Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 096 (Perumpamaan tentang Orang Kaya dan Lazarus Yang Miskin)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 4 - Pelayanan Yesus dalam Perjalanan ke Yerusalem (Lukas 9:51 - 19:27)

23. Perumpamaan tentang Orang Kaya dan Lazarus Yang Miskin (Lukas 16:19-31)


LUKAS 16:19-31
19 "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. 20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, 21 dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. 22 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. 23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. 24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. 25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. 26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. 27 Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, 28 sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. 29 Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. 30 Jawab orang itu: Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. 31 Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.’”

Hati kita digetarkan oleh penjelasan Kristus mengenai surga dan neraka. Orang kaya itu sangat sombong. Ia mengenakan pakaian yang mewah, bermegah seperti burung merak, dan selalu dikelilingi oleh tamu-tamu. Ia juga seorang manusia biasa-biasa saja, yang tidak pernah melakukan dosa yang besar. Tetapi ia juga tidak pernah melakukan apa yang baik. Inilah dosanya, karena ia adalah penatalayan yang bertanggungjawab atas semua miliknya di hadapan Allah. Ia membangun pertemanan dengan mamon yang tidak benar (16:1-12), karena itu hatinya menjadi keras karena ia cinta uang. Ia tidak melihat orang miskin yang sakit yang terbaring di sisi jalan menuju ke gerbang rumahnya.

Nama orang miskin itu adalah Lazarus, yang berarti “seorang yang sangat membutuhkan pertolongan.” Tetapi kata itu juga berarti, “Pertolongan Allah.” Orang miskin ini ditolak oleh sanak keluarganya dan teman-temannya karena ada luka yang tidak bisa disembuhkan di sekujur tubuhnya. Mereka meletakkan Lazarus di dekat gerbang rumah orang kaya itu untuk menarik simpatinya. Mereka mungkin berpikir bahwa orang kaya itu akan menolong Lazarus, kalau bukan karena belas kasihan, paling tidak untuk menyingkirkan Lazarus yang sangat mengganggu pemandangan di gerbangnya. Tetapi orang kaya yang keras hati itu mengatakan, “Kalau aku mulai menolong satu orang, nanti rumahku akan menjadi rumah sakit yang penuh dengan orang-orang yang sakit dan dapur umum untuk orang-orang yang kelaparan.” Karena itu ia membiarkan saja orang yang sangat menderita itu. Bahkan anjing-anjing sekalipun, bagaikan iba kepada Lazarus, datang untuk menjilati lukanya. Karena kelaparan, Lazarus menjadi lemah, kurus, dan kemudian mati.

Kita semua adalah seperti orang kaya itu, yang tidak melakukan kejahatan tetapi mengabaikan kebaikan. Hati kita yang keras menjadi dosa kita yang terutama. Apakah anda berbelas kasihan kepada orang-orang yang miskin, tak berpendidikan, sakit dan tak berdaya? Atau apakah anda memegahkan diri seperti burung merak di lingkungan anda, tidak melihat siapapun selain diri anda dan masalah anda sendiri, dan tidak menunjukkan belas kasihan kepada orang miskin yang diletakkan di gerbang rumah anda?

Lazarus yang miskin meninggal dunia. Ia dikuburkan tanpa upacara khusus. Mereka menggali sebuah lubang, lalu meletakkan jasadnya di sana, tanpa ada upacara tertentu. Namun namanya tertulis di surga. Orang kaya itu bersama dengan pembantu-pembantunya bisa bernafas lega ketika mereka melihat jasad pengemis yang mengganggu pemandangan itu diusung menjauh dari gerbangnya. Tetapi tidak lama kemudian orang kaya itu juga mati sebagai akibat dari perilakunya yang suka berfoya-foya dan mabuk. Upacara pemakaman yang megah diadakan, disertai dengan barisan orang-orang yang meratapi kematiannya, mengiringi peti jenazah yang mewah, diusung oleh beberapa orang. Seluruh kota mengiringi pemakamannya, tetapi malaikat Allah sama sekali tidak memperdulikan dia, karena namanya sama sekali tidak dicatat di dalam surga. Malaikat Allah langsung membawa Lazarus masuk ke dalam Surga yang agung, dimana orang-orang yang setia mendapatkan kelegaan dalam damai sejahtera menantikan saatnya kebangkitan. Orang kaya itu dilepaskan dari semua kekayaaannya, dan dilemparkan ke Hades, tempat yang penuh dengan api membara, dimana orang-orang jahat yang mati disiksa di sana. Keadaan keduanya bertolak belakang. Betapa besar perbedaanny! Sesaat setelah orang miskin itu melalui masa neraka dunia, ia masuk ke dalam firdaus Allah, sementara orang kaya yang bergelimang harta kekayaan bagaikan di surga dunia kemudian dimasukkan ke dalam siksaan api neraka. Kita tidak membaca bahwa orang miskin itu seorang yang percaya, tetapi bahwa ia masuk ke dalam tempat perhentian Allah menunjukkan bahwa ia sudah dibenarkan oleh iman, yang memampukan dia untuk menanggung penderitaannya dengan kesabaran. Sementara itu, orang kaya itu tidak memiliki kasih, karena ia tidak memiliki iman.

