Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 152 (Jesus First Prediction of His Death and Resurrection)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
3. Pelayanan dan Perjalanan Yesus (Matius 14:1 - 17:27)

l) Pemberitahuan Pertama Yesus Tentang Kematian dan Kebangkitan-Nya (Matius 16:21-28)


MATIUS 16:24
24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
(Matius 10:38-39, Markus 8:34, Lukas 9:23, 1 Petrus 2:21)

Barangsiapa yang menyangkal tindakan seseorang seperti tidak mengenalnya. Orang yang tidak merespons kepadanya dan mengabaikannya sama sekali. Kristus meminta semua orang yang ingin mengikut Dia untuk menyangkal dirinya. Orang itu harus tidak merespons terhadap hawa nafsu dan keinginan dagingnya yang bertentangan dengan kehendak Allah serta harus menolak mementingkan diri yang sangat natural baginya. Ia harus meninggalkan kehendak pribadinya dan mencari dahulu kehendak Allah dan kerajaan-Nya. Allah ingin kita melawan bujukan iklan di surat kabar dan televisi yang mendorong kita memiliki hawa nafsu yang najis. Ia memerdekakan kita agar tidak terus terikat di dalam sikap mementingkan diri sendiri dan tidak lagi memusatkan perhatian kepada diri sendiri, dan kemudian membawa kita kembali kepada Bapa Surgawi kita dan melayani mereka yang membutuhkan.

Penyangkalan yang demikian akan mengakhiri khayalan bahwa manusia bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Perbuatan baik kita tidak bisa mengusir perbuatan jahat kita. Perbuatan baik tanpa Kristus yang bekerja di dalam kehidupan kita akan nampak di hadapan Allah sebagai sikap mementingkan diri. Kesombongan akan tetap ada di dalam kehidupan kalau kita tidak menyangkal kebenaran khayalan kita, menyangkal diri, dan mengakui ketidakmampuan kita dalam menyebarkan terang yang indah dari Allah itu.

Kristus tidak membebaskan para murid-Nya dari keterkejutan setelah Ia berbicara kepada mereka tentang kematian-Nya. Kekuatiran mereka berkembang, khususnya ketika mereka mendengar bahwa mereka semua harus “menyangkal dirinya dan memikul salib.”

Tidak cukup bagi seorang pengikut Kristus untuk sekadar menyangkal dirinya. Tuhan meminta kita untuk menerima salib kita dengan rela, dan memikulnya dengan kuasa Kristus. Yesus tidak berbicara mengenai salib-Nya tetapi mengenai salib dari masing-masing pengikut-Nya. Bagi bangsa Romawi, penghukuman di kayu salib adalah sebuah siksaan yang sangat kejam yang biasanya dipakai untuk budak yang tidak taat yang berusaha memberontak melawan tuan mereka, atau untuk para pencuri asing. Di dalam perintah ini, Kristus meminta kita untuk mengakui bahwa kita layak menerima hukuman mati yang paling kejam di kayu salib, karena kita sudah sangat jauh dari Allah, melanggar hukum-Nya, dan melawan kebaikan-Nya. Semua orang layak menderita hukuman di kayu salib! Pengakuan ini mencakup juga dosa-dosa kita, dan kehendak hati kita. Kristus ingin menuntun kita untuk menyangkal diri kita dan mengakui bahwa sebenarnya Ia tidak layak untuk mati di kayu salib, dan justru kita yang layak. Kemudian kesombongan harus mati di dalam kehidupan kita, dan kemudian kita bisa menghasilkan pengucapan syukur dan pujian kepada-Nya yang sudah menggantikan kita di kayu salib, memikul segala dosa kita tanpa mengeluh. Paulus mengatakan, “Aku sudah disalibkan bersama dengan Kristus; bukan lagi aku yang hidup tetapi Kristus yang hidup di dalam aku.” Hanya orang yang sudah menyangkal dirinya dan memikul salibnya yang bisa mengikut Yesus dan mengalami kuasa anugerah-Nya. Barangsiapa berpikir bahwa dirinya baik, kuat, menarik dan bisa diterima di hadapan Allah atas dasar kekuatannya sendiri tidak akan bisa mengikut Yesus. Ketika kekuatan manusia dan hikmat manusia berhenti, kuasa Allah disempurnakan di dalam kelemahan kita. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena mereka akan memiliki Kerajaan Sorga.

DOA: Bapa Surgawi, Anak-Mu mengajar kami untuk menyangkal diri kami agar kami tetap hancur di hadapan-Mu dan mengakui bahwa kami tidak layak dipanggil sebagai anak-anak-Mu. Dan pada saat yang sama, kami dikuatkan karena Anak-Mu menggantikan kami di kayu salib sehingga kami bisa dibenarkan dihadapan-Mu. Tolonglah kami untuk menyangkal diri kami sepenuhnya, untuk memikul salib kami dengan rela dan penuh sukacita, mengikut Yesus kemana saja Ia kehendaki, dan belajar apa artinya disalibkan bersama dengan Kristus.

PERTANYAAN:

  1. Apa artinya menyangkal diri, dan memikul salib?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 27, 2023, at 02:47 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)