Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 066 (Reflections on the Dry Fig Tree)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus
BAGIAN 6 - YESUS MASUK KE YERUSALEM DAN KARYA TERAKHIR-NYA (Markus 10:46 - 12:44)

4. Pelajaran dari Pohon Ara yang Menjadi Kering (Markus 11:20-26)


MARKUS 11:20-26
20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. 21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering." 22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! 23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. 24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. 25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." 26 Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”

Tindakan Kristus mengutuk pohon ara itu menjadi lambang penghakiman bagi umat dari perjanjian yang lama. Pohon itu dengan segera menjadi layu.

Kristus mau menyelamatkan para murid-Nya meskipun mereka berasal dari bangsa yang sama yang menolak Dia. Ia meminta para murid itu untuk percaya kepada Allah di tengah-tengah penghakiman yang dicurahkan kepada bangsa mereka.

Percaya berarti belajar kasih dari Anak Allah dan mempercayai Dia. Doa yang berasal dari keyakinan ini adalah hasil dari kerjasama antara orang-orang percaya dengan Allah di dalam kuasa Roh Kudus. Barangsiapa terhubung dengan Allah Bapa di dalam roh iman tidak akan berdoa hanya untuk keinginannya sendiri, tetapi ingin menggenapkan kehendak Bapa di surga, dan menurunkan berkat, melalui doa-doanya, bagi kota dan bangsanya. Allah menjawab doa orang-orang percaya karena mereka meminta pengampunan dosa bagi semua manusia, sehingga mereka bisa dibebaskan dari belenggu kelicikan dan kecemaran, dan kemudian diubahkan dan dimampukan untuk mempersembahkan tubuh mereka sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada Allah.

Kristus sendiri tidak memindahkan gunung dan membuangnya ke dalam laut dengan iman-Nya yang kuat, tetapi Ia menenggelamkan gunung dosa-dosa ke dalam lautan kasih karunia-Nya. Para murid juga tidak membuat gunung meletus untuk membuktikan kepada para pendengar mereka tentang mengalirnya kuasa Allah di dalam dirinya, tetapi mereka menyebarkan Injil damai sejahtera kepada bangsanya, dan memenuhi wilayah Mediterania dengan kasih Allah di tengah-tengah keputus-asaan dan cucuran air mata jaman itu.

Tidak ada manusia yang bisa berdoa dan beriman dengan benar melalui kekuatannya sendiri, kalau ia tidak menyatukan dirinya dengan tujuan dari kasih Allah, karena Yang Mahakudus itu Juruselamat yang penuh kasih, pengampunan, dan pengudusan. Ia tidak membinasakan kita, karena Ia panjang sabar. Barangsiapa yang hidup bersama dengan Allah di dalam perjanjian yang baru, akan melihat kasih dan pengampunan-Nya merembes masuk ke dalam hati kita, memperbaharui kita, dan memberikan kepada kita perasaan yang baru dan pikiran yang jernih. Di dalam Roh ini, kita menyerahkan hak-hak kita, mengampuni seteru kita, dan mengasihi musuh-musuh kita, karena pengampunan Allah sudah menjadi prinsip di dalam kehidupan kita.

Kristus tidak melihat bukti apapun bahwa bangsa-Nya akan menerima roh kasih dan pengampunan ini. Mereka sudah memisahkan diri dari kasih Allah, dan tidak mau bertobat atau tunduk kepada Juruselamat yang sedang datang. Mereka tidak menerima Raja yang baik itu di antara rakyat dan pemimpin mereka, dan tidak mau menyiapkan jalan bagi-Nya di dalam hati mereka, tetapi mereka justru memata-matai Dia dan berusaha mencari-cari kesalahan di dalam tindakan atau perkataan-Nya, dengan tujuan untuk menghakimi dan membunuh Dia.

Barangsiapa memisahkan diri dengan sengaja dan dengan keras kepala dari kasih dan pengampunan Allah yang tak berkesudahan, akan menjadi keras hati. Dia akan membenci Yesus, dan tidak mau menerim damai sejahtera-Nya. Celakalah mereka yang tidak mau mengalami anugerah Allah atau mengenal hakekat Kristus yang sejati! Bagi Dia Allah yang Kudus akan menjadi Hakim yang murka, pembinasa yang dahsyat, dan pembalas yang mengerikan, karena sikap keras hati dan tegar tengkuk manusia sudah menginjak-injak kasih karunia Allah di dalam kesombongan mereka itu. Kita mengenal Bapa yang penuh rahmat, karena Ia sudah mengampuni dosa-dosa kita melalui Dia yang sudah disalibkan bagi kita dan memasukkan kita menjadi umat-Nya yang baru.

DOA: Oh Bapa surgawi, kami bersyukur dan memuji Engkau karena Engkau menyatakan diri melalui kematian Kristus, mengampuni dosa-dosa kami, dan menjadikan kami anak-anak-Mu secara rohani. Kami tidak lagi gemetar ketakutan karena kebesaran-Mu, tetapi kami sudah bisa masuk ke hadirat-My. Kami datang dengan penuh syukur kepada-Mu, memuji Engkau melalui tuntunan Roh Kudus-Mu, dan memohon agar Engkau mengubahkan hati kami sepenuhnya sehingga kami bisa juga mengampuni orang-orang lain akan kesalahan mereka. Kami secara khusus meminta Engkau untuk menunjukkan rahmat-Mu juga kepada orang-orang di sekitar kami yang siap untuk menjadi percaya, sehingga mereka juga bisa mengenali Engkau dan diubahkan seturut dengan gambar-Mu. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah iman yang benar itu dinyatakan?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on October 06, 2014, at 05:08 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)