Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Acts - 018 (Healing of a Cripple)
This page in: -- Albanian -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

KISAH PARA RASUL - Mengiringi Pawai Kemenangan Kristus
Pendalaman Alkitab Kisah Para Rasul
BAGIAN 1 - PENDIRIAN GEREJA YESUS KRISTUS DI YERUSALEM, YUDEA, SAMARIA, DAN SYRIA - Melalui Rasul Petrus, Dibawah Tuntunan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1 - 12)
A - Perkembangan dan pertumbuhan gereja mula-mula di Yeruslem (Kisah Para Rasul 1 - 7)

9. Kesembuhan seorang lumpuh (Kisah Para Rasul 3:1-10)


KISAH PARA RASUL 3:1-10
1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. 2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. 3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. 4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami." 5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. 6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" 7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. 8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. 9 Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah, 10 lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.

Setelah para rasul dan gereja berdoa bersama kemudian mereka masuk ke Bait Allah. Mereka tidak memandang rendah tempat ibadah kepada Bapa Surgawi mereka, meski mereka sendiri sudah menjadi bait Roh Kudus. Karena mereka terus berdoa dan menaikkan ucapan syukur yang tulis maka Allah membuat mereka mengenakan kuasa yang sangat dahsyat. Tidak ada orang yang bisa mendapatkan kekuatan rohani selain di dalam doa dan pemahaman Alkitab yang terus menerus. Hati para rasul dipenuhi dengan kasih Allah, yang sudah turun ke dunia untuk menolong orang-orang yang membutuhkan. Mereka tidak lewat tanpa peduli kepada orang-orang miskin, karena kasih Allah mendorong kita untuk melayani semua manusia.

Ketika Petrus dan Yohanes mendatangi orang banyak dan menuju ke pelataran Bait Allah yang sangat ramai untuk berdoa bersama dan menerima berkat, mereka mendengar sebuah suara lembut di sisi mereka. Mereka berbelok, karena jalan mereka terhalang oleh seorang miskin yang lumpuh sejak lahir, yang belum pernah melangkahkan kakinya di dalam kehidupannya tanpa pertolongan orang lain. Para pelayan Tuhan itu merasakan belas kasihan kepada orang yang miskin itu dan mau menolong dia. Roh Kudus mendorong mereka untuk percaya kepada kuasa Yesus, dan menguatkan iman mereka kepada sang Juruselamat. Petrus dan Yohanes langsung memahami bahwa Tuhan berkehendak untuk memuliakan nama-Nya dalam kehidupan orang yang menderita itu.

Petrus mengatakan kepada orang miskin itu bahwa ia tidak lebih kaya darinya, karena anggota dari Gereja Mula-Mula memang menyerahkan semua milik mereka dan hidup bersama dari dana milik bersama. Petrus menyatakan tentang prinsip itu dengan jelas di dalam semua gereja yang hidup, “Emas dan perak kami tidak punya. Kalau kami memilikinya kami akan menyerahkannya sebagai korban bagi kemuliaan Kristus dan melayani orang-orang miskin.” Dimana ada uang yang banyak ditimbun dalam perbendaharaan gereja maka hanya ada sedikit saja kasih yang tersisa, dan yang justru bertambah adalah kekikiran. Inilah sebabnya kuasa Allah tidak berdiam di dalam gereja yang kaya akan uang, sementara gereja yang miskin keuangan, tetapi kaya di dalam iman, dipenuhi dengan kasih Kristus. Jadi yang mana yang anda inginkan, saudara, kuasa atau uang? Kristus atau dunia? Hal-hal itu tidak pernah bisa berjalan seiring.

Kedua rasul itu memandang tajam ke arah orang yang lumpuh sejak lahir. Mereka merasakan bahwa orang miskin ini, di dalam batinnya, tahu bahwa kedua orang didepannya perduli kepadanya. Mereka tidak menghina dia atau ingin mengatur-ngatur dia seperti yang dilakukan penghasut. Pada awalnya, ia berharap akan menerima uang dalam jumlah banyak dari mereka, tetapi ketika ia mendengar bahwa para rasul itu juga miskin, sama dengan dirinya, harapannya sirna.

