Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 121 (Keputusan para Pemimpin untuk Membunuh Kristus Sebelum Hari Paskah)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 6 - Catatan Mengenai Penderitaan, Kematian dan Kebangkitan Kristus (Lukas 22 - 24)

1. Keputusan para Pemimpin untuk Membunuh Kristus Sebelum Hari Paskah (Lukas 22:1-2)


LUKAS 22:1
1 Hari raya Roti Tidak Beragi, yang disebut Paskah, sudah dekat.

Di masa Perjanjian Lama, Paskah berkaitan dengan hari raya Roti Tidak Beragi. Hari itu dirayakan tujuh hari sesuai dengan penanggalan bulan kalender Yahudi. Pada hari Paskah, setiap tahun bangsa Yahudi membersihkan rumah mereka dan membuang roti lama yang beragi, sebagai lambang mereka membersihkan rumah mereka sepenuhnya dari semu roh jahat yang lama ada di sana. Selama semingu penuh mereka makan roti yang tak beragi. Pada saat itu, mereka menyembelih banyak domba di pelataran Bait Suci. Domba itu kemudian dipanggang dan dimakan dalam sebuah perjamuan makan keluarga, untuk mengingat kembali pembebasan mereka dari Mesir, dan berlalunya murka Allah atas umat-Nya ketika mereka menjadi budak Firaun di Mesir pada abad ketigabelas Sebelum Masehi. Mereka semua tahu bahwa hanya dengan terus berada di dalam persekutuan yang erat dengan Dia yang dilambangkan sebagai domba Paskah itu saja yang bisa menyelamatkan mereka dari keadilan murka Allah yang Kudus. Mereka sama sekali tidak lebih saleh dibandinkan dengan bangsa-bangsa di sekitar mereka, tetapi iman mereka kepada anak domba Allah menjauhkan mereka dari penghukuman, dan daging binatang korban yang mereka makan melambangkan diterimanya hak istimewa untuk datang di dalam upacara pembuatan perjanjian dengan Allah di Gunung Sinai (Baca Keluaran 12:1-36). Jadi semua bangsa itu diselamatkan oleh korban yang mereka berikan kepada Allah, dan perlindungan dari darah korban itu. Sebagaimana mereka makan roti yang tidak beragi ketika mereka keluar dari perbudakan di Mesir, demikian juga mereka makan roti penuh kesedihan itu selama satu minggu penuh setelah hari Paskah, dan menyebutnya sebagai hari raya Roti Tidak Beragi sebagai pengingat dari pengembaraan mereka di padang gurun dan pembebasan mereka dari belenggu perbudakan. Barangsiapa makan roti yang beragi, atau minum anggur selama hari raya suci itu, mereka akan dilempari dengan batu dan kemudian diusir dari antara bangsa itu. Demikianlah ratusan ribu orang peziarah berkumpul setiap tahun di Yerusalem untuk memperingati hari raya tahunan itu, bersekutu di hadirat Allah, dan hidup dalam kasih karunia yang sangat istimewa.

LUKAS 22:2
2 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan, bagaimana mereka dapat membunuh Yesus, sebab mereka takut kepada orang banyak.

Para pemimpin bangsa itu tidak menemukan kesenangan atau kegembiraan atas datangnya hari raya itu, karena orang banyak justru bergegas untuk menyambuh kedatangan pemuda Yesus dari Galilea, yang kemudian, menjadi pusat perhatian kedua setelah Bait Suci itu sendiri. Yesus sudah membuat para utusan Sanhedrin terpaksa mengakui kesalahan mereka, dan mengecam para tua-tua dan ahli Taurat sebagai kelompok orang-orang munafik, karena mereka tidak siap untuk taat kepada kebenaran Roh Kudus. Karena itu para pemimpin itu menjadi sangat murka dan memutuskan untuk sungguh-sungguh menemukan jalan untuk membunuh Yesus. Tetapi karena orang banyak begitu menyukai Yesus maka para pemimpin yang licik itu terpaksa menunda recana mereka, karena orang banyak itu bisa merasakan kuasa Dllah yang memancar dari diri Orang Nazaret itu.


2. Pengkhianatan Yudas Iskariot (Lukas 22:3-6)


LUKAS 22:3-6
3 Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu. 4 Lalu pergilah Yudas kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah dan berunding dengan mereka, bagaimana ia dapat menyerahkan Yesus kepada mereka. 5 Mereka sangat gembira dan bermupakat untuk memberikan sejumlah uang kepadanya. 6 Ia menyetujuinya, dan mulai dari waktu itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa setahu orang banyak.

