Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 036 (Pertemuan Dengan Para Pemimpin Agama yang Kaku)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 3 - PELAYANAN YESUS DI GALILEA (Lukas 4:14 - 9:50)

5. Pertemuan Dengan Para Pemimpin Agama yang Kaku (Lukas 5:17 - 6:11)


LUKAS 5:17-26
17 Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. 18 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. 19 Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. 20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." 21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" 22 Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu? 23 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah? 24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah. 26 Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan!”

Allah Berkuasa, dan Kristus adalah Kuasa Tuhan, dan dari pada-Nya mengalir semua aliran berkat melalui perkataan, perbuatan dan doa. Banyak orang mulai mengikut Kristus.

Para pemimpin agama merasa ragu dan mengajukan pertanyaan kepada-Nya. Yesus tidak belajar di sekolah-sekolah mereka, dan juga tidak bergabung dengan kelompok mereka. Karena itu mereka mengawasi-Nya dengan seksama, dan mengirim orang untuk memata-matai-Nya agar bisa menemukan kesalahan pengajaran-Nya dan menangkap-Nya. Orang-orang Farisi yang sombong dikenal suka memaksakan penerapan hukum Allah sebagaimana yang ditafsirkan oleh para ahli Taurat dan mereka juga dianggap sebagai para ahli, atau pakar hukum Taurat. Mereka ingin tahu rahasia dari kuasa Yesus, memperhatikan setiap kata yang diucapkan-Nya untuk bisa menemukan sesuatu yang bisa menjadi dasar dakwaan atau tuduhan mereka.

Dan atas kehendak dari hikmat Allah, sehingga pada saat itu, ada beberapa orang yang membawa seorang lumpuh kepada Yesus. Peristiwa ini adalah gambaran yang paling kuat dan paling indah tentang iman. Ketika orang-orang itu tidak bisa bertemu dengan Yesus, mereka naik ke atas atap rumah dimana Dia berada, membuat lubang di atap itu dan kemudian menurunkan orang yang lumpuh itu ke dalam ruangan dimana Yesus berada, tanpa mengatakan apapun. Tindakan ini merupakan sebuah seruan yang sangat keras dari iman, doa dan pengharapan. Yesus sangat berkenann dengan interupsi dan “gangguan” dalam pengaaran-Nya ini, karena Ia sangat berkenan kepada iman, dan melihat pengharapan di dalam hati orang-orang yang percaya itu, yang melampaui kesukaran. Apakah anda datang dengan ketekunan? Apakah anda menjadi sangat didorong oleh kasih anda sehingga Yesus berkenan menyembuhkan sahabat anda yang sedang lumpuh?

Kristus mengetahui alasan dari semua masalah-masalah dosa kita. Tidak ada dosa tertentu yang selalu menyebabkan suatu penyakit tertentu, tetapi hidup kita yang jauh dari Allah menjadi penyebab dari masalah kita dan mengakibatkan berbagai permasalahan dunia ini. Yesus memulai dengan menyembuhkan terlebih dahulu pikiran orang yang sakit itu. Dan kesembuhan pikiran itu menjadi pendahuluan bagi penyembuhan tubuhnya. Apakah anda mendengar perkataan Yesus, “Dosa-dosamu sudah diampuni”? Tundukkanlah kepala anda dan bersujud di hadapan Anak Allah yang kekal. Berpegang teguhlah kepada janji-Nya. Perkataan yang sangat penting ini ditujukan juga kepada setiap orang yang merindukan kekudusan, kebenaran, dan damai dengan Allah. Dosa-dosamu sudah diampuni. Percayalah kepada Injil dan anda akan diselamatkan. Kristus berbicara secara pribadi kepada anda, dan melepaskan belenggu dosa-dosa anda. Percayalah kepada perkataan Tuhan anda, dan bersyukurlah kepada-Nya sehingga anda bisa masuk ke dalam perjanjian dengan-Nya, dan damai sejahtera-Nya mengalir melalui kehidupan anda. Kristus sendiri menjadi Penjamin dari firman pengampunan-Nya yang menjadi milik semua umat manusia.

Ketika mata-mata pemimpin agama mendengar perkataan pengampunan ini, mereka berpikir bahwa tidak ada yang bisa mengampuni dosa selain Allah sendiri. Mereka benar sekali, dan karena itu mereka menganggap perkataan Yesus itu sebagai penghujatan, dan bahwa Yesus layak dihukum mati. Mereka buta akan keilahian Yesus, dan tidak bisa merasakan kuasa Roh Kudus mengalir dari pribadi Yesus, tetapi mereka justru membenci-Nya, karena Ia berbeda dari mereka. Ia berasal dari atas, sedangkan mereka berasal dari dunia ini.

