Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 243 (Jesus’ Entire Submission to His Father’s Will)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 5 – Penderitaan dan Kematian Kristus (Matius 26:1 - 27:66)

12. Ketundukan Sempurna Yesus kepada Kehendak Bapa-Nya (Matius 26:42-46)


MATIUS 26:42
42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!.”

Kristus mengalahkah kehendak tubuh-Nya melalui Roh Kudus. Ia menaikkan doa-Nya yang kedua yang berbeda dengan doa yang pertama, dalam keselarasan yang sempurna dengan kehendak Allah. Sang Anak sudah memahami bahwa tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan dunia selain melalui kayu salib.

Celakalah mereka yang mengatakan bahwa manusia bisa dibenarkan melalui tindakan ketaatannya sendiri dan bukan oleh darah Kristus. Mereka tidak mengambil bagian di dalam penebusan yang dipersiapkan kepada mereka, karena Yesus sajalah yang meminum cawan murka itu dan bukannya kita.

Sang Anak mengalahkan kehendak-Nya sendiri dalam doa yang kedua. Ia setuju di dalam kasih untuk meminum cawan murka itu, mati sebagai korban penghapus dosa bagi orang-orang berdosa, dan terpisah karena karya penebusan pengganti itu dari Bapa-Nya.

Doa bukan hanya menaikkan kehendak kita kepada Allah, tetapi juga menundukkan kehendak kita kepada-Nya. Sangat penting di dalam doa, saat kita ada di dalam kesesakan, untuk mendekatkan diri kita kepada Bapa surgawi, dan untuk menyerahkan jalan dan pekerjaan kita kepada-Nya, “Kehendak-Mu jadilah.”

MATIUS 26:43-46
43 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. 44 Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. 45 Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. 46 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.”
(2 Korintus 12:8)

Yesus berdoa untuk ketiga kalinya untuk pokok yang sama. Ia memakai kata-kata yang sama di dalam doa-Nya yang ketiga seperti di dalam doa yang kedua. Ini bukan karena tidak yakin bahwa doa-Nya tidak akan didengar, tetapi karena Ia sudah tahu bahwa sang penggoda itu akan senantiasa menyerang Dia dalam masa-masa itu untuk mencoba mengalahkan ketaatan-Nya kepada kehendak Allah. Yesus meneguhkan diri-Nya, melalui doa yang berulang-ulang, di dalam kehendak Bapa-Nya, dan tahu dengan pasti, dengan ketekunan di dalam doa, bahwa Dia adalah satu-satunya Pribadi yang bisa menanggung murka Allah sebagai pengganti semua manusia.

Pada saat pencobaan itu, nampaknya bahwa segala sesuatu, baik di langit maupun di bumi, menahan nafas mereka. Kalau saat itu Yesus memilih kenyamanan bagi dirinya dan terus bersatu dengan Bapa, tanpa memisahkan diri dari Bapa bagi penebusan kita, kita pasti akan binasa dan terhilang. Ia menyangkal diri-Nya, mengangkat salib-Nya, dan mati bagi keselamatan kita. Haleluya!

DOA: Tuhan Yesus Kristus, kami menyembah Engkau dengan ucapan syukur yang mendalam, karena Engkau sudah menanggung penghukuman dan menderita karena murka Bapa-Mu kepada dosa-dosa kami. Terimalah tubuh, hati, dan pikiran kami sebagai “ucapan terima kasih” yang kecil dalam ketaatan iman. Kami berterimakasih kepada-Mu karena kematian-Mu yang menggantikan kami. Kuduskanlah kami agar kami tidak jatuh ke dalam pencobaan, dan ajarkanlah kepada kami untuk berdoa dengan ketekunan sehingga kami bisa bersama-sama diam di dalam rancangan-Mu, dan memahami bahwa si jahat masih tetap berusaha mendustai kami.

PERTANYAAN:

  1. Apa yang kita pelajari dari tiga doa yang dinaikkan Yesus secara berturut-turut di Taman Getsemani?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 02, 2023, at 08:32 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)