Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 084 (The Plot Against Jesus)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus
BAGIAN 8 - KERINDUAN DAN KEMATIAN KRISTUS (Markus 14:1 - 15:47)

1. Persekongkolan untuk Melawan Yesus (Markus 14:1-2)


MARKUS 14:1-2
1 Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat, 2 sebab mereka berkata: "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat."

Perayaan terbesar bagi umat dari perjanjian yang lama adalah perayaan Paskah, dimana mereka merayakan selama satu minggu penuh bersama-sama dengan hari Raya Roti Tidak Beragi, untuk mengingat murka Allah yang melalui mereka karena domba Paskah dikorbankan di setiap keluarga di antara bangsa itu. Semua anggota keluarga akan berkumpul di sekeliling korban Paskah, dan masing-masing akan memakannya sampai habis. Kalau daging korban itu terlalu banyak untuk keluarga mereka, mereka akan mengundang tetangga-tetangga atau sahabat-sahabat mereka.

Mereka memercikkan darah domba di ambang pintu rumah mereka dan kemudian malaikat yang membawa murka Allah akan melalui mereka. Jadi, mereka semua dibebaskan melalui darah Anak Domba Allah, dan bisa tetap hidup karena anugerah-Nya saja. Namun, semua orang yang tidak memercikkan darah anak domba di ambang pintunya akan diserang oleh murka Allah yang kemudian membunuh semua anak sulung mereka pada malam itu. Merekalah yang kemudian meminta agar bangsa yang dilepaskan dari murka Allah itu untuk keluar dari tanah Mesir. Saat itulah, bangsa Israel membawa adonan roti yang masih belum diberi ragi, membungkus perkakas mereka di atas bahu mereka, dan kemudian memasak roti itu dengan menggunakan batu di bawah terik matahari dalam perjalanan mereka melalui padang gurun.

Keturunan Yakub itu sebenarnya tidak lebih baik dibandingkan dengan bangsa Mesir, tetapi mereka menempatkan diri di bawah perlindungan Anak Domba Allah. Rahasia dari prinsip ini sangatlah besar. Tidak ada seorangpun yang baik dan benar di hadapan Allah. Semua orang layak menerima murka, kematian, dan kebinasaan. Tetapi barangsiapa menempatkan diri di bawah darah Anak Domba Allah di dalam perjanjian yang baru, tidak akan masuk ke dalam penghakiman. Tidak ada keselamatan selain melalui Anak Domba Allah yang unik itu. Manusia tidak akan mendapatkan apapun dari kebenaran pribadinya, nyanyian pujiannya, sumbangan amalnya, atau kebajikan manusiawinya. Semua itu tidak akan membuat mereka dibenarkan di hadapan Allah, dan semua usaha kita tidak cukup untuk mempermuliakan Yang Mahakudus. Anak Domba Allah saja yang menjadi perlindungan, pembenaran, penyucian dan pengudusan, bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Kristus adalah Anak Domba Allah, yang sudah disembelih karena dosa kita. Setelah menyelesaikan pelayanan-Nya sebagai guru, pengkhotbah dan nabi, dalam kapasitas-Nya sebagai Firman Allah yang menjadi manusia, yang mengajarkan kepada manusia tentang aturan di dalam Kerajaa-Nya, dan menuntun mereka ke dalam rahasia alam semesta yaitu KASIH, dan menjadi teladan tentang kasih itu di hadapan manusia; dan setelah menyelesaikan semua pengajaran-Nya, Yesus dengan rela menjalani masa-masa kematian-Nya, karena memahami bahwa tidak ada jalan lain untuk penebusan selain melalui kematian-Nya. Dari kayu salib, kita mendapatkan kebenaran, kuasa dan keselamatan.

