Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 193 (Parable of the Great Wedding Feast)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 4 – Pelayanan Terakhir Yesus di Yerusalem (Matius 21:1 - 25:46)
A – Sebuah Pertentangan di Bait Allah (Matius 21:1 - 22:46)
5. Yesus Memberikan Empat Perumpamaan (Matius 21:28 - 22:14)

d) Perumpamaan tentang Perjamuan Kawin Agung (Matius 22:1-14)


MATIUS 22:1-14
1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. 3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. 5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, 6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. 7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. 8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. 9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. 10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. 11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. 12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”
(Lukas 14:16-24, Yohanes 3:29, Matius 21:35, 24:2, Wahyu 19:8)

Karena Kristus memahami pikiran manusia, Ia tahu bagaimana menjawab mereka. Perumpamaan ini menjelaskan mengenai tawaran Injil dan berbagai tanggapan terhadap tawaran itu. Perumpamaan tentang kebun anggur melambangkan dosa-dosa para pemimpin yang menganiaya para nabi. Hal itu juga menunjukkan dosa-dosa manusia, yang pada umumnya mengabaikan berita para nabi, sementara para pemimpin mereka menganiaya pembawa beritanya.

Yesus menceritakan mengenai seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anak laki-lakinya sebagai perumpamaan tentang perjamuan rohani perkawinan yang luar biasa dari Anak Allah. Para tamu melambangkan mempelai wanitanya. Semua orang diundang untuk bersekutu di dalam iman dengan Anak Allah. Persekutuan iman ini menunjukkan tentang sukacita, kesenangan, kecukupan dan ucapan syukur yang sejati. Seluruh perjanjian Injil adalah seperti perjamuan kawin yang penuh dengan sukacita, bukan sebuah peperangan yang penuh ketakutan dan penumpahan darah.

Orang yang mengadakan pesta memilih tamu-tamunya. Para tamu Allah adalah anak-anak manusia. “Tuhan, siapakah manusia, sehingga ia ditinggikan sedemikian!” Para tamu yang pertama-tama diundang adalah orang-orang Yahudi. Setiap kali Injil diberitakan, itulah undangan yang disebarkan. Para utusan adalah “para hamba” yang diutus membawa undangan (Amsal 9:4-5).

Dari perumpamaan ini, kita melihat bahwa para tamu dipanggil dan diundang ke dalam perjamuan itu. Undangan ini diberikan kepada semua yang mendengar suara Injil yang penuh sukacita. Para hamba yang membawa undangan ini tidak memiliki daftar nama yang pasti dari para tamunya. Tidak diperlukan daftar itu karena semua orang diundang. Tidak ada satupun yang tidak diundang kecuali mereka yang tidak mau menerimanya. Semua yang diundang ke dalam perjamuan diundang juga ke dalam perkawinan itu. Mereka diundang ke dalam perkawinan itu, sehingga mereka bisa bertemu dengan Mempelai Laki-Laki, karena memang adalah kehendak Bapa bahwa semua orang akan menghormati Sang Anak. (Yohanes 5:23).

Di dalam Injil, bukan hanya ada penawaran yang penuh rahmat, tetapi juga persuasi yang penuh rahmat. Kita meyakinkan manusia, “kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami” (2 Korintus 5:11, 20). Perhatikan bagaimana hati Kristus ditetapkan bagi kebahagian dari jiwa-jiwa yang malang itu! Ia tidak hanya menyediakan bagi mereka, sesuai dengan kebutuhan mereka, tetapi Ia juga mengingat kelemahan dan kelalaian mereka.

Ketika orang-orang yang diundang tidak juga datang, sang raja mengutus kembali hamba-hamba yang lain. Tetapi nabi-nabi di Perjanjian Lama tidak didengarkan, demikian juga Yohanes Pembaptis, dan bahkan Kristus sendiri (yang mengatakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat). Akhirnya, para rasul dan pelayan Injil diutus setelah kebangkitan Kristus untuk mengatakan bahwa perjamuan sudah tersedia bagi barangsaiapa yang siap dan meyakinkan mereka untuk menerima undangan itu dengan cepat.

Kalau kita menyambut Injil (“Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini”), Bapa siap untuk menerima kita, sang Anak menjadi pengantara bagi kita, dan Roh Kudus menyucikan kita. Pengampunan sudah siap, damai sejahtera sudah siap, dan penghiburan sudah siap. Janji itu sudah siap sebagai mata air dari air hidup. Para malaikat siap melayani kita, pemeliharaan siap tersedia bagi kebaikan kita, dan surga, akhirnya, siap untuk menerima kita. Ini adalah tentang kerajaan yang sudah disiapkan, “telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir” (1 Petrus 1:5).

