Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Acts - 097 (The plot to kill Paul in Corinth)
This page in: -- Albanian? -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

KISAH PARA RASUL - Mengiringi Pawai Kemenangan Kristus
Pendalaman Alkitab Kisah Para Rasul
BAGIAN 2 - TULISAN TENTANG PEWARTAAN DI ANTARA ORANG-ORANG BUKAN YAHUDI DAN PENDIRIAN GEREJA DARI ANTIOKHIA HINGGA KE ROMA - Melalui Pelayanan Paulus sang Rasul, Dengan Peneguhan dari Roh Kudus (Kisah Para Rasul 13 - 28)
D - Perjalanan Missi yang kettiga (Kisah Para Rasul 18:23 - 21:14)

6. Persekongkolan untuk Membunuh Paulus di Korintus – nama-nama rekan seperjalanannya ke Yerusalem (Kisah Para Rasul 20:3b-5)


KISAH PARA RASUL 20:3b-5
3b … ia hendak berlayar ke Siria. Tetapi pada waktu itu orang-orang Yahudi bermaksud membunuh dia. Karena itu ia memutuskan untuk kembali melalui Makedonia. 4 Ia disertai oleh Sopater anak Pirus, dari Berea, dan Aristarkhus dan Sekundus, keduanya dari Tesalonika, dan Gayus dari Derbe, dan Timotius dan dua orang dari Asia, yaitu Tikhikus dan Trofimus. 5 Mereka itu berangkat lebih dahulu dan menantikan kami di Troas.

Paulus merencanakan untuk mengumpulkan semua sumbangan dari gereja-gereja di Makedonia, Yunani, Asia, dan Anatolia untuk menolong jemaat yang teraniaya di Yerusalem. Hal ini sudah kita baca (2 Korintus 8:16-24). Perjalanan ke Yerusalem nampaknya tidak dijalani sendirian, karena perjalanan itu dilakukan bersama-sama dengan beberapa sahabat yang terpilih. Ia ditemani oleh perwakilan dari gereja-gereja yang didirikannya.

Karena kapal-kapal tidak berlayar di musim dingin, karena ada badai di Laut Tengah, Paulus merencanakan untuk mengadakan perjalanan laut bersama rekan-rekannya itu dari Korintus ke Syria pada musim semi.

Namun,orang-orang Yahudi di Korintus, dengan penuh kepahitan sudah bertekad bulat untuk membunuh Paulus, yang sudah menjadi penyebab mereka ditolak dan dihina, ketika dakwaan mereka terhadap dia, yang diajukan di depan gubernur Romawi itu, ternyata ditolak. Kemungkinan beberapa di antara mereka yang mau membunuh Paulus itu mengusulkannya demikian untuk bisa juga merampas uang dalam jumlah besar yang sedang dibawa Paulus untuk jemaat di Yerusalem. Tetapi Kristus memelihara hamba-Nya, dan melindunginya dari maksud jahat. Ketika Paulus mengetahui tentang persekongkolan itu ia langsung mengubah rencananya, dan memutuskan untuk tidak mengadakan perjalanan melalui laut, karena musuh-musuhnya bisa saja merancang untuk membunuhnya ketika masih di kapal, dan tidak meninggalkan jejak apapun. Karena itu, ia memilih untuk mengadakan perjalanan yang melelahkan melalui jalan darat kembali ke Efesus dengan berjalan kaki, perjalanan yang menempuh ratusan kilometer, yang harus ditempuh berhari-hari dan berbulan-bulan. Paulus dan rekan-rekan yang menyertainya melewati rute itu, menuju ke Yerusalem.

Kita membaca mengenai paling tidak ada delapan orang yang menyertai Paulus dalam perjalanannya. Ketika memperhatikan tentang orang-orang ini kita mendapatkan pemahaman tentang keadaan gereja di Yunani dan Anatolia, dan lebih memahami tentang hasil perjalanan missi Paulus. Kalau anda memiliki peta Yunani dan Asia Kecil, coba perhatikan peta itu sebentar. Anda akan melihat betapa luasnya wilayah yang sudah dijangkau dimana Injil dan gereja sudah diteguhkan di sana.

