Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 138 (Murid-Murid yang Berjalan ke Emaus)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 6 - Catatan Mengenai Penderitaan, Kematian dan Kebangkitan Kristus (Lukas 22 - 24)

14. Murid-Murid yang Berjalan ke Emaus (Lukas 24:13-35)


LUKAS 24:32-35
32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" 33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. 34 Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." 35 Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Para murid di Emaus tidak menjadi bingung ketika Yesus menghilang dari pandangan mereka, sebab yang terpenting bukanlah untuk melihat Dia, karena mereka sudah mengetahui dan mengalami bahwa Ia memang hidup. Yesus tidak tetap berada di dalam kubur-Nya, dan tubuh-Nya tidak dicuri oleh siapapun. Hidup-Nya tidak menjadi binasa melalui penyaliban, tetapi Allah menyertai-Nya dan ada di dalam Dia. Ia hadir sebagai Kristus yang sejati.

Terang sukacita Paskah memenuhi hati mereka. Sukacita ini mulai tumbuh di dalam hati mereka ketika Kristus berbicara kepada mereka di perjalanan. Teguran keras dari Yesus tidak membuat mereka tersinggung, tetapi justru menyiapkan hati mereka untuk melihat terang Injil. Mereka bertobat, dan memahami kehendak serta karya keselamatan Allah di dalam kebangkitan Anak-Nya. Hati mereka yang haus membakar sukacita mereka karena karena mereka memahami dan menerima kebenaran. Mereka tahu bahwa mereka tidak sedang mengejar khayalan saja, tetapi mereka sungguh-sungguh mengenali Kristus sendiri, melihat, mendengar dan percaya kepada-Nya. Perkataan Yesus memperbaharui keyakinan mereka, karena kelahiran kembali tidak akan bisa dipahami tanpa kepenuhan firman Injil. Firman Tuhan itu bagaikan matahari dan kuasa di dalam kehidupan yang baru. Apakah anda merasakan sukacita ketika anda membaca Kitab Suci dan apakah anda bergembira di dalam kuasa Allah yang mengucapkan firman itu? Mintalah agar Allah menyentuh kehidupan anda secara pribadi, karena manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari bibir Allah. Anda sangat membutuhkan firman Tuhan. Jiwa anda lapar dan sangat rindu untuk membaca Firman Allah senantiasa. Dan roh anda akan disegarkan kalau anda dengan tekun dan sabar mendengarkan apa yang difirmankan Roh Kudus kepada jemaat.

Orang-orang yang menjadi saksi bagi Dia yang sudah bangkit dari kematian tidak akan bisa hidup menyendiri saja karena sukacita mereka yang sangat besar dan karena kekayaan pernyataan yang diberikan kepada mereka. Pengenalan akan Allah itu mendorong mereka untuk menyampaikan kabar baik dengan kuasa Ilahi. Lidah anda tidak akan bisa diam kalau Yesus memenuhi hati anda, karena dari kelimpahan hati anda maka bibir anda berbicara. Jadi apa yang anda bicarakan sepanjang hari? Apakah anda membicarakan sukacita Tuhan yang menjadi sumber kekuatan anda?