Orang yang lumpuh itu mendengarkan ketika Petrus menyebut nama yang masih asing itu, “Yesus.” Ia tidak memikirkan sesuatu yang khusus dari orang yang mendapatkan nama itu, yang memiliki arti “Allah menolong.” Petrus, saat itu, sedang menyebut nama satu-satunya Penolong, Penyembuh, dan Juruselamat yang ada, yang adalah Mesias yang sejati. Orang yang lumpuh itu mungkin sudah pernah mendengar nama itu, nama orang yang disalibkan dan bangkit kembali. Ia mungkin sudah memperhatikan adanya sukacita yang melimpah yang berdiam di dalam kehidupan manusia sebagai hasil dari nama itu. Berita dari Roh Kudus, bahwa Allah sudah membangkitkan Dia yang sudah disalibkan dan kemudian mengangkat Dia ke surga, tidak terus tersembunyi di jalanan dan lorong-lorong Yerusalem.

Orang yang lumpuh itu mendengar perintah untuk berjalan di dalam nama Yesus. Ia merasakan tangan Petrus merangkul pinggangnya, dan kemudian merasakan aliran kasih yang sangat kuat di sekujur tubuhnya. Tiba-tiba urat dan ototnya menjadi kuat dan tulangnya menjadi lurus. Pasien itu kemudian mendengar perkataan, “Di dalam nama Yesus berjalanlah.” Ia berusaha mengambil langkah pertama dan melihat, dengan sangat terkejut, bahwa ia bisa berjalan.

Orang yang lumpuh itu belum pernah melangkah sendiri sepanjang kehidupannya. Sekarang ia melompat seperti rusa dan berlari seperti seorang anak. Ia penuh dengan sukacita yang luar biasa. Ia tidak memuji para rasul, tetapi langsung memuliakan Allah. Orang yang disembuhkan itu tidak langsung lari ke rumah, karena ia tahu bahwa Yesus sudah menyembuhkannya. Namun, ia kemudian mengikuti para rasul untuk berdoa di Bait Allah dan memuji Allah bersama dengan mereka. Dalam sukacita yang meluap ia lari ke kiri dan ke kanan, menguji kekuatan tulang dan kakinya. Ia mengalami, untuk pertama kalinya, apa yang kita alami setiap hari—Allah memberikan kepada kita anugerah sehingga kita bisa berjalan. Sudahkah anda bersyukur kepada Tuhan atas keistimewaan ini?

Karena saat itu sudah pukul 3 sore, banyak orang berkumpul di dekat Bait Allah untuk ibadah umum. Mereka semua mengenal pengemis miskin itu, yang berlari dengan sangat gembira dan dipenuhi kebahagiaan yang luar biasa. Ia sudah menjadi tanda bagi kuasa Kristus. Mereka semua kagum, dan merasakan kuasa yang baru itu bekerja di antara mereka.

Bagaimana dengan anda, saudara? Apakah anda duduk seperti orang lumpuh di depan gerbang Bait Allah, meminta sedekah dan belas kasihan dari mereka yang masuk dan keluar dari Bait Allah itu? Atau sudahkah kuasa Yesus menjamah anda, sehingga anda bisa berjalan, melompat, meloncat dan menaikkan pujian di dalam nama-Nya? Apakah anda senantiasa memuliakan Dia di dalam perilaku anda, siang dan malam?

DOA: Oh Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau sudah menyembuhkan orang yang lumpuh itu melalui iman para rasul-Mu. Biarlah nama-Mu juga ditinggikan melalui iman kami. Penuhilah kami dengan anugerah-Mu, sehingga kami tidak menjadi cinta uang, tetapi melayani orang-orang miskin di dalam nama-Mu. Sembuhkanlah kami di dalam kuasa-Mu, sehingga kami bisa berjalan di dalam nama-Mu dan memuji Engkau.

PERTANYAAN:

  1. Apakah arti dari pernyataan, “Di dalam nama Yesus Kristus dari Nazaret?”

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 27, 2012, at 10:15 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)