Dengan menembus pikiran mereka, dan membaca kebencian di mata mereka, Yesus menyingkap kesombongan mereka, dan menunjukkan dengan jelas kepicikan mereka. Ia bertanya mengapa mereka memiliki pikiran jahat itu di dalam hati mereka, dan menunjukkan kepada mereka bukti dari kuasa-n, sehingga mereka bisa belajar dan mengasihi iman, serta menerima pengampunan dari dosa-dosa mereka.

Sang Manusia Yesus bersaksi akan kekuasan-Nya sendiri: bahwa Ia memiliki kewenangan dan kuasa untuk mengampuni dosa. Tidak ada satupun nabi di dalam Perjanjian Lama yang menubuatkan mengenai karakteristik Mesias yang demikian. Namun sekarang Anak Allah menyatakan hak istimewa-Nya sebagai Pribadi yang mengambil bagian di dalam kewenangan kuasa Allah. Dengan itu Ia menunjukkan bahwa Ia berdiri dalam tingkatan yang sama dengan Allah, satu dengan Dia, dan tinggal di dalam Dia. Kesaksian ini memang melampaui kemampuan pemahaman akal budi kita. Namun, Kristus menyembunyikan keilahian-Nya, dan menyebut diri-Nya sebagai Anak Manusia sehingga para pendengar-Nya bisa memahami mujizat yang terbesar yang pernah terjadi: bahwa Allah sendiri menjadi manusia dan berdiam di antara mereka, mengampuni segala dosa mereka melalui kasih karunia-Nya.

Setelah diskusi yang sangat penting ini, Yesus memberikan kepada orang banyak yang sedang takjub dan juga kepada para musuh-Nya yang melawan Dia, sebuah bukti yang sangat jelas bisa dilihat dimana Ia menyatakan kepada mereka : Ia memerintahkan dengan perkataan-Nya saja, agar orang yang lumpuh itu bangkit. Mereka yang hadir di sana, dengan penuh rasa takjub, melihat orang yang baru saja diampuni dari dosa-dosanya, bangkit dan berdiri, karena ia sudah merasakan kasih kesembuhan dari Kristus, dan menangkap makna firman pengampunan. Sukacita dari Tuhan masuk ke dalam hatinya. Ia berdiri, di dalam nama sang Mesias, bangkit dari pembaringannya, menguji kakinya yang sudah menjadi kaku dan tak bisa digerakkan selama bertahun-tahun, mengangkat tempat tidurnya, dan bejalan dengan kakinya sendiri, sambil memuji Allah dengan penuh sukacita, dan mempermuliakan Yesus, Juruselamatnya.

Orang banyak itu menjadi sangat ketakutan, dan mereka berdoa di dalam hati mereka. Dan para ahli Taurat itu menjadi terbungkam, karena mereka juga sudah melihat kemenangan kuasa Tuhan dengan sangat jelas yang mengalahkan segala dosa dan sakit penyakit. Mereka semua dikalahkan, dan dengan penuh kemurkaan, berpikir mengenai membunuh Kristus, karena pada saat itu Ia menyatakan kebenaran-Nya dan juga menyatakan hakekat karya-Nya di hadapan para mata-mata itu. Apa yang disampaikan-Nya sejak awal di Nazaret tentang nubuat di dalam Yesaya 61 dengan jelas dibuktikan di sini, dan semua orang gemetar oleh sebuah gempa rohani. Sudahkah kuasa Allah menyentuh kehidupan anda? Sudahkah anda merasakan kepastian akan pengampunan dosa anda? Pujilah Tuhan, karena Ia tetap sama kemarin, sekarang dan sampai selamanya.

DOA: Oh Tuhan Yesus, Juruselamat dan Tuhanku. Terima kasih karena sudah mengampuni segala dosaku, dan menghapus segala kejahatanku, di dalam kebesaran kasih karunia dan kebaikan kasih-Mu. Aku tersungkur di kaki-Mu, menyembah Engkau, mengasihi dan bersyukur kepada-Mu karena Engkau memberikan kehidupan kekal kepadaku. Peliharalah aku di dalam kebenaran-Mu, dan jadikan hidupku pujian bagi Allah, dan pelayanan bagi sesama.

PERTANYAAN 45: Mengapakah Yesus mengampuni dosa orang lumpuh itu?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on April 17, 2017, at 12:54 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)