Allah mengutus para nabi dan utusan-Nya pertama-tama kepada orang-orang Yahudi, setelah itu ke seluruh dunia. Pelayanan mereka dilakukan bukanlah dilakukan karena sebuah kewajiban, atau dengan terpaksa, tetapi secara sukarela dan sukacita. Mereka tidak menjadi lelah. Mereka tidak mengejar kemuliaan diri sendiri, tetapi kemuliaan Tuhan. Berita yang disampaikan adalah, “semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin Anak Allah.” Hal yang aneh di dalam perjamuan kawin ini adalah bahwa mempelai laki-lakinya juga adalah korbannya. Ia mati untuk membenarkan para tamunya. Allah sudah menyiapkan segala sesuatu untuk pesta perjamuan di surga itu. Keselamatan sudah sepenuhnya digenapkan dan disiapkan untuk semua orang. Kami mendorong anda, di dalam nama Allah, “Datanglah, semuanya telah tersedia.”

Hal yang aneh lainnya di dalam perumpamaan ini adalah bahwa kebanyakan dari orang-orang yang diundang tidak datang. Alasan mereka tidak berdasar, yang menandakan bahwa mereka tidak mau bersama dengan Allah. Mereka tidak mengasihi Dia, tetapi mengasihi diri mereka sendiri dan ingin lepas dari kasih-Nya.

Alasan orang-orang berdosa tidak mau datang kepada Kristus dan menerima keselamatan bukanlah karena mereka tidak bisa, tetapi karena mereka tidak mau (Yohanes 5:40). Sikap ini meningkatkan penderitaan orang-orang berdosa. Mereka mungkin mendapatkan kebahagiaan kalau mereka mau datang, tetapi mereka memilih untuk menolaknya.

Bagi banyak orang bisnis dan keuntungan usaha dunia membuat mereka tidak mau datang kepada Kristus. Di dalam perumpamaan itu, semua yang tidak mau datang memberikan alasan. Orang-orang yang tinggal di desa harus mengurus ladang mereka. Orang-orang yang tinggal di kota harus mengurus toko mereka. Mereka harus membeli, menjual, dan mendapatkan keuntungan. Memang benar sekali, bahwa para pedagang dan petani harus bekerja keras dalam bisnis mereka tetapi tidak boleh membuat pekerjaan mereka itu menghalangi mereka untuk mengikut Kristus.

Kemudian Yang Mahakudus itupun berduka, karena kasih-Nya itu adil. Barangsiapa menolak anugerah-Nya memisahkan diri dari terang-Nya. Inilah murka Allah: membiarkan orang-orang berdosa untuk membinasakan diri mereka sendiri. Apakah anda mengenal murka Allah? Buka koran dan baca dengan menggunakan mata rohani. Kemudian anda akan bisa melihat murka Allah dengan jelas.

Setelah orang-orang yang diundang menolak untuk datang, Allah mengundang orang-orang yang berdosa, orang-orang asing, orang-orang jahat dan orang-orang yang sakit ke dalam perjamuan-Nya. Umat-Nya sendiri tidak mau menerima undangan-Nya, karena itu Ia mengundang semua orang-orang miskin ke dalam perjamuan Anak-Nya. Allah kita yang besar mengundang anda secara pribadi, maukah anda datang? Apakah anda menerima kenyataan bahwa anda miskin, lumpuh dan mengenaskan?

Allah menawarkan kepada mereka yang menerima undangan-Nya untuk mengenakan pakaian kekudusan. Sudahkah anda mengenakan anugerah Allah sendiri dan menghias diri anda dengan permata Roh Kudus? Tanpa hiasan yang akan mengalahkan kejahatan anda ini, anda tidak akan layak untuk berada di perjamuan Allah. Barangsiapa yang berpikir bahwa ia bisa datang kepada Allah tanpa mengenakan anugerah Allah akan diusir dan dibuang ke dalam api yang kekal. Neraka bukan hanya siksaan berupa api yang membara dan kehausan saja, tetapi juga akan disertai dengan kegentaran dan ketakutan karena keterpisahan kekal di dalam kegelapan yang paling pekat.

Kristus mengundang semua untuk datang ke dalam perjamuan kawin-Nya, tetapi hanya sedikit yang datang. Mereka yang datang adalah orang-orang pilihan Allah. Apakah anda salah satu dari mereka, mengenakan pakaian putih kebenaran-Nya?

DOA: Kami bersyukur kepada-Mu, Bapa, karena Engkau mengundang kami, saat kami masih jahat, untuk mengambil bagian di dalam perjamuan kawin Anak-Mu. Kami tidak layak menerima penghormatan ini, tetapi darah Yesus Kristus membasuhkan kami dari segala dosa kami, dan Roh Kudus menghiasi kami dengan kasih, sukacita, dan damai sejahtera bahwa kami bisa hidup bersama-Mu dan memuji Engkau bersama dengan semua orang yang telah dimurnikan di dalam dunia ini. Tolonglah kami untuk memanggil dan menghubungi orang-orang yang kesepian, miskin dan putus asa serta mengundang mereka ke dalam perjamuan kawin-Mu sehingga surga akan penuh dengan sukacita dan kebahagiaan.

PERTANYAAN:

  1. Apakah tujuh kenyataan yang bisa kita temukan di dalam perjamuan kawin Anak Allah?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 28, 2023, at 04:36 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)