Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Acts - 066 (Preaching in Antioch)
This page in: -- Albanian -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

KISAH PARA RASUL - Mengiringi Pawai Kemenangan Kristus
Pendalaman Alkitab Kisah Para Rasul
BAGIAN 2 - TULISAN TENTANG PEWARTAAN DI ANTARA ORANG-ORANG BUKAN YAHUDI DAN PENDIRIAN GEREJA DARI ANTIOKHIA HINGGA KE ROMA - Melalui Pelayanan Paulus sang Rasul, Dengan Peneguhan dari Roh Kudus (Kisah Para Rasul 13 - 28)
A - Perjalanan Missi Pertama (Kisah Para Rasul 13:1 - 14:28)

3. Khotbah di Antiokhia Anatolia (Kisah Para Rasul 13:13-52)


KISAH PARA RASUL 13:26-43
26 Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita. 27 Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. 28 Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh. 29 Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. 30 Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. 31 Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. 32 Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, 33 telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini. 34 Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud. 35 Sebab itu Ia mengatakan dalam mazmur yang lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. 36 Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan. 37 Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian. 38 Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa. 39 Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa. 40 Karena itu, waspadalah, supaya jangan berlaku atas kamu apa yang telah dikatakan dalam kitab nabi-nabi: 41 Ingatlah, hai kamu penghina-penghina, tercenganglah dan lenyaplah, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu, suatu pekerjaan, yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan kepadamu." 42 Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya. 43 Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.

Paulus memulai bagian penjelasannya dengan secara ramah menyebut mereka sebagai keturunan Abraham dan orang-orang yang takut akan Allah, dan bersaksi kepada mereka bahwa berita keselamatan sudah disampaikan secara langsung kepada mereka. Semua nabi sampai Yohanes Pembaptis menantikan penggenapan dari janji-janji Allah. Sekarang keselamatan sudah digenapi, lengkap dan siap untuk dinyatakan di dalam diri orang-orang yang mendengarnya.

Paulus tidak menahan kenyataan bahwa bangsanya menolak Yesus, dan tidak menyembunyikan kisah tentang pengadilan yang tidak adil dari Mahkamah Agama Yahudi di Yerusalem. Ia menyebut semua itu sebagai pemberontakan, ketidaktaatan, kebodohan, dan pada saat yang sama juga merupakan kesalahan, kejahatan, dan pelanggaran besar. Mereka tidak taat kepada suara Roh Kudus. Dengan menyerahkan Yesus kepada gubernur Romawi dan mendorong rakyat untuk menuntut Yesus disalibkan, penghakiman yang jahat dari Mahkamah Agama justru sudah menggenapi apa yang sudah dinubuatkan oleh para nabi. Paulus sangat terbeban untuk membuktikan kepada orang-orang yang mendengarnya bahwa Yesus tidak mati karena keinginan bangsa Yahudi saja, tetapi bahwa semuanya memang sudah terjadi sesuai dengan nubuatan. Tidak ada yang terjadi di dunia ini kecuali yang sesuai dengan kehendak Allah. Kayu salib menunjukkan bahwa manusia itu berdosa, meski mereka memiliki keinginan untuk melakukan kehendak Allah. Kasih Allah selalu mendapat perlawanan.

Namun kuasa dan kekuatan Allah tidak berhenti ketika manusia membunuh Juruselamat dunia. Yang Mahatinggi, secara khusus melalui kematian Anak-Nya, menunjukkan diri sebagai yang lebih dari pemenang, karena Ia membangkitkan Yesus dari kubur-Nya. Paulus menyebutkan empat kali di dalam penjelasannya bahwa kebangkitan Yesus adalah karya Allah yang luar biasa. Dia yang tersalib itu tidak mati sebagai penjahat, tetap senantiasa ada dalam keserasian dengan rencana Allah. Kebangkitan Yesus dari kematian adalah batu penjuru yang sangat kuat dari berita Paulus. Ia menyaksikan bahwa Yesus, setelah kematian dan penyaliban-Nya, menampakkan diri selama beberapa hari kepada para murid-Nya, yang menjadi saksi mata dari kebenaran akan tubuh rohani-Nya, tubuh kebangkitan-Nya.