Pertama, kita membaca mengenai jemaat di Berea, dimana seorang ayah yang setia menyerahkan anaknya, Sopater, kepada Paulus, untuk menjadi rekan seperjalanan untuk menolong membawa, atas nama saudara-saudara di sana, sumbangan untuk Yerusalem. Jadi, meski waktunya sangat singkat sebelum keberangkatan Paulus yang mendadak dari Berea ke Athena, gereja di Berea tidak tutup, tetapi justru berkembang dan menjadi semakin setia serta diteguhkan di dalam Kristus.

Dari kota perdagangan Tesalonika Paulus mendapatkan rekan bernama Aristarkhus dan Sekundus. Aristarkhus pernah menjadi rekan perjalanan Paulus di Efesus. Ia adalah salah satu dari dua orang muda yang diseret di gedung kesenian ketika ada kerusuhan menentang Paulus di Efesus (Kisah Para Rasul 19:29). Akan tetapi, dia dijauhkan dari celaka oleh tangan perlindungan Kristus yang kuat. Meski mengalami hal yang demikian, ia tidak meninggalkan Paulus tetapi menyelesaikan perjalanan dengannya, menghibur Paulus selama masa pemenjaraan yang panjang dan penuh kesukaran, dan, meski begitu banyak bahaya yang mengerikan, tetap menyertai Paulus dalam perjalanannya ke Roma (Kolose 4:10, Filemon 24).

Setelah meninggalkan gereja Filipi, Lukas, sang tabib, bergabung dengan Paulus, sebagai perwakilan dari orang-orang percaya di kota itu (20:6). Dengan itu maka sang penginjil-tabib itu memulai perjalanan yang panjang dan penting, saat dimana ia mengumpulkan banyak keterangan bagi Injilnya yang terkenal dan bertemu dengan orang-orang yang menjadi kesaksiannya menjadi sumber tulisan dari kitab Kisah Para Rasul.

Bukan hanya gereja-gereja di Yunani dan Makedonia yang mengirimkan utusan dan sumbangan bagi gereja di Yerusalem, tetapi orang-orang percaya di Anatolia dan Asia juga mengambil bagian di dalam pekerjaan ini. Di samping Timotius, rekan sekerja yang setia dari Paulus, kita membaca nama Gayus dari Derbe, yang menunjukkan bahwa hubungan antara gereja-gereja di Asia Kecil dengan sang Rasul tidak pernah berhenti meski sudah bertahun-tahun lamanya.

Dari Efesus datanglah saudara Tikhikus, yang juga tetap menyertai Paulus di sepanjang pemenjaraannya. Ia adalah seorang juru tulis, yang menuliskan surat Efesus, Kolose dan Filemon. Orang percaya yang setia ini tetap menjadi rekan seperjalanan Paulus selama bertahun-tahun, dalam perjalanan dari Yunani ke Yerusalem. Ia bertemu Paulus sekali lagi di Roma, untuk membantu dia sebagai penolong dan juga tenaga ahli.

Kita juga membaca tentang Trofimus, dari Efesus, yang menjadi alasan pemenjaraan sang Rasul di Yerusalem. Orang-orang Yahudi yang fanatik menuduh Paulus membawa seorang bukan Yahudi yang tidak disunat ini ke dalam Bait Suci.

Kembalinya Paulus ke Yerusalem memiliki kemiripan dengan pawai kemenangan Kristus, karena sang Rasul kembali dengan kekayaan kasih Allah di dalam hatinya, didampingi oleh orang-orang yang setia yang mewakili orang-orang bukan Yahudi. Mereka bukan mau mengunjungi gereja yang sedang mengalami kesukaran itu dengan bermodalkan kata-kata saja, tetapi, sebagai tambahannya, mereka membawa uang dalam jumlah yang cukup banyak, dengan maksud untuk memberikannya kepada bait Roh Kudus. Demikianlah persekutuan yang sangat nyata terjadi di antara orang-orang kudus.

DOA: Oh Kristus, kami bersyukur kepada-Mu bahwa Engkau sudah memilih dari setiap negara, orang-orang yang mau mengikuti Engkau di dalam jalan-Mu sebagai Anak Domba Allah, dan yang mempersembahkan tubuh dan kehidupan mereka sebagai korban yang berkenan kepada Allah. Kami meminta Engkau menerima kami, bersama dengan anak-anak, sahabat, dan kerabat kami, dan untuk menyucikan kami sebagai korban yang kekal.

PERTANYAAN:

  1. Apakah makna dari banyaknya orang yang menyertai Paulus dalam perjalanannya?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 27, 2012, at 10:50 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)