Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 251 (The Traitor's End)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 5 – Penderitaan dan Kematian Kristus (Matius 26:1 - 27:66)

18. Akhir Hidup sang Pengkhianat (Matius 27:3-5)


MATIUS 27:3-5
3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, 4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" 5 Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
(Matius 26:15, Kisah Para Rasul 1:18-19)

Setelah melihat bahwa Tuhannya tidak membuat kudeta politik, Yudas dikuasai kepahitan. Ia juga dipenuhi dengan penyesalan, karena menyadari bahwa ia sudah mengambil bagian dalam kematian Yesus. Penyesalan yang demikian jika tidak disertai pertobatan akan membawa kepada keputusasaan. Yudas sebenarnya sudah mengakui dosa-dosanya kepada para imam kepala, tetapi ia tidak menerima belas kasihan dari mereka. Ia siap untuk bersaksi akan ketidakbersalahan Yesus, dan ia melemparkan uang pengkhianatannya itu ke Bait Suci. Pengakuannya bukanlah awal dari pertobatan yang benar, namun hanya akibat dari ketakutan. Pelanggarannya menimbunnya seperti gunung yang tinggi yang menekannya. Akhirnya, ia menggantung dirinya dengan sebuah tali. Ketika tali itu putus, ia langsung terjatuh, dan perutnya pecah terburai (Kisah Para Rasul 1:18).

Ketika Yudas mengingat apa yang dilakukannya, ia dipenuhi dengan kesedihan, kepedihan dan penyesalan. Tiga puluh uang perak yang awalnya terlihat sangat menarik, tetapi setelah pengkhianatan itu terjadi dan uangnya diterima, perak itu menjadi sampah; menggigit seperti ular, dan menyengat seperti lebah. Kita bisa membayangkan ia berkata kepada dirinya sendiri, “Apa yang sudah aku lakukan! Aku orang bodoh, betapa celakanya aku, menjual Tuanku sendiri dan semua kenyamanan serta kebahagiaanku bersamanya untuk hal demikian sepele! Semua penghinaan dan ejekan yang dijatuhkan kepada-Nya seharusnya aku yang menanggungnya. Karena aku Dia diikat dan dihukum, diludahi dan dipukuli.”

Yudas kemudian mengutuki kantong yang dibawanya, uang yang disimpannya, imam besar yang berbicara dengannya, dan hari dimana ia dilahirkan. Ingatan akan kebaikan Tuannya dan rahmat-Nya, dan juga semua peringatan yang sudah diabaikannya, menumpukkan tuduhan kepadanya dan menembus jiwanya. Ia mendapati kebenaran perkataan Tuannya, “Lebih baik bagi dia, kalau ia tidak pernah dilahirkan.”

Tawaran anugerah Allah hanya untuk waktu yang terbatas, dan tidak ada uang dalam jumlah berapapun yang akan bisa menggantikannya. Untuk orang-orang yang suam-suam kuku, akhir hidup Yudas menjadi peringatan agar mereka berbalik dan bertobat.

DOA: Tuhan Yesus Kristus, kami memuji Engkau karena Engkau memanggil dia yang mengkhianati Engkau sebagai “Teman.” Pada saat Perjamuan Terakhir Engkau sudah memperingatkan dia agar bertobat, berbalik, dan meninggalkan maksud jahatnya, tetapi ia tidak mau melakukannya dan tidak mengakui dosanya. Ia lebih mengasihi uang daripada ia mengasihi Engkau. Ia mengharapkan kuasa dan kedudukan, dan ia membiarkan si jahat mengendalikan pikirannya. Ampuni kami akan kejahatan kami dan sucikan kami dari semua pikiran negatif kami terhadap saudara dan saudari kami. Jangan biarkan kami mengkhianati mereka secara sengaja atau tidak sengaja, atau meninggalkan mereka, tetapi biarlah kami berdiri dengan mereka dalam kesusahan dan membela mereka di hadapan orang-orang yang membenci mereka.

PERTANYAAN:

  1. Mengapa Yudas menggantung dirinya dan tidak bertobat seperti Petrus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 11, 2023, at 02:06 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)