Apa yang anda ketahui tentang neraka? Karena kebutuhan jiwa anda, Kristus sedikit menyingkapkan tirai yang menyelubungi kita dengan dunia yang lain itu. Karena itu perhatikan dengan baik khususnya kepada kata kerja yang dipakai oleh orang kaya itu setelah ia mati, dan anda akan melihat dengan gentar bahwa orang yang sudah mati itu bisa melihat, berpikir, memahami, berbicara, meminta, berharap dan menginginkan sesuatu. Mereka tidak musnah dan hilang lenyap begitu saja, tetapi mereka bisa merasa, haus, mencari cara mengurangi kerasnya hukuman yang mereka tanggung, dan sangat menderita karena api siksaan itu. Semua itu bukan gambaran takhayul saja, karena Yesus bukan pendusta, tetapi dengan pernyataan ini Ia memberikan peringatan, dan menyingkapkan kepada anda rahasia neraka sehingga anda bisa menyiapkan diri ketika anda masih hidup ini untuk kehidupan selanjutnya.

Orang yang semula kaya—saat itu sudah miskin—melihat orang yang semula miskin—saat itu sudah kaya—yang duduk di tempat perhentian Allah. “Pangkuan Abraham” adalah pernyataan orang-orang Yahudi untuk menunjukkan sukacita yang dirasakan oleh orang-orang benar setelah kematian, karena Abraham adalah bapa orang beriman, dan mereka yang beriman akan datang kepadanya. Orang yang semula kaya dan sombong yang memperlakukan Lazarus bagaikan seekor anjing, sekarang memohon belas kasihan kepada Lazarus melalui Abraham. Perhatikan di sini bahwa Abraham juga hidup. Ia hidup selamanya di dalam keberadaan surgawinya, tetapi ia tidak bisa menolong keturunannya yang terhilang, meskipun ia berteriak meminta pertolongan, karena ada jarak yang besar antara surga dengan neraka, dalam jarak yang tidak akan bisa dilewati, sehingga tidak ada komunikasi sama sekali antara orang-orang kudus yang dipermuliakan dengan orang-orang berdosa yang menjalani kutuknya. Barangsiapa jatuh ke dalam neraka akan tetap di sana, dan barangsiapa masuk ke surga akan berdiam bersama dengan Allah sampai selamanya.

Siksaan di dalam neraka itu menjadi semakin keras, karena mereka melihat dan mendengar kebenaran itu, dan mereka ingat akan kejahatan yang mereka lakukan di bumi. Mereka juga sadar bahwa mereka mengabaikan perbuatan baik. Penyesalan mereka atas kesempatan yang hilang ketika mereka tidak bertindak menolong orang-orang yang membutuhkan jauh lebih besar dibandingkan dengan rasa malu atas kejahatan mereka. Hanya kasih saja yang memampukan manusia melihat kesulitan orang lain dan menolong mereka. Ketidakmampuan untuk melakukan hal itu menunjukkan kurangnya kasih. Dimanakah kemegahan kebenaran anda? Menangislah hari ini agar besok tidak perlu menangis lagi. Pelajarilah Alkitab, sehingga hati anda akan penuh dengan kasih dan mendorong anda untuk berbelas kasihan kepada mereka yang terhilang. Kemudian anda bisa menyangkal diri, melupakan kesalahan orang lain itu, dan menenggelamkan kesalahan itu ke dalam samudera kasih Allah, melayani sesama di setiap kesempatan yang ada.

Ketika orang kaya yang putus asa itu tahu bahwa kengerian hukumannya tidak bisa dikurangi, dan bahwa tidak ada pengharapan keselamatan baginya, dengan ketakutan ia ingat bahwa ia juga tidak pernah menjelaskan kepada lima orang saudaranya tentang keselamatan dan kehidupan yang akan datang itu. Mereka masih belum percaya. Sekarang, permohonannya adalah meminta Abraham untuk mengutus Lazarus kepada saudara-saudaranya yang masih hidup di dunia untuk memperhingatkan mereka sehingga mereka bisa bertobat dan menjadi percaya.

Tetapi mengulangi keputusannya sekali lagi, menyatakan bahwa baik pernyataan Ilahi, atau penglihatan atau pertemuan dengan orang-orang yang sudah mati tidak akan menyelamatkan atau memperbaharui kehidupan seseorang, selain dari Firman Allah saja. Tidak ada mujizat atau dorongan sentimental yang bisa menyelamatkan hati anda yang jahat selain hukum Taurat dan Injil saja. Kesaksian dari Firman Allah sangat berkuasa dan mampu menyelamatkan semua orang yang jahat dan terhilang.

Saudara yang kekasih, pelajari firman Kristus setiap hari dengan setia, karena hanya cara itukah satu-satunya yang bisa mengubah hati anda dan membalikkan masa depan anda dari neraja ke surga. Kalahkan semua penolakan di dalam hati anda akan Kitab Suci dengan doa, karena Firman Allah yang akan memenuhi hati anda bagaikan roti yang akan menyegarkan jiwa anda, dan Injil bagaikan air dingin yang memuaskan rasa haus jiwa anda.

DOA: Oh Tuhan Yesus, Engkaulah Penguasa Kehidupan, yag memberikan kehidupan dengan kasih-Mu kepada semua orang yang percaya kepada-Mu. Kami semua mati di dalam sikap yang mementingkn diri sendiri. Matikanlah sikap kami yang mementingkan diri sendiri sehingga kami bisa hidup di dalam kehidupan-Mu, mengasihi orang-orang yang membutuhkan, dan melayani mereka dengan rela. Ampuni kami karena sering kehilangan kesempatan yang baik, yang seringkali kami abaikan, penuhi kami dengan Roh Kudus dan biarlah kasih-Mu mengangkat kami untuk memiliki kasih seperti kasih-Mu.

PERTANYAAN 105: Bagaimanakah Yesus menjelaskan kepada kita tentang kehidupan setelah kematian dan akibat-akibatnya?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 05, 2017, at 01:42 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)