Kedua orang murid itu sama sekali tidak takut akan perjalanan panjang kembali menemui para murid lainnya yang sedang gelisah di Yerusalem, karena pernyataan Kristus sudah menguatkan tulang mereka yang lelah. Karena itu mereka dengan cepat berjalan dan sampai di ibukota pada waktu malam ketika kota itu sudah tertidur. Ketika mereka tiba di pintu rumah dimana para murid dan orang-orang percaya lain yang setia berkumpul, lampu di dalam rumah itu masih menyala. Karena itu mereka masuk, dan saat itu juga mereka merasakan suasana sukacita, dan melihat wajah-wajah yang ceria, bertolak belakang dengan suasana yang kelam dan sedih saat mereka berpisah sebelumnya, karena Petrus sudah pergi ke kubur dan mendapati kubur itu kosong. Tubuh Kristus sudah hilang, sebagaimana yang dikatakan oleh para perempiuan itu. Petrus tidak melihat Tuhan di sana, dan sekarang ia berubah menjadi penuh dengan sukacita, bersama dengan semua murid yang lain. Setelah memeriksa kubur itu, Petrus yang merasa sangat gelisah dan hatinya terganggu karena pernah tiga kali menyangkal Tuhannya, berjalan berkeliling di kota itu dengan hati dan pikiran yang sangat kacau. Tuhannya memilih untuk menyatakan diri-Nya kepada para perempuan yang sudah mengikuti Dia dengan setia dan mendampingi Yesus ketika Ia berada di kayu salib. Dengan itu, Petrus merasa dirinya ditolak, dan mulai bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.

Kemudian Yesus menunjukkan belas kasihan kepada hamba yang gelisah itu, dan berjalan di dekatnya. Kita tidak tahu kapan dan dimana Yesus menampakkan diri kepada Petrus, tetapi Lukas dan Paulus sama-sama memberikan kesaksian tentang kebenaran ini dengan jelas (1 Korintus 15:4-5). Karena itu kita melihat bahwa kasih Yesus Kristus menyelamatkan Petrus yang sudah merasa hancur sepenuhnya, dan Ia tidak menolak Petrus. Petrus sebenarnya sudah kehilangan kepercayaan dirinya, dan terus mengingat kegagalannya, melihat dirinya sendiri layak untuk mati dan masuk neraka. Namun Tuhan menampakkan diri kepadanya dan menyatakan kehadiran-Nya dengan penuh rahmat. Kemudian Petrus memahami, sebagaimana Paulus, bahwa semua manusia sudah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah, dan hanya dibenarkan secara cuma-cuma melalui penebusa yang ada di dalam Yesus Kristus. Karena itu Tuhan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya itu, dan Petrus masuk ke dalam sukacita Paskah yang penuh.

Para murid percaya kepada perkataan rasul Petrus, karena mereka melihat perubahan wajah yang luar biasa dan ia berserah kepada pengharapan kepada Tuhan yang hidup. semua yang ada di sana dipenuhi juga dengan sukacita kebangkitan. Namun ketika dua orang murid dari Emaus itu datang untuk memberikan kesaksian mereka, aliran sukacita itu meliputi mereka, dan iman mereka juga dikuatkan ketika mereka mendengar bahwa Tuhan juga menampakkan diri kepada Petrus. Sebagaimana jemaat menguatkan iman mereka dengan kabar baik itu, demikian juga mereka menguatkan iman jemaat, dan mereka bersaksi tentang bagaimana mereka melihat Yesus dan bagaimana Ia makan bersama mereka berdua. Apakah anda juga menceritakan apa yang sudah dilakukan Kristus kepada anda? Ceritakanlah, dan jangan hanya berdiam diri saja, ceritakan bahwa Dia yang sudah bangkit dari kematian layak untuk dimuliakan. Terangilah orang-orang lain sehingga ia bisa menjadi terang bagi anda juga dengan apa yang diketahuinya.

DOA: Oh Tuhan Yesus, Engkau penuh dengan kasih karunia. Engkau sudah menyelamatkan Petrus dari keputus-asaan. Kami menyembah Engkau, dan memuji kasih, kuasa, kemuliaan dan kehadiran-Mu. Kami tidak dilupakan. Engkau beserta dengan kami. Kebangkitan-Mu adalah bukti bahwa Engkau sudah mengampuni segala dosa kami. Inilah sebabnya kami bersukacita bersama dengan semua orang Kristen pada hari perjamuan ini.

PERTANYAAN 146: Bagaimanakah kesaksian yang dibagikan bisa saling menguatkan iman orang-orang percaya?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 10, 2017, at 11:30 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)