Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 164 (Disciples’ Pride and the Children’s Humility)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
4. Prinsip-Prinsip Praktis Kerajaan Allah (Matius 18:1-35) -- Kumpulan Keempat dari Perkataan Kristus

a) Kesombongan Para Murid dan Kerendahan Hati Anak-Anak (Matius 18:1-14)


MATIUS 18:5-9
5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku." 6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. 7 Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 8 Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. 9 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.
(Matius 5:29-30; 10:40, Markus 9:42-47, Lukas 17:1-2)

Kristus mengasihi anak-anak, bukan karena kebaikan mereka, tetapi karena jiwa mereka terbuka kepada setiap doktrin, teladan dan tuntunan-Nya. Bisa dipastikan bahwa anak-anak juga berdosa, keras kepala dan sombong sebagaimana semua manusia yang lain, tetapi mereka gampang menyerap kasih dan kebenaran dan sangat senang dengan kepuasan akan suasana sebuah keluarga yang sehat. Siapapun mengadopsi seorang anak yatim piatu atau menerima anak yang membutuhkan, menerima Kristus sendiri! Barangsiapa mengajarkan keselamatan dalam perkataan yang bisa dipahami dan istilah-istilah yang sederhana kepada anak-anak kecil sedang menanamkan benih surgawi di dalam hati mereka. Kita bersyukur kepada Kristus atas janji yang unik ini yang membuat banyak anak-anak yatim piatu yang berpaling kepada perhatian ayah dan ibu di dalam Kristus. Betapa besarnya berkat yang mengalir dari janji yang penuh rahmat!

Celakalah orang yang menuntun seorang anak kepada dosa. Sikap yang buruk ini akan mengakibatkan ribuan dosa di masa yang akan datang. Semua orang yang melakukan tindakan yang demikian adalah orang-orang jahat yang ditentukan oleh Allah untuk menerima hukuman yang paling berat, karena mereka adalah teladan yang buruk bagi anak-anak kecil. Lebih baik kalau sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut, daripada ia membawa seorang anak ke dalam dosa, dan ke dalam kebinasaan kekal.

Apapun kebaikan yang dilakukan kepada anak-anak kecil, Kristus menganggapnya sebagai kebaikan kepada-Nya. Barangsiapa memperhatikan orang-orang percaya yang lemah dan rendah, menjadi sahabat mereka, dan melakukan di dalam nama dan roh Kristus, akan menerima berkat dari Kristus. Kita harus melakukan hal itu karena kita membawa gambar-Nya, karena kita sendiri sudah diadopsi oleh Kristus.

Tanggapan yang lembut dari Kristus bagi gereja-Nya diberikan kepada semua anggota, bukan hanya orang-orang dewasa tetapi juga kepada setiap anak. Semakin sedikit anggotanya berusaha melayani diri sendiri, semakin nama Kristus dipermuliakan.

Bahkan, kita semua dikutuk karena kita seringkali secara tidak langsung melakukan pelanggaran kepada anak-anak. Semua orang bertanggungjawab atas film cabul dan majalah-majalah yang memalukan. Karena semua cobaan itu maka seluruh masyarakat sudah melakukan pelanggaran terhadap anak-anak kecil itu. Kita tidak bisa mengabaikan tanggungjawab kita untuk menguduskan anak-anak kita di sekolah dan di rumah.

Kristus meminta kita untuk menguduskan diri kita di dalam kuasa Roh Kudus agar kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang-orang lain. Dalam pergumulan rohani untuk menguduskan tubuh dan jiwa, para murid tidak memotong tangan atau kaki mereka untuk menghindar dari berbagai cobaan, tetapi mereka menyerahkan tubuh dan pikiran mereka kepada Kristus. Mereka menyerahkan diri mereka sebagai anak-anak ke dalam tuntunan Bapa surgawi mereka. Dengan demikian mereka dilindungi oleh para malaikat Allah yang mengasihi orang-orang yang terhilang dan bertobat.

DOA: Bapa Surgawi, kami menyembah Engkau karena Engkau adalah Bapa kami, dan Engkau memperhatikan kami siang dan malam. Kami meminta agar Engkau menguatkan keyakinan kami akan tuntunan-Mu dan menjaga agar kami terus rendah hati sehingga kami tidak menjadi teladan yang buruk atau menyebabkan anak-anak berdosa, tetapi agar kami berjalan di dalam kekudusan dan menuntun anak-anak itu kepada-Mu. Kami meminta pengampunan-Mu kalau kami menyesatkan seseorang dengan perilaku kami atau kecemaran kami baik dalam perkataan maupun di dalam tindakan kami. Tuhan, selamatkanlah orang-orang yang kepada mereka kami sudah melakukan dosa, dan berikanlah kepada mereka anugerah dan pengampunan agar mereka tidak mencemarkan orang-orang lain karena kami.

PERTANYAAN:

  1. Apa yang kita pelajari dari khotbah Yesus tentang anak-anak yang dibawa-Nya ke tengah-tengah mereka?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 28, 2023, at 04:51 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)