Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- English -- Mark - 024 (Parable of the Sower)
This page in: -- Arabic -- English -- INDONESIAN -- Tamil -- Turkish

Previous Lesson -- Next Lesson

MARKUS - Siapakah Kristus?
Belajar dari Injil Kristus Menurut Matiusus
BAGIAN 4 - MUJIZAT-MUJIZAT BESAR DARI YESUS DI GALILEA DAN SEKITARNYA (Markus 3:7 - 8:26)
5. Yesus Berkhotbah di Atas Perahu kepada Orang Banyak yang Duduk di Pantai (Markus 4:1-34)

a) Perumpamaan tentang Penabur dan Empat Jenis Tanah (Markus 4:1-9)


MARKUS 4:1-9
1 Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. 2 Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka: 3 "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. 4 Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. 5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. 6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. 7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. 8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." 9 Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

Allah berbicara kepada kita melalui Anak-Nya, dan menyatakan rahasia surga dan bumi. Secara khusus, ketika kelompok pemimpin Yahudi datang untuk mengawasi Dia, Kristus tidak menjelaskan mengenai prinsip-prinsip kerajaan-Nya secara langsung, tetapi memakai perumpamaan sehingga orang-orang yang mendengarkan-Nya bisa berpikir dan menyimpulkan sendiri makna tersembunyi yang ada melalui perenungan. Dalam pemikiran yang demikian, kesiapan untuk menerima kebenaran akan bertumbuh dan berkembang. Dengan demikian, Kristus menjaga jarak antara diri-Nya dan para pengikut-Nya dengan para pemimpin agama sehingga mereka tidak bisa menahan-Nya atas tuduhan menghasut atau menyerang agama mereka. Kristus memberitakan kebenaran secara lengkap, tetapi dengan hati-hati dan bijaksana, sebagaimana pernyataan, “Cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”

Dalam perumpamaan tentang penabur, Yesus menyatakan diri-Nya, dan menjadikan kita sebagai rekan sekerja di dalam pengalaman ini, berkaitan dengan penerimaan para pendengar terhadao Firman Allah yang ditaburkan. Inilah prinsip dari pemberitaan Injil: Tidak semua orang yang mendengar akan memberikan respon yang sama. Ada empat jenis kesan yang muncul di dalam hati seseorang mengenai Firman Allah.

Pernahkah anda melihat orang menaburkan benih di jalan yang beraspal? Tidak ada orang yang menaburkan benih di sana, karena memang tidak akan ada gunanya. Tetapi Allah menawarkan keselamatan bahkan kepada orang-orang yang keras hati. Namun, semua orang yang membiarkan dirinya dipengaruhi oleh dampak buruk dari dunia hiburan, atau fanatisme keagamaan atau propaganda semata, akan menjadi keras hati. Mereka tidak akan mau mendengar dan tidak bisa mendengarkan, karena pikiran mereka sibuk, dan hati mereka penuh dengan prinsip-prinsip dan hukum yang kosong. Sejalan dengan waktu, mereka hanya berpikir seturut dengan pembentukan doktrinal mereka saja.

Barangsiapa yang berpura-pura kadangkala juga kelihatan sangat antusias tetapi tidak mendalam. Ia dengan cepat menanggapi panggilan Kristus, dan dengan kecepatan yang sama dia juga jatuh dan menjauh, karena iman emosional tidak cukup untuk menghadapi masa-masa sulit, yang membutuhkan pemikiran yang mendalam, kesabaran, dan kasih karunia melalui rasa hancur di dalam hati nurani yang terdalam.

Orang yang menderita karena kemiskinan dan kecemasan akan menyambut Firman Allah dengan semangat, sebagai penghiburan terakhir untuk masalah duniawinya. Tetapi barangsiapa tidak menyangkal dirinya, meninggalkan sifat cinta uang, dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, akan membenci Allah dan menghujat Dia ketika masalah menjadi bertambah besar di dalam kehidupannya. Kalau dia tidak terus ada di dalam kasih Bapa, dan memiliki kehidupan Ilahi di dalam dirinya, maka dia akan segera melupakan Firman Allah, dan akan terjebak di dalam sikap mementingkan diri sendiri. Tetapi orang-orang yang bertobat dan merasa hancur hati akan bergegas datang kepada Allah, bukan dengan kesombongan tetapi dengan penuh rasa malu akan dosa-dosanya, bukan berusaha mengejar pertolongan manusia atau membanggakan diri, tetapi mencari pengampunan dosa dan kemenangan atas karakternya yang cemar. Dia akan dipenuhi dengan Roh Kudus. Ia akan menghasilkan buah-buah Roh, yang muncul karena mendengarkan Firman Allah. Di dalam kehidupan orang-orang berdosa yang bertobat, Tuhan menemukan tanah yang subur bagi firman-Nya yang penuh kuasa.

DOA: Oh Tuhan, dengan penuh rasa malu kami mengakui bahwa kami tidak bisa mendengarkan firman-Mu sebagaimana yang Engkau kehendaki. Ampunilah sikap keras kepala, kepura-puraan, dan kekuatiran kami. Tuntunlah kami kepada pertobatan yang tulus melalui Roh Kudus,sehingga Firman-Mu bisa menghasilkan buah di dalam kehidupan kami. Tolonglah kami secara khusus untuk mentaati perintah-perintah-Mu sehingga kami tidak mengalami kekurangan secara rohani, tetapi kami bisa bertumbuh di dalam anugerah-Mu. Amin.

PERTANYAAN:

  1. Apakah empat golongan orang yang mendengarkan Firman Allah, dan menanggapinya dengan cara berbeda?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 30, 2014, at 05:52 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)