Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Acts - 011 (Peter’s Sermon at Pentecost)
This page in: -- Albanian -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Cebuano -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Greek -- Hausa -- Igbo -- INDONESIAN -- Portuguese -- Russian -- Serbian -- Somali -- Spanish -- Tamil -- Telugu -- Turkish -- Urdu? -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

KISAH PARA RASUL - Mengiringi Pawai Kemenangan Kristus
Pendalaman Alkitab Kisah Para Rasul
BAGIAN 1 - PENDIRIAN GEREJA YESUS KRISTUS DI YERUSALEM, YUDEA, SAMARIA, DAN SYRIA - Melalui Rasul Petrus, Dibawah Tuntunan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1 - 12)
A - Perkembangan dan pertumbuhan gereja mula-mula di Yeruslem (Kisah Para Rasul 1 - 7)

6. Khotbah Petrus di Hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:14-36)


KISAH PARA RASUL 2:14-21
14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. 15 Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, 16 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël: 17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. 18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. 19 Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. 20 Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. 21 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.’

Berbicara dalam bahasa roh itu penting, tetapi nubuat itu lebih penting. Berbicara dalam bahasa roh merupakan karunia dari Roh Kudus, dimana manusia berpaling sepenuhnya kepada Allah, bersyukur, memuji dan berdoa kepada-Nya,biasanya tanpa memahami apa yang dikatakannya sendiri. Nubuat yang benar, adalah, menyentuh hati pendengarnya, dan membuat dia berdiri di hadapan Allah.

Setelah orang-orang Yahudi itu takjub mendengar para rasul memuji Allah dalam bahasa penuh sukacita dan pujian, khotbah dari Roh Kudus melalui mulut Petrus menyentuh hati mereka. Sang rasul dengan jelas menyaksikan kepada mereka bahwa Roh Allah sudah menyatakan diri, dan menjelaskan alasan kedatangan-Nya.

Petrus tidak berdiri sendirian di depan banyak orang itu, memancarkan keahliannya berbicara untuk mengesankan pendengarnya. Namun, seluruh dua belas rasuk itu maju bersama dan menjadi sekelompok prajurit pendoa, semua berdiri mengelilingi sang pembicara. Petrus mungkin merasa kesulitan untuk berbicara di depan orang banyak, tanpa persiapan sebelumnya. Namun Roh Kebenaran menenangkan pikirannya dan menguatkan hatinya, seolah-olah ia bukan pribadi yang sama yang lima hari sebelumnya mengunci diri di dalam sebuah ruangan karena takut kepada orang-orang Yahudi. Sekarang karena kuasa Allah sudah memenuhi mereka, lidah mereka menjadi lancar. Perkataan Roh Kudus menembus ke dalam hati mereka, dan Allah berbicara melalui para rasul-Nya. Petrus tidak jatuh dan menjadi tidak sadar di depan para pendengarnya, tetapi ia berdiri di hadapan mereka dan berbicara dengan tenang dan penuh hormat.

Pertama, Petrus menjawab cemoohan orang-orang Yahudi dengan secara singkat mengatakan kepada mereka bahwa tidak mungkin ada orang, di dalam kota keagamaan demikian, menjadi mabuk pada pukul sembilan pagi. Para tetangga tidak akan mungkin membiarkan hal itu terjadi. Lebih lagi, perilaku yang demikian akan membuat pemabuk itu mendapatkan hukuman yang sangat berat.

Yang kedua, sang penjala manusia itu berpaling kepada orang-orang yang terbuka kepada pengajarannya. Ia meminta mereka untuk mendengar dan membuka telinga mereka, sehingga Roh Allah bisa datang kepada mereka. Petrus tidak mengajar orang banyak itu dengan menggunakan efek air mata, mengguncang perasaan yang sensitif atau efek psikologis, ia juga tidak mengundang hukuman yang keras yang akan memaksa manusia untuk tunduk. Namun, ia menunjukkan nubuat-nubuat di dalam Perjanjian Lama, dan juga penggenapannya pada waktunya. Ia memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi di depan mata mereka memakai kata-kata dari Kitab Suci. Ia menyatakan kepada mereka bahwa pencurahan Roh Kudus atas para murid, yang sudah mereka saksikan dengan mata mereka sendiri, sebenarnya hanyalah penggenapan dari janji Allah yang sudah difirmankan-Nya.

Pemimpin dari para rasul ini memiliki keberanian untuk mengutip sebuah pernyataan yang sangat terkenal dari Kitab Suci kepada orang-orang Yahudi, “Tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel.” Nubuat ini sudah digenapi dan dengan jelas bisa dilihat. Roh Kudus sekarang berdiam di dunia. Kita tidak perlu lagi meminta agar Ia datang, tetapi hanya perlu menerima Dia, seperti seorang anak kecil menerima hadiah. Kita hanya harus bersyukur kepada Tuhan atas Dia. Roh ini seperti melompat keluar dari perkataan di dalam ke depan mata kita, dengan cara yang sama Injil Kristus sudah membuat kita bertobat dan membaharui pikiran kita. Puasa, asketis, dan disiplin yang keras tidak akan membuat diri kita menjadi mata air untuk Roh yang baik. Namun Pribadi Ilahi dari Tritunggal ini hadir, dan menghendaki agar kita menerima Dia dan membuka hati kita kepada-Nya. Dengan penuh sukacita dan syukur kita perlu mengingat apa yang dikatakan oleh Yesus kepada para murid-Nya, “Terimalah Roh Kudus.”

