Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 238 (The First Lord’s Supper)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 5 – Penderitaan dan Kematian Kristus (Matius 26:1 - 27:66)

7. Perjamuan Tuhan yang Pertama (Matius 26:26-29)


MATIUS 26:26-29
26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." 27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. 28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. 29 Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku.”
(Keluaran 24:8, Yeremia 31:31, 1 Korintus 10:16, 11:23-25, Ibrani 9:15-16)

Selama masa perayaan Paskah di dalam sebuah ruangan yang tertutup, Yesus mengambil roti, mengucapkan syukur kepada Bapa surgawi-Nya, dan memberkatinya sebagai sakramen perjamuan Tuhan yang mendasari semua keselamatan kita. Orang-orang Kristen mula-mula menyebutnya, “Sakramen Pengucapan Syukur.” Bukankah memang ucapan syukur kita semakin bertumbuh bersama dengan kasih kita kepada Kristus. Semakin kita mengasihi Dia, semakin kita akan bersyukur kepada-Nya.

Yesus menyatakan makna dari roti di dalam Perjamuan Tuhan saat Ia berkata kepada para murid-Nya, “Sebagaimana roti ini masuk ke dalam dirimu, demikianlah Aku mau berdiam dan tinggal di dalam engkau. Inilah tujuan dari perjanjian yang baru. Sebagaimana roti alamiah itu menguatkan kamu untuk hidup dan bekerja, demikianlah aku berdiam dan berkarya di dalam engkau untuk kehidupan kekal dan pelayanan sehari-hari sehingga kamu tidak akan menjadi lemah tetapi melayani dengan sukacita. Akulah kekuatanmu di dalam dirimu.”

Selanjutnya Yesus mengambil cawan dan menjelaskan kepada mereka makna dari anggur itu. Anggur itu melambangkan darah-Nya yang membasuhkan segala dosa kita. Kematian-Nya menggantikan kita sudah memperdamaikan kita dengan Allah. Kebenaran kita tidak didasarkan kepada curahan darah lembu di yang atasnya Perjanjian Lama ditegaskan, tetapi Anak Allah sudah menjadi manusia dan mati bagi kita, mencurahkan darah-Nya yang mahal untuk membuat kita masuk secara sahabat-sahabat ke dalam Perjanjian yang Baru dengan Bapa-Nya. Dengan demikian Roh-Nya yang penuh kuasa bisa berdiam di dalam diri kita, dan kita menerima kehidupan kekal.

Darah di dalam Perjanjian Lama dicurahkan hanya bagi sedikit orang. Darah itu meneguhkan suatu perjanjian, yang (kata Musa) sudah dibuat Tuhan “dengan kamu” (Keluaran 24:8). Korban di dalam Perjanjian Lama hanya dibuat untuk bangsa Israel (Imamat 16:34). Tetapi Yesus Kristus adalah “pendamaian untuk segala dosa dunia” (1 Yohanes 2:2).

Kematian Kristus di kayu salib adalah dasar hukum dari Perjanjian Baru. Di dalam korban yang unik ini, Yesus menyimpulkan dan menggenapkan hukum korban di dalam Perjanjian Lama. Ia sendiri, adalah Anak Domba Allah yang menjauhkan kita dari murka Allah yang kudus dan penghukuman. Ia sendiri sajalah korban Perjanjian Baru bagi para pengikut-Nya di sepanjang sejarah. Dengan kematian-Nya, Kristus mengadakan penebusan sempurna bagi keselamatan kekal kita dan mengatakan bahwa penebusan dari-Nya akan sepenuhnya dinyatakan pada Kedatangan-Nya yang Kedua kali. Ia akan duduk bersama dengan kita sebagaimana Ia duduk bersama para murid-Nya di ruangan atas itu. Kemudian kerajaan Bapa akan dinyatakan dengan kemuliaan dan kuasa-Nya. Ucapan syukur dan penyembahan kita tidak akan pernah habis karena Ia akan menyertai kita, dan di dalam kita, dan tidak akan terpisah dari kita sampai selamanya.

Maukah anda bergabung dengan Dia dalam pujian ketika Ia datang kembali? Apakah Kristus berdiam di dalam kehidupan anda sekarang sehingga anda bisa menyambut Dia esok? Pelajari secara mendalam perkataan Yesus ketika meneguhkan Perjanjian yang Baru di dalam sakramen Perjamuan Tuhan karena di dalamnya mengandung semua kekayaan iman dan keselamatan kita.

DOA: Bapa Surgawi, kami memuliakan Engkau dan memuji Engkau dengan segenap hati kami karena kematian Anak Tunggal-Mu karena Ia memperdamaikan kami dengan Engkau dengan mengorbankan diri-Nya. Ia berdiam di dalam hati kami melalui Roh Kudus yang diberikan kepada kami sehingga kami menjadi, dengan anugerah-Mu, anggota keluarga-Mu. Peliharalah kami di dalam persekutuan-Mu sehingga kami bisa berdiam di dalam Anak-Mu dan Ia berdiam di dalam kami sampai selamanya.

PERTANYAAN:

  1. Apakah makna yang prinsip dalam Perjamuan Tuhan?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on September 02, 2023, at 07:21 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)