Atas dasar kebangkitan itu, Paulus menjelaskan dari Perjanjian Lama bahwa Allah memiliki Anak yang kudus dan kekal. Jadi Allah adalah Bapa dari Yesus. Ia terus setia kepada Anak-Nya, mengeluarkan-Nya dari kubur, dan membangkitkan-Nya ke dalam kemuliaan-Nya. Daud, sang raja dan nabi yang agung itu, mendengar semua nubuat yang ajaib itu. Namun ia belum menerimanya sendiri. Tubuhnya tetap ada di dalam kuburan. Tubuh itu membusuk dan menjadi debu. Petrus menegaskan di hari Pentakosta bahwa nubuat di dalam Mazmur 16:10 dan Kisah Para Rasul 2:27 sudah digenapi di dalam diri Yesus Kristus. Paulus menyaksikan di Antiokhia bahwa mustahil Dia yang Kudus dari Allah itu melihat kecemaran.

Kehidupan dan kekudusan Allah berdiam di dalam Manusia Yesus. Karena itu, Dia yang sudah bangkit dari kematian, pada saat yang sama, merupakan mata air yang dari-Nya semua anugerah Allah mengalir. Sang rasul bersaksi bahwa Yesus mengampuni segala dosa kita. Tidak ada satupun manusia yang dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, tetapi barangsiapa berpegang teguh kepada Dia yang Menang akan dibenarkan. Berpegang teguh di sini menunjukkan adanya iman, kejujuran dan kesederhanaan. Barangsiapa yang percaya kepada Kristus dibenarkan, dikuduskan, dan hidup selamanya. Apakah anda sungguh-sungguh berpegang teguh kepada-Nya?

Injil menuntut keputusan, baik untuk menerima ataupun menolaknya. Keputusan itu yang akan membawa kepada keselamatan atau pengerasan hati, kepada kehidupan kekal atau kematian kekal. Paulus sudah menyatakan kepada para pendengarnya bahwa mereka tidak akan percaya kepada perkataannya, karena hal itu memang kelihatannya sangat mustahil bagi mereka. Inilah yang juga sudah dinubuatkan di oleh nabi (Habakuk 1:5). Allah akan melakukan karya yang ajaib, melampaui pikiran dan bayangan hati manusia, sehingga banyak orang yang tidak akan percaya kepada kepada apa yang sebenarnya sudah dilakukan Allah.

Di akhir pertemuan, orang-orang bukan Yahudi yang menjadi percaya mengundang Paulus dan Barnabas untuk datang kembali pada hari Sabat selanjutnya dan menceritakan kepada mereka lebih banyak tentang berita keselamatan. Perkataan kedua rasul itu sudah menggerakkan pikiran mereka dan memenuhi mereka dengan kerinduan rohani. Beberapa dari orang Yahudi yang takut akan Allah menemani keduanya pulang, dimana mereka kemudian berbicara selama berjam-jam mengenai keselamatan oleh anugerah. Sang rasul sudah menyatakan dengan jelas sejak awal bahwa anugerah adalah dasar bagi keselamatan, dan bahwa Injil bukanlah sebuah hukum legislatif, yang menuntut manusia melakukan perkara-perkara yang tidak mungkin bisa dilakukannya sendiri. Injil menyaksikan kepada kita tentang karya Allah, yang menawarkan pengampunan kepada kita. Kuasa dan kehidupan Kristus diberikan secara cuma-cuma kepada mereka yang percaya kepada Yesus dengan segenap hati mereka.

DOA: Bapa kami yang di surga, kami berterima kasih kepada-Mu karena Engkau membangkitkan Anak-Mu Yesus dari kematian, dan mengampuni kami dari segala dosa demi nama-Mu. Teguhkanlah kami di dalam Anak-Mu, dan penuhilah hati kami dengan berita keselamatan-Mu, sehingga kami bisa bersaksi tentang kuasa, karya, dan kemenangan-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Apa yang dijelaskan oleh Paulus mengenai kebangkitan Yesus? Apakah kabar baik yang didasarkan kepada kebangkitan-Nya?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 27, 2012, at 10:39 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)