Nabi Yoel menubuatkan dari masa dahulu bahwa baik laki-laki maupun perempuan, tua dan muda, akan menerima Roh Allah. Orang-orang Yahudi bukan satu-satunya bangsa yang terpilih untuk menerima Kristus yang Dijanjikan. Nubuat ini mengandung mujizat yang sangat besar bagi orang-orang Yahudi, karena, jika dilihat secara rohani, hal itu menghilangkan perbedaan antara laki-laki dengan perempuan, orang tua dengan anak-anak, orang-orang merdeka dan budak, orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi. Hari ini semua orang bisa masuk ke dalam perkenanan Allah. Sukacita-Nya memerintah di atas dunia dan dinyatakan di dalam diri orang-orang yang hancur hati, mereka yang percaya kepada-Nya yang sudah disalibkan dan sudah bangkit kembali.

Allah berbicara melalui nabi Yoel, dan juga melalui Rasul Petrus, bahwa pencurahan Roh Kudus akan menjadi tanda yang sangat nyata dari datangnya jaman akhir. Allah sudah dengan penuh kesabaran membiarkan kejahatan manusia selama ribuan tahun. Namun di kayu salib, Anak Allah mengampuni segala dosa kita. Karena itu, Roh Kudus bisa datang dengan penuh kuasa dan tanpa hambatan. Barangsiapa menerima nubuat Roh Kudus, mengenal Allah, memuji Dia, dan memuliakan Kristus. Barangsiapa tidak mau menerima Roh Allah akan jatuh ke dalam penghukuman, dan penghukuman ini bukan hanya datang di hari akhir. Hukuman itu mulai dijatuhkan ketika Roh Kudus dicurahkan. Barangsiapa yang tidak menerima kehidupan kekal ada di bawah penghukuman, sementara barangsiapa yang membuka dirinya terhadap Roh Allah mengalami kehidupan kekal. Ia mengenal Allah dan bertumbuh di dalam pengenalan akan kehendak-Nya. Lebih lagi, orang yang didiami oleh Roh Kudus akan menjadi anak dari Allah yang Mahakudus.

Kabar baik dari kasih karunia ini disertai dengan penggambaran yang mengerikan mengenai binasanya alam semesta, dimana atmosfer bumi kita dikatakan akan menjadi gelap karena gas dan debu. Sungai darah akan mengalir karena peperangan, bumi akan hancur karena gempa bumi, dan setan-setan akan merajalela seperti asap pembinasaan untuk menggoda mereka yang tidak dimeteraikan dengan Roh Kristus.

Kemudian datanglah Hari Tuhan, akhir jaman, ketika Kristus menyatakan diri-Nya di atas awan seperti kilat menembus kegelapan. Saat itulah menjadi jelas bahwa bumi akan gentar karena takut akan Dia yang akan datang itu. Kuasa neraka akan menyiapkan dirinya bagi peperangan terakhir melawan Allah sebelum kejatuhan terakhir mereka. Sangat penting untuk memahami bahwa pengetahuan dan pengajaran tentang Hari Penghakiman, termasuk tentang tanda-tanda yang menyertainya, jelas sekali sangat penting dan fundamental di dalam Perjanjian Baru.

Namun barangsiapa yang memiliki Roh Allah berdiam di dalam dirinya sudah memiliki surga, dan sudah memiliki kehidupan Allah di dalam tubuhnya yang fana. Ia bisa menaikkan doa yang dijawab, karena Roh Kudus adalah Roh doa, yang meletakkan nama Kristus di lidahnya sehingga ia bisa memanggil nama-Nya. Ia pasti akan menjawab doa kita. Barangsiapa yang berdoa di dalam kuasa Roh Kudus, yang dipercik dengan darah Kristus, langsung diselamatkan. Inilah penghiburan, kepastian dan jaminan kita di dalam Roh Kudus. Kristus akan menunjukkan mutlaknya kemantapan keselamatan dari-Nya di Hari Penghakiman, melindungi para pengikut-Nya dari nyala murka Allah.

DOA: Kami memuliakan Engkau, Oh Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu, karena Roh Kudus-Mu hadir di dalam dunia kami yang dipenuhi keputus-asaan. Ia berdiam di dalam hati yang sudah dimurnikan oleh darah-Mu. Kami menyembah dan memuliakan Engkau atas kehidupan kekal yang sudah Engkau berikan kepada kami secara cuma-cuma tanpa perbuatan kami. Penuhilah banyak sahabat kami dengan kuasa-Mu dan bukalah telinga mereka, sehingga mereka bisa mendengar suara-Mu dan dengan sukacita melakukan kehendak-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Apakah inti dari bagian pertama khotbah Petrus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 27, 2012, at 10:16 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)