Yesus tidak melarikan diri dari Yerusalem, meskipun Ia yakin bahwa para pemimpin bangsa itu berniat membunuh-Nya, tetapi Ia menetapkan saat kematian-Nya sendiri dengan penuh kerelaan, karena saat kematian-Nya memang sudah ditentukan dalam kesesuaian dengan kehendak Bapa-Nya. Yesus tidak mati dalam suatu kecelakaan, atau keterpaksaan, tetapi mati dalam masa yang sudah ditetapkan, pada saat yang sama dengan saat korban Paskah dipersembahkan di pelataran bait Suci sehingga nampak dengan jelas bahwa Kristus adalah Anak Domba Allah yang menanggung segala dosa dunia.

Dan memang, pada prinsipnya, beberapa bulan sebelumnya para pemimpin bangsa itu sudah bersekongkol untuk membunuh Yesus, karena orang Nazaret itu mengampuni dosa seperti Allah, menyembuhkan orang sakit di hari Sabat dengan firman-Nya, dan membawa banyak sekali orang keluar dari jangkauan kewenangan sinagog. Karena itu mereka kuatir bahwa bangsa itu akan terpecah, atau akan adanya revolusi oleh kaum zelot, atau akan adanya campur tangan dari penguasa penjajah Romawi.

Tua-tua bangsa itu tidak suka kepada tukang kayu dari Nazaret itu, karena Ia lebih berhikmat, lebih bijaksana, dan lebih rohani dibandingkan dengan kelompok mereka; dan mereka tidak bisa menjebak-Nya. Karena itu, mereka menganggap bahwa mereka akan melakukan pelayanan kepada Allah kalau mereka menyingkirkan Yesus, karena dengan demikian maka kuasa mereka tidak akan tergoyahkan, kuasa Bait Suci akan ditegakkan, dan jangkauan penerapan hukum Taurat tidak akan berkurang.

Para ahli Taurat itu bermaksud untuk membunuh Yesus, dan kemudian berusaha untuk memberikan kesan bahwa kematian itu terjadi dalam sebuah kecelakaan, atau dalam sebuah peristiwa yang tidak direncanakan sebelumnya. Mereka berusaha mencari jalan yang licik untuk menangkap Yesus sehingga mereka bisa menggali rahasia diri-Nya melalui berbagai pertanyaan, dan kemudian menjebak Yesus untuk melawan hukum mereka, serta menemukan cara yang sah untuk mendakwa Yesus dengan tuduhan penyesatan terhadap bangsa itu, dan membunuh Dia secara sah agar murka Allah tidak menimpa bangsa itu.

Sebelumnya, mereka tidak bisa menemukan kesempatan untuk menangkap Yesus di tengah-tengah para pengikut-Nya, atau menahan Dia ketika Dia sedang melakukan mujizat penyembuhan, atau sedang berkhotbah, atau sedang berdiskusi, karena mereka takut akan terjadi keributan di antara mereka, dan agar Yesus tidak justru dianggap sebagai bintang, atau sebagai nabi yang terpilih di dalam pikiran bangsa itu. Jadi, si jahat berusaha mendorong mereka untuk membunuh Yesus pada hari raya, dan mereka mengirimkan mata-mata ke seluruh daerah itu untuk menangkap Yesus sebelum atau setelah hari raya itu. Namun, Yesus sudah menetapkan hari raya keagamaan terbesar itu sebagai hari kematian-Nya.

DOA: Oh Anak Domba Allah yang Kudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau sudan menanggung segala dosa dunia. Berikanlah belas kasihan kepada kami. Engkau adalah saksi yang setia. Engkau tidak pergi dari Yerusalem, meski Engkau tahu tentang persekongkolan musuh-musuh-Mu. Engkau adalah Pengantara yang setia. Kuduskanlah kami sepenuhnya sehingga murka Allah berlalu dari kami, karena kami tidak lebih baik dari orang-orang lain di sekitar kami. Darahmu adalah kebenaran, pengudusan dan penyucian kami. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Apakah pentingnya anak domba Paskah itu?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 06, 2014, at 05:36 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)