Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 087 (Kristus di Rumah Seorang Farisi)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 4 - Pelayanan Yesus dalam Perjalanan ke Yerusalem (Lukas 9:51 - 19:27)

19. Kristus di Rumah Seorang Farisi (Lukas 14:1-24)


LUKAS 14:1-6
1 Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. 2 Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya. 3 Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?" 4 Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. 5 Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?" 6 Mereka tidak sanggup membantah-Nya.

Mengapakah orang-orang Yahudi memakai hari Sabat untuk beristirahat dan bekerja dengan ketaatan yang sangat ketat sehingga dengan jelas disebutkan larangan untuk menyalakan api untuk memasak, menyembuhkan orang sakit, atau mengadakan perjalanan jarak jauh, dan juga lebih dari seratus larangan lainnya? Dalam mentaati hukum mereka melihat jalan kepada Allah, dan dengan memberikan penekanan kepada ketaatan itu mereka berharap mendapatkan surga. Karena larangan mengadakan perjalanan di hari Sabat, bahkan sampai hari ini, ada beberapa pengajar yang melempari mobil yang lewat di hari Sabat. Mereka percaya bahwa Mesias yang dijanjikan tidak akan datang ke dunia dan meneguhkan kerajaan damai sejahtera-Nya kalau umat Perjanjian Lama tidak mentaati hukum Taurat tanpa cela.

Dalam hal ini mereka salah paham akan kasih Allah, dan menolak kasih karunia Allah, serta mengharapkan keselamatan melalui usaha mereka sendiri. Mereka tidak mau menerima penebusa cuma-cuma dari Kristus, dan menutup telinga terhadap panggilan Roh Kudus. Ia menegaskan ketidakmampuan kita mentaati hukum Taurat dengan kekuatan kita sendiri, dan menyatakan kecemaran kita dengan terang-Nya yang ajaib. Karena itu mari kita berpegang kepada kasih karunia dan kuasa Kristus, dan jangan pernah bersandar kepada kebenaran kita sendiri.

Orang-orang Farisi yang mengundang Yesus ke dalam perjamuan di rumah salah seorang pemimpin mereka, belum dipenuhi dengan kebencian terhadap tamu yang mereka hormati itu, tetapi memang sedang membuat penyelidikan tentang Yesus, dan memperhatikan mujizat yang dilakukan-Nya. Namun Kristus melihat hati mereka yang sombong, dan menanyakan kepada mereka yang mana yang lebih penting, kuasa kasih Allah mengalir ke seluruh dunia, atau mentaati hukum Taurat dengan cara yang mementingkan diri sendiri agar bisa mendapatkan kebenaran pribadi. Mereka yang menyaksikan di sana dan juga pemilik rumah itu menjadi sangat malu, karena mereka masih merasa betapa pentingnya kasih Allah itu. Mereka mungkin juga mulai merasakan kewibawaan Kristus di dalam firman-Nya, lalu menundukkan kepala dan tidak mengatakan apa-apa.

Kristus menyingkapkan kesalahpahaman mereka dalam memelihara hari Sabat dengan cara menyembuhkan seorang yang sakit busung air. Kristus menunjukkan kepada mereka bahwa Allah menyembuhkan orang-orang yang sakit tanpa memandang hari, karena di dalam Perjanjian Baru setiap hari adalah hari kasih karunia. Kasih Allah membebaskan kita dari ikatan untuk berpegang kepada kebenaran kita sendiri, dan menguduskan kita untuk melakukan pelayanan kasih dengan sukarela. Yesus memegang tangan orang yang sakit di bagian yang bengkak, karena jantung dan lambungnya tidak bisa menyerap air yang masuk ke dalam tubuhnya, dan dengan kuasa-Nya, Ia menyembuhkan orang sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh tabib, dan Yesus melakukannya tanpa operasi, tanpa saran dari orang lain, dan hanya melalui firman kuasa-Nya. Aliran kuasa Ilahi keluar dari diri Kristus sampai pasien itu disembuhkan melalui imannya.

Kristus menyembuhkan orang-orang yang sakit bukan hanya di tubuh mereka, tetapi juga di dalam roh mereka. Ia menunjukkan kepada mereka dengan contoh yang sangat nyata manusiawi bahwa mereka akan meolong seorang anak yang jatuh ke dalam sumur, atau seekor lembu yang jatuh ke lobang. Semua manusia yang normal, dalam kesadarannya, akan selalu siap menolong mereka yang membutuhkan, bahkan di hari Sabat. Dorongan di dalam diri kita untuk melayani dan menolong orang lain membawa kita lebih dekat kepada gambaran Allah, yang menolong, memberkati, dan menyelamatkan mereka yang sedang tersesat.

Ujilah diri anda sendiri! Apakah anda hanya merenungkan firman dan berdoa di hari Minggu bagi kepentingan diri anda sendiri dan untuk menambah pengetahuan anda, dimana jiwa anda bertumbuh di dalam suasana pujian dan penyembahan, atau apakah anda berpikir secara praktis untuk menolong saudara-saudara yang sedang bermasalah? Apakah kemegahan “Aku” menjadi tujuan di dalam kehidupan anda, atau apakah anda menemukan tujuan kehidupan di dalam melayani orang-orang lain? Tujuam Kristus adalah membuat anda bertobat dan memperbaharui pemikiran anda untuk meneguhkan hakekat-Nya di dalam hati anda. Allah itu kasih, dan barangsiapa ada di dalam kasih maka ia di dalam Allah, dan Allah di dalam dia.

DOA: Oh Tuhan, kami bersyukur atas kasih-Mu, dan menyembah Engkau karena kuasa penebusan-Mu yang besar. Ampunilah kurangnya kasih kami dan ambisi kami yang mementingkan diri sendiri. Kuduskanlah kami untuk melayani dan latihlah kami untuk melayani orang-orang lain. Jamahlah sahabat-sahabat kami sehingga mereka bisa dipulihkan di dalam tubuh, jiwa dan roh mereka.

PERTANYAAN 96: Mengapakah orang-orang Farisi tidak bisa melawan bukti nyata yang diajukan oleh Yesus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on May 05, 2017, at 01:56 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)