Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Romans - 074 (Christ Overcame all the Differences)
This page in: -- Afrikaans -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bengali -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek? -- Hausa -- Hebrew -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Kiswahili -- Malayalam -- Polish -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish? -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

ROMA - Tuhan adalah Kebenaran Kita
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Roma
BAGIAN 3 - KEBENARAN ALLAH NAMPAK DI DALAM KEHIDUPAN PARA PENGIKUT KRISTUS (Roma 12:1 - 15:13)

11. Kristus mengalahkan perbedaan di antara orang-orang percaya yang berlatar belakang Yahudi dengan yang berlatar belakang bukan Yahudi (Roma 15:6-13)


ROMA 15:6-13
6 sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. 7 Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. 8 Yang aku maksudkan ialah, bahwa oleh karena kebenaran Allah Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang kita, 9 dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis: "Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu." 10 Dan selanjutnya: "Bersukacitalah, hai bangsa-bangsa, dengan umat-Nya." 11 Dan lagi: "Pujilah Tuhan, hai kamu semua bangsa-bangsa, dan biarlah segala suku bangsa memuji Dia." 12 Dan selanjutnya kata Yesaya: "Taruk dari pangkal Isai akan terbit, dan Ia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan." 13 Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

Barangsiapa, yang membaca pasal 9 sampai 15 dari surat Roma, bisa memahami bahwa kehidupan bersama yang terjalin di antara orang-orang Kristen berlatar belakang Yahudi dengan yang berlatar belakang bukan Yahudi, menciptakan adanya perbedaan yang besar. Inti dari perbedaan itu adalah mengenai sunat dan makanan yang berkenaan dengan hukum Musa, dan adanya ayat-ayat untuk orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen. Tujuan dari perkataan Paulus yang dituliskan di dalam surat Roma adalah untuk mempersatukan orang-orang percaya berlatar belakang Yahudi dengan orang-orang percaya berlatar belakang bukan Yahudi, dan untuk membangun jembatan di atas jurang pemisah yang ada di antara mereka, karena Kristus sendiri sudah mempersatukan mereka. Karena itu, ia menuliskan di akhir suratnya, “Terimalah satu dengan yang lain, meski ada perbedaan asal-usul dan tradisi, sebagaimana Yesus Kristus sudah menerima dan menyelamatkan kamu. Dan barangsiapa memahami rahasia keselamatan ini akan mempermuliakan Bapa, Anak dan Roh Kudus bersama dengan orang-orang lain, tanpa ada perbedaan, pilih kasih, atau kebencian.”

Kasih menuntut adanya persatuan di antara orang-orang percaya yang berbeda-beda, dan kasih Kristus adalah lebih kuat dari semua bayangan tentang perbedaan. Paulus menjelaskan prinsip ini kepada orang-orang percaya berlatar belakang Yahudi, dan menyatakan kepada mereka bahwa Mesias yang dinantikan sudah menjadi hamba bagi orang-orang Yahudi untuk menyatakan kebenaran dan keadilan Allah, dan menggenapi banyak janji mengenai-Nya yang sudah dibukakan kepada para bapa iman sehingga mereka bisa memahami bahwa kebenaran tidak akan pernah bisa diselewengkan.

Sang Rasul menjelaskan kepada orang-orang percaya berlatar belakang bukan Yahudi yang sebelumnya dianggap najis bahwa mereka layak memuliakan Allah, karena Ia sudah menunjukkan rahmat kepada mereka, dan Ia sudah memperdamaikan diri-Nya kepada mereka, dan sudah mengangkat mereka sebagai anak dan memperbaharui mereka. Pujian kepada Bapa dan Anak oleh orang-orang yang berlatar belakang bukan Yahudi adalah bukti dari pilihan mereka di dalam Kristus. Itu juga menjadi penggenapan dari semua janji di dalam Perjanjian Lama, karena Kristus juga adalah terang bagi orang-orang bukan Yahudi, dan orang-orang Kristen berlatar belakang bukan Yahudi juga diperkenankan untuk mengambil bagian di dalam sukacita Allah, karena Kristus menyatakan bahwa Ia menghendaki kalau sukacita-Nya menjadi penuh di dalam kehidupan mereka (Yohanes 15:11; 17:13). Namun, orang-orang percaya berlatar belakang bukan Yahudi jangan sampai lupa akan orang-orang percaya berlatar belakang Yahudi, tetapi harus tetap memuliakan Bapa dan Anak dalam satu suara dengan sepenuh hati mereka (Ulangan 32:43).

Janji-janji di dalam Perjanjian Lama tidak terbatas kepada sebagian kecil saja dari antara semua benua, tetapi janji-janji itu menjadi milik dari segala bangsa sehingga mereka bisa memuliakan Bapa dari Tuhan Yesus (Mazmur 117:1). Dalam janji yang sangat berharga itu, kita menemukan kekuasaan rohani dan keselamatan yang besar bagi manusia. Barangsiapa yang percaya kepada Kristus akan mengambil bagian di dalam kekayaan kasih karunia-Nya.

Yesaya sudah menubuatkan, “Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai ... Maka pada waktu itu Taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.” Nubuat ini digenapi di dalam Yesus, karena Ia duduk di sebelah kanan Bapa, dan segala kuasa di langit dan di bumi sudah diberikan kepada-Nya. Yesus juga sudah memerintahkan kepada para rasul-Nya untuk pergi dan menjadikan segala bangsa murid-Nya agar mereka bisa dituntun dan dipenuhi oleh Roh Kudus-Nya, dan agar Kerajaan Allah bisa bertumbuh di dalam kehidupan mereka.

Doa dari sang Rasul kepada orang-orang bukan Yahudi bertujuan untuk menyebarkan pengharapan yang menjadi sumber dari kesatuan di antara orang-orang percaya. Sang Rasul berusaha mendapatkan kepenuhan dalam tubuhnya dengan sukacita surgawi, dan juga damai sejahtera dari Sang Raja Damai untuk meneguhkan iman yang benar dalam kesatuan dengan Tritunggal yang Kudus sehingga mereka semua bisa menjadi kaya di dalam pengharapan dan kuasa Roh Kudus.

DOA: Ya Bapa Surgawi, kami meminta kepada-Mu melalui Anak-Mu Yesus untuk menuntun orang-orang percaya berlatar belakang Yahudi agar tidak meremehkan orang-orang percaya berlatar belakang bukan Yahudi; tetapi agar semua orang percaya bisa memahami bahwa mereka satu kelompok menjadi tidak terpisahkan oleh penebusan Yesus Kristus. Berikan kepada mereka peneguhan di dalam Kristus, dan pendekatan iman yang sama sehingga mereka bisa tetap satu di dalam kuasa Roh Kudus. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah Paulus mau mengalahkan perbedaan-perbedaan yang ada di antara jemaat di Roma?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 24, 2012, at 12:02 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)