Kita tidak tahu dengan pasti mengapa Yesus masuk ke dalam diri Yudas, seorang Yahudi, dan satu-satunya dari antara dua belas orang murid yang bukan berasal dari Galilea. Yudas adalah seorang yang cinta uang dan pencuri. Ia ditunjuk menjadi bendahara bagi para murid, tetapi ia mengabaikan peringatan Yesus tentang ketamakan dan kemunafikan dan memakai uang untuk kepentingan pribadi, membunuh suara hati nuraninya sendiri, dan menolak Yesus di dalam hatinya. Ketika Yesus memberikan peringatan tentang cinta mamon, Ia menoleh ke arah Yudas dan menembus pikirannya. Tetapi Yesus tidak suka kepada Yudas yang sudah menegurnya di depan umum di Betania ketika ia mengecam Maria yang menuangkan minyak wangi untuk mengurapi kaki Yesus (Yohanes 12:1-8).

Sang pengkhianat itu mungkin berikir bahwa ia akan menerima kehormatan, kekayaan dan kuasa melalui kemuliaan Yesus. Tetapi ketika kuasa Kristus bekerja di dalam dirinya dan melakukan mujizat melalui tangannya bersama dengan para murid lainnya, ia justru tidak bertobat. Hatinya sudah menjadi keras, dan ia dikuasai kejahatannya. Jadi Iblis mendapatkan kuasa atas dirinya. Iblis berdiam di dalam kehidupan sang pengkhianat, dan menuntunnya kepada keputusan untuk mengkhianati Gurunya.

Dalam kebenciannya yang menyala, Yudas langsung mendatangi musuh Yesus yang paling kuat, yang menyambut dengan senang hati adanya perpecahan di antara murid Kristus ini. Mereka bertanya kepada sang pengkhianat tentang motivasi dan detail dari kehidupan Orang Nazaret itu, dan berdiskusi tentang cara yang terbaik untuk membinasakan pemimpin yang lemah lembut itu secara diam-diam.

Dalam plot ini, tarikan dan dorongan uang menjadi kuat, karena para pemimpin yang jahat dan para pengkhianat memang tidak bekerja atas dasar prinsip, tetapi hanya untuk memuaskan dirinya sendiri. Para imam kepala membeli sang pengkhianat ini, yang dengan bergegas menerima menyambut tawaran Iblis itu, karena memang ia memuja uang, dan bukan hamba Allah.

Uang seringkali menyingkap karakter manusia yang sebenarnya. Banyak orang memiliki harga yang bisa membeli mereka. Sayangnya, harga itu seringkali terlalu murah. Mereka menjual kejujuran dan hati nurani mereka dengan bayaran yang sangat sedikit.

Kemudian Yudas, yang dikuasai roh jahat, dengan dpimpin oleh Iblis, mulai menyelidiki dan mencari tahu tentang jalan dan tempat yang akan dilalui oleh Yang Kudus dari Alah itu agar mereka bisa menjebak dan menangkap-Nya. Inilah rancangan Iblis terhadap semua manusia: menguasai mereka, memenuhi mereka dengan roh jahatnya, dan kemudian memimpin mereka untuk melawan Allah. Apakah anda hamba Kristus, atau budak Iblis? Apakah anda menjadi mata air kasih, atau sumber kebencian? Apakah anda bergantug kepada uang, atau percaya kepada Allah? Jangan mendustai diri anda sendiri! Tidak ada yang bisa mengabdi kepada dua tuan; karena anda akan mengasihi Allah dan membenci uang, atau sebaliknya anda akan menyembah harta dan membenci Yang Mahakudus. Jangan mengeraskan hati anda terhadap suara Roh Kudus. Bertobatlah, agar anda jangan menjadi seperti Yudas.

DOA: Oh Tuhan, hamba tidak lebih baik dari Yudas, sang pengkhianat. Bebaskanlah hamba dari kejahatan hati hamba, dan dari kuasa si jahat. Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Bebaskanlah kami dari ketamakan, berikan kepada hamba hati yang lemah lembut, sehingga hamba bisa mengasihi Engkau dengan sepenuh hati, pikiran, dan kekuatan hamba,siap mengorbankan uang, dan mencari orang-orang yang miskin, sebagaimana Engkau berbelas kasihan kepada mereka.

PERTANYAAN 129: Mengapa Iblis masuk ke dalam kehidupan Yudas?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 10, 2017, at 09:35 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)