Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":

Home -- Indonesian -- Lukas -- 027 (Pencobaan Yesus)

This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Russian

Previous Lesson -- Next Lesson

LUKAS - Kristus, Juruselamat Dunia
Pelajaran-pelajaran dari Injil Kristus Menurut Lukas

BAGIAN 2 - PERSIAPAN BAGI PELAYANAN KRISTUS KEPADA ORANG BANYAK (Lukas 3:1 - 4:13) -- PERNYATAAN DAN PENGAJARAN TENTANG PERTOBATAN

3. Pencobaan Yesus (Lukas 4:1-13)


LUKAS 4:1-4
1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. 2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. 3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." 4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja.’”

Setelah dibaptiskan Yesus dipenuhi dengan Roh Kudus dan mau menyendiri bersama dengan Bapa Surgawi-Nya, berbicara dengan Dia mengenai rahasia dari pelayanan keselamatan yang dilakukan-Nya di dalam dunia. Karena Sang Anak tidak melakukan apapun dari diri-Nya sendiri, tetapi melakukan apa yang ditunjukkan Bapa kepada-Nya. Persekutuan-Nya dengan Bapa-Nya di padang gurun itu sangatlah penting bagi Yesus sehingga Dia tidak memperhatikan mengenai makan dan minum, karena persekutuan dengan Allah mengubah padang gurn yang paling tandus sekalipun menjadi surga. Roh Kudus senantiasa mengarahkan pikiran Sang Anak dan percakapan-Nya dengan sang Bapa, dan memeteraikan permulaan dari pelayanan-Nya, sementara Dia berdoa dan berpuasa sendirian selama empat puluh hari dan empat puluh malam di padang gurun.

Roh jahat menyusup masuk ke tempat kudus dimana Yesus berada itu, dengan tujuan menemukan kelemahan di dalam diri-Nya, merenggut-Nya dari persekutuan dengan Bapa, dan membatalkan kayu salib serta penebusan dunia. Tetapi si jahat sama sekali tidak menemukan kesempatan untuk menyerang Kristus selain di dalam tubuh-Nya yang sedang lapar. Karena itu, ia berusaha membuka mata Sang Anak yang sedang kelaparan itu untuk memandang batu-batu yang berserakan di sekitar-Nya di padang gurun dan kemudian mencobai Dia agar mengubah batu-batu itu menjadi roti. Si jahat percaya kepada kedaulatan Sang Anak, yang menciptakan alam semesta, yang bisa mengubah satu benda menjadi benda yang lainnya.

Namun racun dari si jahat itu bukan hanya terletak di dalam maksud pencobaannya, tetapi juga di dalam pertanyaan yang diajukannya. Si jahat itu tidak mengatakan, “Engkau adalah Anak Allah,” tetapi, “Jika Engkau Anak Allah maka lakukan ini dan itu” dan itu berarti Iblis mempertanyakan keberadaan Kristus sebagaI Anak Bapa, seolah-olah ia memang meragukan hal itu, dan bahwa Yesus perlu membuktikannya. Namun, Sang Anak memahami makna perkataan sang pendusta itu. Ia tidak bermaksud memenangkan dunia dengan menggunakan roti, tetapi dengan memilih jalan salib.

Yesus menjawab perkataan Iblis dengan perkataan, “Ada tertulis” meski Ia sendiri bisa langsung berfirman. Ketika Iblis menyerang-Nya, Yesus sudah siap. Ia tahu bahwa Allah Bapa di masa lalu sudah menyertai umat-Nya melalui padang gurun, dan bahwa Ia akan menyertai Anak-Nya pada saat itu juga. Ia menunjukkan bahwa manusia hidup terutama melalui Firman Allah, karena firman itu meneguhkan kita di dalam persekutuan dengan Yang Mahakudus. Kristus merendahkan diri-Nya dan menyebut diri sebagai Manusia sejati yang juga membutuhkan roti untuk hidup, dan terlebih lagi membutuhkan Firman Allah, yang menjadi makanan rohani bagi jiwa.

Apakah anda memahami bahwa Yesus menang atas Iblis? Ia sama sekali tidak meragukan keberadaan diri-Nya sebagai Anak Allah, dan juga tidak mau tunduk kepada suara penggoda, namun Ia justru menolak memuaskan kehendak dunia dengan menampilkan perbuatan baik dan mujizat yang menarik, dan memilih untuk mendengar Firman Allah yang tertulis sebagai jalan menuju kehidupan kekal. Saudara yang kekasih, jangan mendengarkan ribuan suara-suara di dunia ini, dan jangan tunduk kepada cobaan, karena firman itu sajalah makanan rohani anda, yang memberikan kepada anda kuasa untuk mengalahkan si jahat. Berbahagialah anda, kalau anda meluangkan waktu lima sampai lima belas menit setiap pagi dan petang untuk berdoa dan membaca Kitab Suci. Anda akan mendapatkan kekayaan rohani anda, dan dikuduskan, serta dengan penuh kerendahan hati mengakui bahwa tidak ada jalan keluar dari masalah di dunia ini selain di dalam salib Kristus. Ia yang membawa kita kepada persekutuan dengan Allah Bapa, dan meneguhkan kita di dalam Dia.

DOA: Tuhan Yesus Kristus, terima kasih bahwa Engkau sudah melawan si jahat sejak awal pelayanan-Mu, dan tidak meragukan Bapa serta bahwa Engkau menegaskan keberadaan-Mu sebagai Anak Allah kepadanya,memilih jalan kayu salib, dan mendengarkan Firman Allah yang tertulis. Bukalah telinga kami juga untuk mendengar suara tuntunan-Mu, taat kepada-Mu, dan menguatkan keberanian kami untuk mengalahkan semua cobaan terhadap rohani, psikologis maupun jasmani kami.

PERTANYAAN 36: Mengapakah Yesus tidak mengubah batu menjadi roti di padang gurun itu?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on April 13, 2017, at 02:41 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)