Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 201 (The Second Woe)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 4 – Pelayanan Terakhir Yesus di Yerusalem (Matius 21:1 - 25:46)
B – Kristus Menegur dan Memperingatkan para Pemimpin Agama Yahudi (Matius 23:1-39) – Kumpulan Kelima dari Perkataan Yesus

4. Kecaman yang Kedua (Matius 23:14)


MATIUS 23:14
14 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.
(Markus 12:40)

Orang-orang Yahudi yang kolot menganggap uang sebagai bukti akan berkat Allah di dalam kehidupan mereka. Mereka memakai pengetahuan mereka akan hukum dan keahlian mereka berdoa untuk memperkaya diri mereka. Mereka pergi kepada janda-janda yang kaya untuk memberikan nasehat kepada mereka berkaitan dengan hukum warisan, dan menutup nasehat mereka dengan doa yang panjang, yang sudah mereka hafalkan. Di sepanjang doa mereka, pikiran mereka berpusat kepada jumlah uang yang akan mereka terima dari janda kaya itu. Kristus mengungkapkan kelicikan mereka dan kemunafikan itu di depan umum, dan menyebut hasil dari doa-doa yang demikian, “sia-sia” dan bahkan mengenai “murka dan hukuman Allah” atas orang-orang munafik.

Kristus tidak mengecam doa-doa yang panjang sebagai sebuah kemunafikan. Kalau doa yang demikian tidak baik, pasti hal itu tidak akan dijadikan contoh. Menjadi praktek yang jahat ketika doa yang demikian dipakai untuk mendustai manusia. Kristus sendiri berdoa sepanjang malam kepada Allah, dan kita didorong untuk berdoa senantiasa. Karena ada banyak dosa-dosa yang harus diakui, banyak yang perlu didoakan, dan banyak yang atasnya kita harus mengucap syukur, dan dengan itu menjadikan doa kita panjang. Tetapi doa panjang orang-orang Farisi adalah karena pengulangan, berbelit-belit, dan didorong oleh ketamakan. Dengan berdoa demikian mereka dikagumi sebagai orang-orang yang saleh, yang taat beragama, dan kekasih Surga. Orang-orang yang demikian pastilah bisa dipercaya! Karena itu, para janda dengan senang hati memilih orang-orang Farisi untuk menjadi penjaga dan pengurus dari anak-anak mereka. Sementara itu, mata orang-orang Farisi adalah seperti mata yang sedang mencari mangsa. Pandangannya berulangkali tertuju kepada rumah dan harta dari janda itu.

Apapun usaha untuk memperkaya diri dengan melayani Allah, atau mendapatkan keuntungan dari orang-orang yang tidak memahami hukum akan menerima hukuman yang menyakitkan dari Kristus yang disebut sebagai “hukuman yang lebih berat.” Allah itu kasih dan berkorban, dan barangsiapa tidak mau berkorban dan melayani sedang melawan hakekat dari Yang Mahakudus. Kalau seseorang mendapatkan keuntungan dari orang-orang lain melalui kesalehan palsu, maka ia adalah seorang munafik yang sesungguhnya.

DOA: Bapa yang Kudus, tolonglah kami agar tidak memakai agama untuk memperkaya diri, tetapi tolonglah kami untuk memberi dan menyumbang lebih banyak lagi sehingga nama-Mu dimuliakan. Utuslah hamba-hamba-Mu yang setia kepada para janda agar para janda itu sungguh-sungguh menerima bimbingan yang semestinya. Ampunilah kami kalau kami mengabaikan orang-orang yang sendirian yang tidak memiliki sahabat atau tetangga. Tolonglah kami untuk memberikan pertolongan kepada mereka, terus berdoa dan mengambil waktu untuk melayani mereka.

PERTANYAAN:

  1. Mengapa eksploitasi agama dibenci oleh Allah?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on August 05, 2023, at 08:06 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)