Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Romans - 060 (Warning the Believers of the Gentiles of being Proud)
This page in: -- Afrikaans -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bengali -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Hebrew -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Kiswahili -- Malayalam -- Polish -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

ROMA - Tuhan adalah Kebenaran Kita
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Roma
BAGIAN 2 - KEBENARAN ALLAH TIDAK BERUBAH MESKI ANAK-ANAK YAKUB, ORANG-ORANG PILIHANNYA, MENGERASKAN HATI (Roma 9:1-11:36)
5. Pengharapan dari anak-anak Yakub (Roma 11:1-36)

c) Peringatan kepada orang-orang percaya berlatar belakang bukan Yahudi agar tidak menjadi sombong terhadap anak-anak Yakub (Roma 11:16-24)


ROMA 11:16-24
16 Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus. 17 Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, 18 janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. 19 Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. 20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! 21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. 22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga. 23 Tetapi mereka pun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali. 24 Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri?

Paulus menegaskan bahwa Abraham dibenarkan oleh kasih karunia saja, dan ia mengakui bahwa keturunan Abraham juga akan dibenarkan kalau mereka percaya sebagaimana yang dilakukan leluhur mereka itu, karena kalau akar pohonnya baik, ranting-rantingnya juga akan menjadi baik; dan kalau roti sulung enak, maka roti-roti yang lain juga akan menjadi enak. Pada awalnya, orang-orang Kristen juga asing dari Kerajaan Allah. Mereka seperti ranting-ranting pohon zaitun liar di padang gurun, tetapi tangan Allah sudah mencangkokkan mereka ke batang pohon zaitun dewasa, seperti Abraham dan keturunannya, sehingga mereka bisa hidup dari getahnya, dan menghasilkan buah dari kekuatannya. Tetapi kalau tangan Tuhan memangkas sebagian dari ranting yang asli untuk mencangkokkan ranting asing, maka ranting asing tidak boleh menjadi sombong, dan berpikir bahwa mereka pada dasarnya sama baik dan sama berharganya dengan ranting yang dipangkas itu.

Orang-orang Yahudi adalah seperti ranting yang dipangkas karena mereka menolak Kristus dan keselamatan-Nya, sementara ranting baru yang dicangkokkan mewakili orang-orang Kristen yang sudah menerima iman kepada Anak Allah. Ranting baru yang dicangkokkan itu cenderung memegahkan diri, dan mengatakan bahwa anak-anak Abraham itu cemar dan dibenci. Barangsiapa yang menjadi congkak dan memegahkan diri sendiri akan jatuh ke dalam kebinasaan. Inilah sebabnya Paulus memperingatkan orang-orang percaya berlatar belakang bukan Yahudi agar mereka tidak menjadi congkak.

Sang rasul melanjutkan dan menjelaskan bahwa Allah yang kudus tidak merasa sayang terhadap ranting-ranting yang asli, kalau mereka tidak menghasilkan buah, meski Ia sudah banyak berbicara kepada mereka melalui perjanjian-Nya. Ia akan lebih memilih untuk memangkas ranting yang baru dicangkok itu apabila ranting itu membawa penyakit dalam hakekat mereka, dan tidak membiarkan kekuatan akar pohon memulihkannya. Paulus berbicara mengenai kemurahan dan sekaligus mengenai kekerasan Allah. Kekerasan Allah nyata di dalam pemangkasan ranting yang tidak berbuah kalau mereka tidak mau menyerah kepada kelahiran kembali, penyucian, dan pembenaran. Kemurahan Allah dinyatakan di dalam mereka yang dicangkokkan kepada Kristus, karena Ia adalah pohon zaitun rohani, dan mereka akan dipulihkan dan menjadi berbuah kalau mereka berpegang teguh kepada-Nya, tetapi kalau mereka menjadi keras kepala dan melawan karya Roh Kudus-Nya, Ia akan memangkas mereka lagi.

Yesus sudah menjelaskan prinsip ini dengan mengatakan, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar” (Yohanes 15:5-6).

Namun orang-orang Yahudi, yang pernah menjadi ranting dan kemudian dipangkas dari pokok zaitun itu, tetapi yang kemudian percaya kepada Yesus dan keilahian-Nya, akan dicangkokkan kembali oleh tangan Tuhan. Allah bisa melakukan hal yang ajaib. Ia bisa memberikan kehidupan kepada ranting yang sudah dipangkas, dan karena itu beberapa dari orang-orang Yahudi bisa kembali dan beriman kepada Juruselamat mereka Yesus.

Bagi kita, Allah tidak membenci kita bahkan ketika kita masih berdosa, tetapi Ia menyucikan kita dalam pertobatan kita dengan darah Kristus, dan membawa kita ke dalam kehidupan oleh Roh Kudus-Nya. Dengan cara ini Ia mau menyelamatkan semua anak-anak Abraham, baik dari suku Ismail, dan juga anak-anak Yakub, kalau mereka mencari kebenaran. Yesus mencangkokkan mereka kembali untuk membawa banyak buah di dalam kehidupan mereka masing-masing.

DOA: Ya Bapa Surgawi, kami berterima kasih kepada-Mu karena Engkau sudah membenarkan kami yang sebenarnya tidak mengenal kebaikan, menyucikan kami dengan kasih karunia-Mu, dan mencangkokkan kami ke dalam tubuh Kristus secara rohani. Betapa agungnya hak yang dengan cuma-cuma Engkau karuniakan kepada kami! Tolonglah kami untuk tidak hidup bagi diri kami sendiri, atau menjadi congkak, tetapi untuk berjuang agar banyak orang yang tidak mengenal kebaikan juga akan masuk ke dalam kehidupan kebaikan-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Apakah artinya dicangkokkan ke dalam tubuh Kristus secara rohani?
  2. Siapakah yang akan terancam bahaya jika cangkokannya menjadi rusak?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on December 05, 2023, at 03:56 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)