Home -- Indonesian -- Ephesians -- 033 (The new man created after God)
Previous Lesson -- Next Lesson
Bagian 3 - Pendahuluan Kepada Etika Menurut Sang Rasul (Efesus 4:1 – 6:20)
Manusia Baru yang Diciptakan oleh Allah (Efesus 4:20-24)
Efesus 4:20-24
“Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Ef. 4:20-24).
Paulus ingin memperkenalkan sebuah budaya baru kepada masyarakat dengan budaya beragam di propinsi Asia. Yang menjadi teladan untuk cara pandang yang baru ini adalah pribadi Yesus Kristus sendiri. Di dalam suratnya Paulus menyaksikan kepada para pemimpin gereja bahwa mereka harus mengenal Yesus Kristus, baik melalui pengajaran yang panjang lebar maupun dengan pengalaman rohani pribadi mereka sendiri. Mereka harus mengenal Yesus yang benar dan berdiri teguh di dalam kebenaran sejarah itu.
Namun, pengetahuan akan pribadi Yesus Kristus dan pengajaran-Nya tidaklah cukup. Harus ada perubahan yang terjadi. Kebiasaan hidup lama di dalam dosa harus dibuang dan ditanggalkan. Ini berarti berbalik dari kecemaran masa lalu dan kemudian masuk ke dalam kehidupan yang didasarkan kepada pengajaran Yesus. Kemudian setelah itu harus ada doa pertobatan yang sungguh-sungguh, dan kemudian kerinduan yang besar untuk belajar tentang jalan kehidupan yang baru, yang diberikan dan diperintahkan oleh Yesus. Semua ini menjadi dasar untuk pengampunan yang penuh belas kasihan atas semua dosa dan kesalahan melalui kematian Yesus Kristus sebagai korban pengganti bagi kita. Tanpa pembenaran ini tidak ada orang berdosa yang akan berani untuk berusaha mulai menjalani kehidupan yang baru.
Perlu sungguh-sungguh disadari bahwa tidak ada seorangpun yang bisa menyucikan dirinya sendiri. Hanya di dalam persekutuan dengan Yesus saja dan di dalam kuasa Roh Kudus ia bisa mengalami bahwa Tuhan memberikan terang, kekuatan dan anugerah kepadanya untuk menjalani kehidupan yang baru. Cara hidup yang baru ini ditandai oleh kasih, kerendahan hati dan kesucian Kristus. Seseorang yang percaya perlu melekat kepada Kristus, mengenakan manusia baru dan hidup di dalam Roh dan Kuasa-Nya.
Pembaharuan ini tidak terjadi dalam satu atau dua jam, tetapi perlu waktu, kekuatan, pembaharuan dan juga nasehat dari saudara-saudara seiman. Sama seperti anak-anak, awal dari kehidupan iman juga perlu belajar kerendahan hati dan tentang bagaimana hidup dalam kesucian. Ia perlu hidup di bawah kuasa Tuhannya dan mengijinkan Bapa dari semua anak-anak rohani itu untuk memperbaharuinya. Pikiran dan roh orang itu kemudian akan diperbaharui. Ia kemudian akan belajar tentang kebenaran Allah dan kekudusan-Nya, serta mempraktekkan kehidupan yang demikian. Secara pelahan dia akan diubahkan untuk menjadi semakin serupa dengan Bapa di surga.
Doa: Bapa surgawi, kami menyembah Engkau dan bersorak penuh sukacita, karena Engkau sudah menghapuskan semua kesalahan dan kecemaran kami dahulu melalui kematian Anak-Mu yang Engkau kasihi. Dengan anugerah-Mu Engkau sudah membenarkan kami melalui Dia. Tolonglah kami untuk mendekat kepada Yesus dan dengan rela mengikuti jalan kehidupan yang dikehendaki-Nya. Biarlah kehidupan kami di dalam Dia dinyatakan melalui kuasa Roh Kudus-Mu. Amin.
Pertanyaan:
- Model kehidupan yang mana yang harus diikuti oleh budaya Kristen yang baru?
- Bagaimana seseorang bisa secara praktis mendekat kepada Yesus dan hidup serta mengasihi sebagaimana yang dilakukan-Nya?