Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 100 (The Father’s Separation From the Son)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus
BAGIAN 8 - KERINDUAN DAN KEMATIAN KRISTUS (Markus 14:1 - 15:47)

17. Bapa Meninggalkan Anak (Markus 15:33-36)


MARKUS 15:33-36
33 Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. 34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? 35 Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia." 36 Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia.”

Dalam bahasa aslinya Injil Markus disebutkan jam keenam pada hari itu, yang memang menunjuk kepada jam dua belas siang dalam waktu kita. Pada saat itu matahari sedang bersinar dengan terik, tetapi kegelapan yang mengerikan menyeliputi seluruh daerah itu, dan badai pasir juga menghembus di pegunungan dekat Yerusalem. Angin yang kering dan panas itu berlangsung sampai tiga jam, yang menghisap seluruh kelembaban tubuh manusia.

Beberapa penafsir mengatakan bahwa kegelapan ini melambangkan roh-roh kejahatan yang berjuang memerangi Yesus yang tersalib sehingga neraka dengan seluruh kekuatannya turun menyerang Anak Domba Allah yang sedang menderita itu agar tanpa sadar Ia melakukan suatu dosa, apapun bentuk dosa itu.

Namun, Yesus dipenuhi dengan Firman Allah. Ia adalah Firman Allah yang menjadi manusia, dan karena itu, bahkan ketika Ia dalam keadaan koma, Ia mengucapkan perkataan yang kudus. Roh Kudus bertindak bagi-Nya dalam keluhan yang tidak terungkapkan.

Pada jam tiga sore, Yesus berseru dengan suara nyaring. Kata-kata-Nya di atas kayu salib menunjukkan kepada kita dalamnya rahasia salib itu. Roh Kudus bersaksi melalui seruan Sang Tersalib itu bahwa Allah yang Kudus meninggalkan Anak-Nya. Masa-masa kegelapan datang, tetapi kegelapan itu tidak bisa menguasai Yang Mahakudus. Sang Anak meminum cawan murka Allah sampai tuntas.

Para rasul tidak berani menuliskan perkataan yang sangat menakutkan itu secara langsung dalam bahasa Ibrani atau Yunani, karena maknanya yang sangat mengerikan, dan mereka menuliskannya secara harafiah di dalam bahasa Aramik terlebih dahulu dan kemudian menjelaskan arti perkataan itu dalam bahasa Yunani.

Sebelumnya, Yesus pernah mengatakan, “Aku dan Bapa adalah satu.” Sekarang, Ia menyaksikan bahwa kesatuan kasih itu telah dipatahkan dan kesatuan kekal itu telah dipisahkan. Inilah sebabnya Yesus menyerukan, “Mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mustahil hal itu terjadi! Engkau penuh dengan kasih, dan tidak mungkin Engkau meninggalkan Aku sendiri.”

Seruan dari mulut Sang Tersalib itu, yang dituliskan oleh Penginjil Matius dan Markus sebagai satu-satunya perkataan Yesus di kayu salib, sudah menjadi batu sandungan yang membingungkan bagi semua orang saleh dan juga orang-orang tidak percaya yang tidak memahami kebenaran dari maknsa seruan Yesus sang tukang kayu, yang berseru dengan penuh rasa pesimis dan tanpa harapan, karena dikutuk di bawah murka Allah.

Namun, kita melihat di dalam perkataan ini adanya bukti iman kepada Allah, dan adanya kasih yang terus tersedia bagi kita yang sudah tersesat. Ia sudah mengorbankan hubungan dan kesatuan-Nya dengan Bapa untuk menyelamatkan kita yang jauh dari Yang Mahakudus.

Tidak seorangpun yang layak untuk mati bagi kita selain dari Anak Domba Allah, Allah yang menjadi manusia. Ia tidak berdosa, layak, dan mampu menanggung segala dosa dunia, dan untuk memikul seluruh penghukuman. Karena Allah adalah esa dan bukan dua, maka Allah menyatakan diri di dalam Tritunggal yang Kudus sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus, sehingga sang Anak, melalui Roh yang kekal, bisa menyerahkan diri-Nya dengan tanpa bercacat kepada Allah, yang menyucikan hati nurani kita dari pekerjaan maut sehingga kita bisa melayani Allah yang hidup (Ibrani 9:14).

Barangsiapa memahami rahasia ini melalui pengurapan Roh Kudus akan menyembah Bapa dan Anak, dan menyerahkan kehidupannya yang diwarnai dengan kegagalan, yang sudah disucikan oleh darah Anak Domba, kepada pelayanan Allah. Kita hanya memiliki dua pilihan saja: mengolok-olok Dia yang Tersalib, atau melayani Dia dengan ucapan syukur atas kehidupan kekal yang diberikan-Nya.

Para prajurit Romai dan para penjaga Bait Allah tidak memahami perkataan sang Tersalib itu dalam bahasa Aram. Mereka berpikir bahwa menjelang kematian-Nya, Yesus memanggil Elia sang nabi, dan mereka takut bahwa suatu pribadi Ilahi akan muncul di dalam kegelapan itu dan menolong-Nya turun dari kayu salib. Mereka menghentikan syafaat dari Dia yang penuh rahmat itu yang menjadi pengantara bagi mereka, dan kemudian menawarkan kepada Yesus yang haus itu bunga karang yang basah dengan air dan anggur asam di tengah badai pasir itu. Keyakinan mereka yang negatif tentang bangkitnya orang yang sudah mati menghalangi mereka menerima pelayanan.

DOA: Kami menyembah Engkau, Bapa kami, karena hati-Mu menjadi hancur ketika Engkau meninggalkan Anak Tunggal-Mu yang kepada-Nya Engkau berkenan, dalam kasih yang kekal. Kami bersyukur kepada-Mu melalui Anak-Mu karena Engkau mengampuni kami dari segala dosa kami, mencurahkan murka-Mu yang kudus kepada Anak-Mu yang kudus yang menggantikan kami. Engkau meninggalkan Dia sehingga Dia tidak meninggalkan kami. Saat itu Engkau memisahkan diri dari-Nya sehingga kami bisa berada di dalam Dia sampai selamanya. Kami menyembah Engkau Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan menyerahkan diri kami kepada-Mu, bagi pelayanan kekal melalui Tuhan kami Yesus Kristus. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Apakah makna dari perkataan sang Tersalib itu, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 07, 2014, at 08:54 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)