Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Romans - 011 (The Wrath of God against the Nations)
This page in: -- Afrikaans -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bengali -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Hebrew -- Hindi -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Kiswahili -- Malayalam -- Polish -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

ROMA - Tuhan adalah Kebenaran Kita
Pelajaran dari surat Paulus kepada jemaat di Roma
BAGIAN 1 - KEBENARAN ALLAH MENGHUKUM SEMUA ORANG BERDOSA DAN MEMBENARKAN SEMUA YANG PERCAYA KEPADA KRISTUS (Roma 1:18 - 8:39)
A - SELURUH DUNIA BERADA DI BAWAH PENGARUH SI JAHAT, DAN ALLAH AKAN MENGHAKIMI SEMUANYA DALAM KEBENARAN (Roma 1:18 - 3:20)

1. Murka Allah terhadap bangsa-bangsa dinyatakan (Roma 1:18-32)


ROMA 1:22-23
22 Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. 23 Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar.

Tidak ada manusia fana yang bisa hidup tanpa Allah. Kalau ia menyangkal Tuhan di dalam hatinya, ia akan berpaling kepada ilah lain, karena manusia, di dalam dirinya, memang diciptakan untuk percaya kepada sesuatu. Semua orang atheis, baik yang berpendidikan ataupun tidak, memiliki berhala mereka sendiri, yang menjadi sandaran mereka, mereka kasihi, muliakan, dan mereka menyerahkan diri, dan mengorbankan diri kepada berhala-berhala itu. Banyak orang menuhankan pemimpin mereka, dengan harapan akan mendapat keberhasilan dari mereka. Semua orang mengumpulkan uang dan mencari kekayaan untuk mendapatkan kemudahan dan kenyamanan pribadi. Orang-orang yang berpendidikan menenggelamkan diri dalam buku-buku dan filsafat kosong mereka, berpikir bahwa mereka mengetahui sesuatu, sementara mereka tidak lebih dari sekedar orang berdosa. Para politikus berharap mendapatkan keberhasilan dengan berbagai cara, apapun harganya. Para pelajar bersandar kepada perkembangan kebudayaan, dan para aktifis membulatkan tekad mereka kepada semangat revolusi. Rasa takut ada di dalam diri semua orang, karena damai sejahtera Allah tidak ditemukan di dalam hati mereka.

Beberapa sopir taksi menggantungkan tasbih berwarna hijau di kaca mobil mereka untuk menjauhkan diri dari mata jahat, dan dengan itu menyangkali kemampuan Allah untuk melindungi mereka. Beberapa petualang membawa jimat, yang juga dianggap membawa perlindungan yang sama. Banyak orang datang kepada dukun dan peramal. Mereka sampai harus antri menantikan giliran untuk berhubungan dengan orang-orang yang sudah mati dan dengan roh-roh. Manusia berdosa lebih dari satu juta kali setiap hari melanggar hukum yang pertama, “Akulah Tuhan Allahmu. Janganlah ada allah lain di hadapan-Ku.”

Dunia sudah menjadi buta terhadap kebenaran dan kemuliaan Allah, dan manusia menjadi sesat mengejar khayalan mereka, berusaha mengejar harapan dan kedamaian untuk mengisi hati mereka yang kosong. Banyak orang dikuasai oleh keputus-asaan dan rasa pesimis.

Manusia menjadi sangat tertarik kepada berita mengenai angkasawan, bintang film, dan para politikus, tanpa memberikan perhatian, atau berjalan seturut dengan perintah Allah. Mereka membinasakan diri mereka dengan menyangkali sang Pencipta mereka.

Ujilah diri anda sendiri! Apakah anda mengasihi diri sendiri, atau orang-orang lain, lebih daripada anda mengasihi sang Pencipta anda. Apakah anda berharap kepada mesin kendaraan anda? Apakah anda mengasihi penampilan pribadi anda? Semua kecenderungan anda kepada dunia berarti mengecilkan Allah. Jadi, kasihilah Tuhan dengan segenap hati anda, dengan segenap jiwa anda, dan dengan segenap kekuatan anda, sehingga semua ilah dan berhala anda, dan bahkan sikap mementingkan diri di dalam anda bisa mati, dan kemudian kemuliaan dan pertolongan Allah akan bersinar di dalam kehidupan anda.

DOA: Ya Bapa, kami berterima kasih kepada-Mu karena Engkau menciptakan diri kami seturut dengan gambar-Mu, dan menyatakan hakekat-Mu di dalam Anak-Mu. Nyatakanlah kasih-Mu kepada semua manusia sehingga ketidakpercayaan akan lenyap dari seluruh dunia, dan nama-Mu sebagai Bapa akan dikuduskan. Ampunilah kami kalau kami memiliki ilah atau berhala yang lain, agar kami bisa menghapus semuanya itu dari pikiran kami, sehingga Anak-Mu sajalah yang akan berkuasa di dalam kehidupan kami sampai selamanya.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah seseorang yang hidup tanpa Allah pasti akan menciptakan ilah bagi dirinya sendiri?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 24, 2012, at 11:11 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)