Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 246 (Jesus Faces the Sanhedrin)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 5 – Penderitaan dan Kematian Kristus (Matius 26:1 - 27:66)

15. Yesus Menghadapi Sanhedrin (Matius 26:57-68)


MATIUS 26:57-63
57 Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua. 58 Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu. 59 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati, 60 tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang, 61 yang mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari." 62 Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?" 63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.
(Matius 27:10, Yohanes 2:19-21, Kisah Para Rasul 6:14)

Para saksi yang datang ke hadapan Sanhedrin tidak bisa membuktikan apapun melawan Kristus karena cerita mereka saling bertentangan. Para juri, imam-imam, dan tua-tua, tidak bisa menemukan alasan apapun untuk menghukum Kristus, dan Ia tetap tidak bersalah di depan mereka.

Mereka tidak memahami apa yang dikatakan Kristus mengenai merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari. Ia tidak mengatakan bahwa Ia sendiri akan merubuhkan Bait Allah, tetapi bahwa mereka yang akan merubuhkan Bait tubuh-Nya yang dipenuhi dengan ke-Allahan dan Ia akan membangunnya kembali dalam tiga hari. Ini sebenarnya menubuatkan mengenai kematian dan kebangkitan-Nya.

Yesus tetap berdiam diri di hadapan dusta-dusta dan tuduhan palsu itu. Ketika pengadilan itu nampaknya akan gagal, Kayafas (imam besar saat itu) bangkit dengan penuh kemarahan dan berusaha untuk menjebak Kristus. Kayafas ingin Yesus mengatakan sesuatu yang akan mencelakakan diri-Nya sehingga Ia bisa menjatuhkan hukuman terhadap-Nya. Yesus tidak menjawab, dan hanya menoleh kearahnya tanpa mengatakan sepatah katapun.

DOA: Tuhan Yesus, Engkau adalah kebenaran yang tidak mengandung tipu daya sama sekali. Engkau tidak menjawab tuduhan palsu dari para musuh-Mu, tetapi berdiri di depan mereka dengan diam dan percaya kepada Bapa-Mu yang di Surga yang membela Engkau. Tolonglah kami untuk percaya kepada perlindungan-Mu dan kehadiran-Mu di dalam diri kami di depan semua pengadilan atau dakwaan jahat dan tidak berusaha untuk mempertahankan atau percaya kepada diri kami sendiri. Kami memiliki janji bahwa Roh Kudus akan ada di dalam diri kami dan memampukan kami untuk mengatakan apa yang harus kami katakan. Tolonglah setiap orang percaya, ketika mendapatkan pertanyaan, untuk percaya kepada-Mu dan menyaksikan tentang Engkau dengan berhikmat, rendah hati, dan penuh kuasa.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah Yesus berdiam diri selama masa interogasi-Nya di hadapan Sanhedrin?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 06, 2023, at 01:09 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)