Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 245 (Jesus Heals His Attacker)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 5 – Penderitaan dan Kematian Kristus (Matius 26:1 - 27:66)

14. Yesus Menyembuhkan Telinga Penyerang-Nya (Matius 26:51-56)


MATIUS 26:51-54
51 Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. 52 Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. 53 Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? 54 Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?”
(Kejadian 9:6, Matius 4:11)

Petrus siap untuk mempertahankan Raja Surgawi itu dengan pedang dan kekuatannya. Tetapi Kristus mencegahnya menggunakan kekerasan, karena kerajaan-Nya datang hanya melalui kebaikan, kelemahlembutan, dan kasih. Dalam melakukan hal itu, Kristus menolak segala perjuangan yang bertentangan dengan tujuan Ilahi-Nya dan panggilan-Nya akan kasih dan penghargaan. Tuhan tidak memakai dua belas pasukan malaikat yang ada di bawah kekuasaan-Nya, dan juga tidak mencobai Roh Kudus yang sudah menubuatkan akan pentingnya kematian-Nya dan kebangkitan-Nya bagi keselamatan dunia. Ia mengasihi musuh-musuh-Nya dan mengakui di depan mereka bahwa Ia tetap sama kemarin, hari ini, dan sampai selamanya. Karena itu, jangan berusaha untuk memaksakan ide anda dengan kekuatan. Namun, bersabarlah, serahkan diri anda kepada Tuhan, dan kasihilah musuh-musuh anda sampai kesudahannya.

Bagi hamba-hamba Kristus, senjata peperangan bukanlah secara jasmaniah tetapi rohani. Karena itu, kita tidak boleh berperang secara daging (2 Korintus 10:3-4). Beberapa orang percaya, berpikir, bahwa mereka harus bangkit dan mempertahankan hak sipil dan kebebasan mereka. Mereka yakin bahwa peperangan diperlukan untuk memelihara keteraturan umum dan kedamaian. Pada saat yang sama, meski demikian, mereka juga yakin bahwa kita tidak boleh melawan kejahatan (Matius 5:39). Kristus tidak menghendaki para hamba-Nya menyebarkan Injil dengan menggunakan kekuatan senjata. Sebuah pepatah Latin mengatakan, “Agama tidak bisa dipaksakan; dan agama harus dipertahankan, bukan dengan membunuh, tetapi dengan mati untuknya.”

Kristus menyembuhkan telinga hamba yang diserang Petrus sehingga ia bisa mendengarkan Firman Tuhan lagi. Bayangkan kekagetan hamba yang sudah melihat telinganya tergeletak di tanah karena tebasan pedang dan kemudian dikembalikan lagi ke tempatnya oleh “musuh” yang bisa saja membunuhnya. Kesembuhan ini menegaskan kepada kita bahwa, dengan anugerah, Yesus mengampuni musuh-musuh-Nya dan membuka bagi mereka kerajaan Allah dengan bebas.

MATIUS 26:55-56
55 Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. 56 Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi." Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.

Yesus mengasihi para penyerang-Nya dan tidak mempertahankan diri melawan mereka. Ia menegur mereka dengan lembut dan menunjukkan kepada mereka kemunafikan, kepengecutan, dan ketakutan mereka. Ia mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kuasa atas diri-Nya. Ia juga mengucapkan kembali nubuatan yang mengatakan bahwa Kristus akan diserahkan kepada bangsa asing untuk menebus mereka dari dosa-dosa mereka, bahwa Tuhan akan menghajar Gembala, dan domba-domba akan tercerai berai.

Sampai saat itu, para murid masih berada di dekat Yesus. Tetapi ketika mereka mendengar bahwa Allah sudah menyerahkan Yesus ke tangan musuh-musuh-Nya, mereka melarikan diri di kegelapan malam dalam keputusasaan. Mereka sudah kehilangan setiap harapan!

DOA: Tuhan Yesus, Engkau lemah lembut dan rendah hati. Engkau menyerahkan diri-Mu kepada kehendak Bapa dan menerima hukuman terhadap Engkau, hinaan, dan penderitaan bahkan sampai mati. Engkau mati dalam kematian yang memalukan untuk membebaskan kami dari hukuman ilahi atas kami. Ampunilah kami atas segala dosa kami. Ajarkanlah kami untuk mendengar Firman-Mu dan percaya kepada-Mu sehingga kami bisa dibentuk dengan kasih-Mu, lepas dari pedang murka-Mu, berjalan dalam kelemah-lembutan sesuai dengan kehendak-Mu, dan pergi kemanapun Engkau menghendaki.

PERTANYAAN:

  1. Apa makna dari pengikatan Yesus?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 05, 2023, at 01:34 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)