Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 091 (The Arrest of Jesus)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus
BAGIAN 8 - KERINDUAN DAN KEMATIAN KRISTUS (Markus 14:1 - 15:47)

8. Penangkapan Yesus dan Murid-Murid Melarikan Diri (Markus 14:43-52)


MARKUS 14:43-52
43 Waktu Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. 44 Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat." 45 Dan ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: "Rabi," lalu mencium Dia. 46 Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. 47 Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. 48 Kata Yesus kepada mereka: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? 49 Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci." 50 Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. 51 Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, 52 tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.

Yesus sedang bersiap untuk menyerahkan diri-Nya kepada para musuh-Nya. Ia sudah berbicara kepada bapa-Nya tentang saat itu, dan menerima kuasa untuk menanggung penderitaan dan siksaan tanpa mengeluh atau rasa tidak suka. Doa-Nya sudah membebaskan-Nya dari tekanan yang akan terjadi, dan memberikan kepada-Nya kekuatan untuk mengalahkan cobaan itu dengan kasih dan kelemah-lembutan.

Hati Yesus penuh dengan kesedihan ketika Yudas Iskariot datang, dan kecewa dengan tanda pengkhianatan berupa ciuman darinya, karena sang pengkhianat itu sudah menjadikan tanda kasih itu sebagai lambang dari pengkhianatan. Roh Iblis bisa memunculkan kejahatan yang sangat keji dari hati yang sangat tulus sekalipun. Namun, Yesus tidak menghardik sang pengkhianat, tetapi menegur-Nya dengan kata-kata yang baik, dan berusaha untuk membawa Yudas kembali kepada pertobatan.

Meski demikian, Yesus siap untuk mati sebagai Anak Domba Allah yang lemah lembut demi menebus manusia. Para murid tidak memahami perilaku-Nya, karena mereka sudah mengharapkan akan melihat campur tangan balatentara malaikat. Mereka percaya akan kemenangan Kristus dan pernyataan kuasa Allah.

Di sana Yesus nampak seperti lemah dan terpenjara. Ia tidak melakukan mujizat apapun untuk menyelamatkan diri-Nya karena hal itu akan membuktikan bahwa para murid yang selama ini bersama-sama ini dengan Dia dan mengalami penganiayaan, terbukti tuduhan sebagai mata-mata. Mereka sama sekali tidak mendapatkan apapun di dalam penangkapan Yesus, dan sama sekali tidak menemukan jalan apapun bagi diri mereka sendiri selain dari melarikan diri ke dalam kegelapan malam dalam keputus-asaan dan ketakutan.

Seorang muda yang tidak disebutkan namanya yang mengikuti Yesus dari jauh, seperti yang dituliskan di dalam bagian ini, kemungkinan adalah Markus sendiri, sang penulis Injil. Ia mungkin adalah anak dari orang yang menyiapkan Perjamuan Terakhir bagi Kristus di rumahnya. Mungkin orang muda itu sudah mendengar semua perkataan Yesus dalam perjamuan Ilahi itu, dan sangat terkesan dengan dimulainya perjanjian yang baru, dan kemudian mengikuti iring-iringan Yesus dari jauh.

Namun, pada saat Yesus ditangkap, orang muda itu juga melarikan diri. Ia memilih untuk lari ke dalam kegelapan malam daripada ikut menderita dalam persekutuan dengan Kristus. Dengan menyebutkan peristiwa itu, Markus ingin mengakui kenyataan itu, menyebut dirinya tidak layak menuliskan Injil Kristus, karena melarikan diri bersama semua murid. Tetapi, Kristus tetap setia kepadanya.

Saudara, apakah anda teguh berpegang kepada Kristus, atau anda lebih memilih kekayaan dan ketenaran? Pilihlah kerendahan hati, rasa cukup, dan kelemah-lembutan sebagaimana kehidupan sederhana yang dijalani oleh Kristus; kalau tidak demikian maka anda akan menghadapi bahaya penyangkalan terhadap Tuhan dan meninggalkan persekutuan dengan para pengikut-Nya. Bertobatlah di dalam bimbingan Roh Kudus, menyangkal diri, dan mengalahkan hawa nafsu pribadi anda selama masih ada yang disebut hari ini.

Ketika Yesus menyerahkan diri-Nya ke tangan orang banyak itu, Ia membangunkan Petrus yang langsung melompat berdiri, dan dengan kemarahan penuh Petrus langsung menghunus pedangnya dan menyerang hamba imam Besar, dan memotong telinganya. Petrus ingin menepati janjinya, karena ia tidak memahami jalan Allah. Ia tertidur pada masa-masa yang sangat penting sebelum peperangan terjadi, dan tidak bisa menahan cobaan itu.

Dengan serangan yang memotong telinga itu, Petrus membuat hamba imam besar tidak bisa mendengar Injil. Tetapi Yesus dengan penuh kasih menyembuhkan musuh-Nya, dan menggenapi hukum kerajaan-Nya dengan mengasihi musuh-musuh-Nya. Yesus ingin agar hamba imam besar itu juga bisa mendengar Injil dengan telinganya, dan juga diubahkan oleh kebaikannya.

Yesus yang sudah dibelenggu berbicara dengan para prajurit di tengah semua keributan itu. Ia menyatakan diri-Nya, dan membuktikan kepada orang-orang yang menangkap-Nya bahwa Ia memang tidak memiliki kesalahan atau dosa, dan bahwa para prajurit itu tidak memiliki hak membelenggu Dia seperti pencuri, karena Ia tidak bersalah; tetapi sebagai penggenapan nubuat Yesus menyerahkan diri-Nya kepada musuh-musuh-Nya di dalam tuntunan Roh Kudus, meskipun para malaikat, beserta pasukan bala tentara surgawi, ada di bawah kekuasaan-Nya. Ia mengampuni dosa-dosa kita dengan mati di kayu salib, dan melayakkan kita melalui Roh Kudus untuk menyaksikan kemenangan dari keselamatan dari-Nya.

DOA: Oh Tuhan Yesus, kelemah-lembutan-Mu melampaui akal budi kami, dan kebaikan-Mu mengalahkan kekerasan hati kami. Ampuni kami akan sikap kami yang membenarkan diri sendiri, akan ketamakan kami terhadap uang, akan pengkhianatan kami, dan akan sikap kami yang menjauh dari-Mu. Ampuni kami karena tidak mengenali jalan-jalan Roh Kudus-Mu, dan tidak melakukan rancangan kasih-Mu. Teguhkan kami di dalam kebaikan-Mu, dan penuhi kami dengan kasih-Mu sehingga kami bisa mengikut Engkau dengan taat, memuji kebesaran kasih karunia-Mu. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Apa yang paling berkesan bagi anda mengenai peristiwa penangkapan Yesus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 07, 2014, at 08:45 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)