Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 104 (The Stone At the Door of the Tomb)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus
BAGIAN 9 - KEBANGKITAN KRISTUS DARI KEMATIAN (Markus 16:1-20)

1. Para perempuan Terkejut Melihat Batu di Pintu Kubur (Markus 16:1-4)


MARKUS 16:1-4
1 Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. 2 Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur. 3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?" 4 Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling..

Orang-orang Yahudi menganggap hari Sabat sebagai hari istirahat, penyegaran, dan berhenti seluruhnya daro semua pekerjaan, usaha dan juga pergumulan sebagaimana biasanya. Semua tindakan itu, jika dilakukan di dalam hari Sabat yang menjadi lambang perjanjian dengan Allah, dianggap sebagai penghujatan, yang layak menerima hukuman mati. Yesus menerima perintah dari perjanjian yang lama ini, dan berhenti pada hari yang ketujuh dalam pelayanan penebusan-Nya. Allah sendiri berhenti dari karya penciptaan pada hari yang ketujuh.

Namun, para murid tetap saja takut dan kehilangan pengharapan. Mereka takut akan dijatuhi sangsi berupa penolakan dan hukuman dari bangsa itu karena sudah mengikuti Yesus yang dianggap oleh para pemimpin bangsa itu sebagai pendusta dan penghujat. Mereka tidak memperlihatkan diri di jalanan atau di pasar, tetapi menutup semua pintu rumah mereka, seolah-okah mereka sedang ada dalam peperangan, karena mereka takut kepada bangsa Yahudi.

Para perempuan itu juga tidak bisa melakukan persiapan seperti kebiasaan mereka terhadap tubuh Yesus, karena hari Sabat sudah semakin mendekat. Karena itu, mereka berangkat pagi-pagi sekali ke pasar, di hari Minggu pagi, ketika fajar baru menyingsing, untuk membeli rempah-rempah dan minyak wangi. Mereka mengorbankan uang mereka sendiri untuk mempermuliakan Dia Yang Kudus. Seluruh pikiran mereka tertuju kepada kematian yang sudah menimpa Guru dan Nabi mereka.

Perempuan-perempuan yang bergegas pagi-pagi sekali di hari Minggu itu adalah perempuan-perempuan yang sama yang berada di dekat kayu salib pada hari Jumatnya, dan salah satunya adalah Maria Magdalena yang pernah kerasukan tujuh roh jahat dan disembuhkan oleh Yesus, lalu ada ibu Yohanes dan Yakobus, dan juga perempuan-perempuan lain.

Terbawa oleh semangat mereka yang sangat besar untuk mencari Kristus dengan tekun, mereka keluar dari pintu gerbang kota, dan menuju ke kubur itu ketika fajar menjelang, dan sebagai simbol bahwa setiap orang yang mencari Kristus dengan tekun, maka sebagaimana yang tertulis, “Barangsiapa mencari Aku, akau menemukan Aku.”

Meski mereka sangat ingin merempah-rempahi mayat Yesus, tetapi mereka juga kuatir mengenai batu bundar yang besar, yang dipakai untuk menutup pintu kubur Yesus, yang dimeteraikan oleh pasukan pengawal Romawi, karena mereka merasa tidak mungkin sanggup membuka pintu itu, meskipun mereka melakukannya bersama-sama sekuat tenaga. Demikian juga, kita sering berpikir mengenai beban yang tidak mungkin kita atasi, dan tidak menemukan jalan keluar apapun untuk beban itu.

Ketika para perempuan itu sampai ke kubur Yesus, mereka mendapati bahwa batu besar yang sangat berat itu sudah terguling, seolah-olah Allah yang penuh rahmat itu mendengar jeritan hati mereka, dan mengutus malaikat untuk membuka jalan agar mereka bisa bertemu Yesus. Demikian juga, Allah sering merasa malu akan kenyataan bahwa orang-orang saleh juga kadangkala menjadi lemah dalam iman dan keyakinan bahwa Ia akan menjawab doa-doa mereka sebelum mereka melihat perkara-perkara besar terjadi.

Namun, para perempuan itu tidak bisa meraskaan perkara besar yang terjadi pada hari itu. Mereka tidak mengharap akan terjadinya mujizat yang besar, tetapi juga tidak kehilangan semua harapan yang ada. Mereka masih belum mengenali kehidupan Allah, tetapi mereka masih tetap mencari Yesus, dan mereka tetap siap melayani Dia. Mereka tetap berjalan di jalur yang benar, dan mencapai tujuan yang dijanjikan.

Dalam setiap jaman dan agama, kita menemukan ada orang-orang setia yang tetap mencari Allah, yang menderita di dalam pikiran dan perbuatan mereka dalam usaha menemukan Allah yang besar, yang tidak mereka kenal. Mereka tidak memahami bahwa Dia hadir dan bekerja bahkan tanpa melalui ritual mereka yang tanpa roh. Kekuatiran dan kerja keras mereka berasal dari dunia, dan memiliki keterbatasan manusiawi, karena rahmat Allah sajalah yang berkemenangan dalam menggenapi keselamatan yang lengkap dan sempurna bagi setiap orang yang mau kembali kepada Allah.

DOA: Oh Allah yang Kudus, kami berterima kasih kepada-Mu karena Engkau menjawab kekuatiran para perempuan itu, dan memberkati pencarian mereka akan Kristus. Ampunilah kekuatiran manusiawi kami, bahkan ketika kami sedang tenggelam di dalam kekuatiran keagamaan kami. Berilah rahmat-Mu kepada kami bahkan pada saat kami ada di bawah bayang-bayang maut. Terangilah wawasan rohani kami. Pimpinlah kami untuk senantiasa berada di dalam kemenangan-Mu, dan biarlah batu besar kematian itu juga akan digulingkan dari hati sahabat-sahabat dan tetangga kami, baik yang dekat maupun yang jauh. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Apakah makna dari batu penutup kubur Yesus, yang digulingkan dari kubur itu?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 07, 2014, at 08:59 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)