Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Romans - 042 (In Christ, Man is Delivered)
This page in: -- Afrikaans -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bengali -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Hebrew -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Kiswahili -- Malayalam -- Polish -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

ROMA - Tuhan adalah Kebenaran Kita
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Roma
BAGIAN 1 - KEBENARAN ALLAH MENGHUKUM SEMUA ORANG BERDOSA DAN MEMBENARKAN SEMUA YANG PERCAYA KEPADA KRISTUS (Roma 1:18 - 8:39)
D - KUASA ALLAH MEMBEBASKAN KITA DARI KUASA DOSA (Roma 6:1 - 8:27)

6. Di dalam Kristus, manusia dimerdekakan dari dosa, maut, dan hukuman (Roma 8:1-11)


ROMA 8:3-8
3 Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, 4 supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. 5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. 6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. 7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. 8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah

Kristus meneguhkan suatu perjanjian yang baru, karena perjanjian yang lama tidak mampu dan tidak bisa mengalahkan hawa nafsu dan dosa di dalam daging. Inkarnasi dari Anak Allah adalah awal dari perjanjian yang baru, dan setelah tahap pertama dari kemenangan Ilahi atas tubuh manusia yang lemah, karena Kristus mengendalikan tubuh-Nya sepenuhnya oleh Roh Kudus yang berdiam di dalam diri-Nya sehingga tidak ada yang bisa mendakwa terhadap-Nya. Kehidupan Kristus yang suci adalah hukuman, ikatan, dan ditanggalkannya akan dosa.

Kristus hidup dalam kesucian senantiasa, karena Roh dari Bapa Surgawi-Nya membuat dosa mati di dalam diri-Nya, dosa yang diwariskan-Nya dari nenek moyang-Nya. Karena itu, Ia terus tidak pernah bersalah, dan di dalam kasih dan kebaikan-Nya Ia memenuhi semua tuntutan hukum Taurat. Puncak dari kehidupan-Nya adalah ketika Ia menanggung dosa-dosa kita di atas tubuh-Nya, dan menyelimuti kita dengan kebenaran Allah melalui kematian-Nya. Kita tidak memahami tentang pembenaran Ilahi ini hanya melalui iman yang teoritis dan berdasarkan tradisi saja, tetapi iman itu diwujudkan dalam kehidupan praktis, karena kebenaran Allah adalah kasih yang sesuai hukum yang dilandasi oleh kebenaran. Kasih yang besar ini dicurahkan ke dalam hati orang-orang percaya sehingga mereka bisa mengatakan, “Kristus hidup di dalam kita. Ia memimpin, mengarahkan, dan mendorong kita untuk menaati Hukum.” Seorang Kristen tidak bisa bertindak seturut dengan keinginan daging dengan hawa nafsu kecemarannya, tetapi seturut dengan Roh Kudus dan rancangan-Nya di dalam pengucapan syukur, sukacita, dan kelegaan.

Pertanyaan-pertanyaan yang prinsip ini diajukan kepada anda: Apakah anda seorang yang dikuasai Roh Kudus? Apakah Kristus berdiam di dalam kehidupan anda? Apakah Penebus dunia ini menjadi pusat di dalam hati anda? Sudahkah kematian-Nya di kayu salib membenarkan anda sehingga anda bisa berjalan di dalam pembaharuan kehidupan-Nya? Iman bukanlah dugaan, atau khayalan saja. Iman adalah kuasa rohani yang hidup, dan kehadiran Allah di dalam tubuh yang sudah mengalami pembenaran.

Seorang manusia rohani dikenal oleh apa ketertarikannya. Ia tertarik kepada pengampunan dan kedamaian. Apakah anda pembawa damai? Apakah anda berusaha untuk memberitakan perdamaian dengan Allah di antara banyak orang sehingga banyak di antara mereka akan mengalami pembaharuan, dan menjadi anak-anak Allah, dan dengan demikian kehidupan Ilahi bisa dikenal juga oleh orang-orang yang bersifat daging, dan mereka bisa bertobat dan mulai kehidupan yang memiliki ketertarikan rohani?

Namun demikian, barangsiapa yang hidup tanpa Roh Allah akan tetap bersifat daging, lemah, rumit, melanggar di dalam pikiran dan tindakan terhadap Tritunggal yang Kudus, dan memuja hawa nafsu dan keinginan duniawi mereka. Orang yang demikian mewarisi kematian, murka Allah, dan hukuman kebenaran di akhir zaman. Manusia yang bersifat daging tidak ingin, bagaimanapun, untuk tunduk kepada hukum Tuhan, tetapi memberontak terhadap-Nya dengan kehendak kekejiannya. Ia tidak memperkenankan Allah, dan tidak mengasihi-Nya, kecuali kalau mereka bertobat, dan percaya kepada Kristus. Manusia, tanpa berdiamnya Roh Kudus di dalam hatinya, sudah terhilang. Ia jatuh dari kebinasaan kepada kebinasaan. Dengan kata lain, semua orang yang tidak memiliki kasih Roh bukanlah milik Kristus, tetapi adalah budak dari si jahat.

Manusia rohani, di sisi lain, memiliki kesadaran diri. Ia memperhatikan damai sejahtera Allah yang diberikan kepada-Nya, mengasihi musuh-musuh-Nya, memohon kepada Allah setiap hari akan kuasa dan perlindungan-Nya, dan mengharapkan dengan segenap hatinya untuk membawa semua orang kepada Yesus, sumber dari kehidupan dan sukacita, agar mereka tidak binasa, tetapi memiliki kehidupan yang kekal. Sudahkah anda dipenuhi dengan Roh Allah, didorong oleh-Nya, dan mengenal kasih-Nya tanpa kecongkakan?

DOA: Ya Tuhan Yesus, Allah yang pengasih, pikiran kami tidak mampu, dan kami tidak bisa mengenali Roh dan kasih-Mu dengan kemampuan kami sendiri. Di dalam kasih karunia-Mu yang besar, Engkau sudah memenuhi kami dengan kesabaran, dan dengan karakteristik-Mu sehingga kami melakukan kehendak-Mu dengan sukacita dan kesenangan. Peliharalah kami di dalam damai sejahtera-Mu agar kami bisa mengikut Engkau di dalam kuasa-Mu. Berikanlah kepada kami hikmat dan kehendak sehingga kami bisa memanggil orang-orang yang masih bersifat duniawi untuk tunduk kepada-Mu sehingga mereka juga bisa diselamatkan, diubahkan, dan dikuduskan.

PERTANYAAN:

  1. Apakah ketertarikan dari manusia rohani? Apakah warisan dari orang-orang yang bersifat duniawi?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on November 15, 2023, at 03:24 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)