan malaikat sebanyak 67 kali. Di dalam keseluruhan Perjanjian Baru, malaikat disebutkan sebanyak 175 kali. Mereka menampakkan diri sebagian besar pada saat kemampuan manusia untuk memahami apa yang tidak terselami atau untuk bertahan melawan roh-roh jahat tidak lagi cukup.

Yohanes, hamba Yesus Kristus: Yohanes adalah satu-satunya saksi mata tentang kehidupan, penderitaan dan kebangkitan Yesus yang masih hidup ketika malaikat penyampai wahyu menyatakan diri kepadanya. Ia adalah murid yang dikasihi Yesus (Yohanes 13:23). Kasih Juruselamatnya sudah membuatnya sangat rendah hati dan memasukan Yohanes ke dalam pelayanan yang sukarela kepada-Nya. Yohanes menjalani kehidupan seturut dengan arti dari namanya sendiri: Yahweh itu penuh rahmat dan belas kasihan.

Para bapa Gereja tidak menambahkan nubuatan apapun tentang masa yang akan datang ke dalam kanon Perjanjian Baru, karena wahyu yang diberikan kepada Yohanes ini sudah mencakup semua penglihatan lain tentang akhir jaman.

Yohanes menyampaikan “Firman Allah”: Beberapa kali di dalam Injilnya dan juga di dalam surat-suratnya, Yohanes menyatakan bahwa Yesus adalah “Firman Allah” yang menjadi manusia. Di dalam Dia segala janji adalah ya dan amin. Yesus menggenapi Hukum Taurat dan segala perintah di dalamnya serta tetap tidak berdosa. Kuasa penciptaan, penyembuhan, pengampunan, penghiburan dan pembaharuan dari Allah mengejawantah di dalam diri-Nya. Kehendak Allah menjadi daging dan nampak di dalam Yesus. Di dalam biografinya tentang Yesus, Yohanes menjelaskan tentang inkarnasi Firman Allah secara sangat unik dan tepat (Yohanes 1:1-8).

Yohanes Berpegang Teguh kepada Kesaksian Kristus: Yohanes tidak hanya memberikan kesaksian tentang keilahian Yesus di dalam kenyataan kasih-Nya, tetapi ia juga menuliskan pernyataan kemenangan Yesus, “Sudah selesai!” Di puncak kelemahan-Nya dan di dasar kehinaan-Nya, Yesus menggenapkan keselamatan dunia, pembenaran bagi orang-orang berdosa, dan mencapai kemenangan atas dosa, Iblis, maut dan murkan Allah. Yesus meruntuhkan tembok pemisah antara sang Pencipta dengan makhluk-Nya. Ia menyatakan Bapa kepada kita dan membuka lebar-lebar pintu kepada kehidupan kekal. Yohanes menuliskan kesaksian Yesus Kristus dengan cara yang sangat unik ketika ie manyatakan pernyataan Yesus yang dimulai dengan kata “Akulah” kepada dunia.

Yohanes memberitakan Apa yang Dilihatnya: Yohanes menuliskan kepada gereja-gereja tentang semua yang dilihat dengan matanya, didengar dengan telinganya, dan diterimanya di dalam hatinya. Ia sangat meyakinkan di dalam menyatakan semua kata-kata yang disampaikannya. Karena itu, Tuhan bisa mempercayakan semua wahyu itu kepada kita. Tuhan membiarkan Yohanes melihat kemenangan-Nya yang paling besar itu dan juga tentang masa dimana kita hidup sekarang ini.

Berkat bagi Penerima Buku ini: Dua kali, di bagian awal dan akhir kitab ini, Yohanes menekankan bahwa semua orang yang membaca, mendengar, dan menuruti semua nubuatan kemenangan Allah Tritunggal itu akan sangat keberkatan dan berbahagia. Kalau seluruh 22 pasal di dalam kitab ini dibaca dengan bersuara, akan membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam. Sukacita dari Roh Kudus akan memenuhi semua orang yang percaya kepada kebenaran yang dinyatakan mengenai masa depan dan memberitakannya kepada orang-orang lain sebagai penghiburan di masa-masa ketakutan. Sukacita dari Tuhan akan memberikan kesukaan kekal di masa-masa putus asa dan memberikan keteguhan pengharaoan di masa-masa yang penuh ketidakpastian. Orang-orang yang secara khusus diberkati adalah mereka yang menyimpan kata-kata nubuatan tentang akhir jaman itu di dalam hati mereka, yang membiarkan firman itu memenuhi alam bawah sadar mereka, dan yang dengan sungguh-sungguh menantikan saatnya Tuhan dan Juruselamat mereka itu menyatakan diri kepada mereka. Berkat sukacita dari mereka yang percaya kepada Kristus itu disebutkan tujuh kali di dalam kitab ini (Wahyu 1:3; 14:13; 16:15; 19:9; 20:6; 22:7,14); sedangkan “kutuk” bagi mereka yang terus hidup di dalam kejahatan mereka dan tidak mau bertobat disebutkan sebanyak 13 kali (Wahyu 8:13 [tiga kali]; 9:12 [dua kali]; 11:14 [dua kali]; 12:12, 18:10 [dua kali]; 16 [dua kali]; 19 [dua kali]).

Saatnya sudah Mendekat: Yohanes memberikan kesan kepada pembacanya mengenai kenyataan bahwa wakyu penggenapan keselamatan itu sudah dekat. Namun kita tidak perlu takut kepada Penghakiman terakhir, sebagaimana yang terjadi kepada orang-orang Muslim, dan tidak perlu gemetar memikirkannya; namun, kita bisa merasakan kesukaan dan penghiburan, karena Tuhan kita datang untuk membawa orang-orang yang dikasihi-Nya. Sukacita dari Tuhan adalah kekuatan kita. Mereka yang dilahirkan kembali sudah membawa masa depan dunia, sudah dilahirkan di dalam Roh, di dalam diri mereka. Kemuliaan Kristus akan bersinar seperti cahaya matahari di waktu fajar. Kita dipanggil untuk menjadi cermin bagi Kristus, memancarkan cahaya kemuliaan kasih, kebenaran dan kemurnian-Nya.

DOA: Bapa Surgawi, kami memuliakan Engkau karena Engkau sudah menyatakan kepada hamba-hamba-Mu melalui Kristus tentang perkembangan yang terjadi di masa yang akan datang, dan Yesus meneguhkan hal itu kepada kami melalui wahyu-Nya kepada Yohanes, wahyu yang Ilahi, bahwa akhir jaman sudah semakin mendekat. Tolonglah kami untuk memahami wahyu ini dan hidup dengan damai sejahtera di tengah-tengah dunia yang sedang gelisah ini.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah Yohanes mempersiapkan anggota-anggota pertama dari Gereja kaum Semit ini?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 14, 2013, at 09:55 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)