Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 144 (Great Faith Shown by Humility)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
3. Pelayanan dan Perjalanan Yesus (Matius 14:1 - 17:27)

g) Iman Perempuan Fenisia yang Ditunjukkan dalam Kerendahan-hatinya (Matius 15:21-28)


MATIUS 15:21-28
21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. 22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." 23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." 24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." 25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." 26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." 27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." 28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.”
(Matius 8:10, 13; 10:5-6, Markus 7:24-30, Roma 15:8)

Setelah Yesus mengecam para pemimpin Yahudi yang menambahi perintah Allah dengan tradisi mereka sendiri dan karena bersikap curang kepada diri mereka sendiri, kemarahan mereka meledak. Mereka membujuk para pemimpin sinagoga dan orang banyak untuk melawan Yesus, menolak Dia, memata-matai Dia, dan membawa kehancuran bagi-Nya. Orang banyak yang sudah pernah makan roti yang ajaib dari anugerah Yesus secara bertahap berbalik dari-Nya karena takut kepada pemimpin mereka. Mereka meninggalkan Kristus dan kebencian mereka juga dinyalakan.

Di sini kita melihat kisah yang sangat terkenal tentang Kristus yang mengusir roh jahat dari anak perempuan seorang perempuan Kanaan. Yang sangat luar biasa, kisah ini sangat berpihak kepada orang-orang bukan Yahudi. Ini adalah sebuah pemberian anugerah dari Kristus yang disiapkan bagi mereka. Ia adalah terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa (Lukas 2:32) yang “datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya” (Yohanes 1:11).

Barangsiapa yang secara sengaja berbalik dari Kristus akan menemukan bahwa dirinya tidak bisa mengambil bagian di dalam Dia. Yesus pergi kepada orang-orang berdosa di Libanon dan meninggalkan bangsa-Nya dalam penyembahan berhala mereka. Orang-orang Fenisia mulai percaya kepada-Nya, sementara bangsa-Nya sendiri menolak-Nya. Seorang perempuan yang tidak berpendidikan kemudian menjadi beriman dan bersujud di kaki Yesus dan meminta agar Dia menyembuhkan anak perempuannya yang kerasukan setan dan sangat menderita. Yesus tidak mengatakan apapun kepadanya. Para murid-Nya kemudian menganggap bahwa seruan dari perempuan itu sangat mengganggu, karena itu mereka meminta agar Tuhan mengusir saja perempuan itu.

Penderitaan dari anak-anak adalah masalah besar bagi orang tua, dan tidak ada yang lebih membuat mereka menderita dibandingkan dengan berada di bawah kuasa Iblis. Orang tua yang peduli akan bisa merasakan kesengsaraan dari darah dan daging mereka itu. “Meskipun dirasuki setan sampai sedemikian, ia tetaplah anak perempuanku.” Kesusahan yang sangat berat dari anggota keluarga kita tidak menghilangkan tanggungjawab kita kepada mereka dan karena itu kita tidak boleh menghilangkan kepedulian kita kepada mereka. Kesusahan dan masalah keluarganyalah yang membawa perempuan itu menghadap Kristus.

Kristus menjelaskan kepada mereka tentang perintah dari Bapa-Nya, Ia pertama-tama diutus untuk umat-Nya yang terhilang, bangsa Yahudi, untuk menyelamatkan mereka dari segala dosa mereka.

Tetapi perempuan itu tidak berhenti menangis dan tidak mau meninggalkan Dia, karena Yesus adalah harapan terakhir baginya. Ia mendekat dan menyembah Yesus dan bersujud menghalangi jalan-Nya dan meminta agar Dia mendengarkan permintaannya mengenai anak perempuannya. Ini menunjukkan bahwa perempuan itu percaya kepada kuasa supernatural dari Kristus. Iman ini memunculkan respons dari Kristus yang memiliki belas kasihan kepadanya. Ia memurnikan iman perempuan itu, membawanya kepada pengenalan yang benar akan diri-Nya melalui ujian yang sangat keras. Perkara-perkara dari Allah adalah terlebih dahulu untuk umat Allah, mereka yang mengikuti pengajaran Musa. Roti yang disiapkan bagi anak-anak di dalam rumah tidak diberikan kepada anjing! Tetapi perempuan itu mengatakan bahwa anak anjing makan dari remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. Pasti ada sesuatu yang tersisa baginya! Firman Allah saja yang menerangi kehidupan manusia, memurnikan hati, dan mengubahkan pikiran.

Orang-orang yang akan dipermuliakan oleh Kristus, dibuatnya menjadi rendah hati terlebih dahulu. Kita harus melihat diri kita sebagai tidak layak di hadapan anugerah Allah sebelum kita menjadi layak dan berhak atas anugerah itu. Kristus mengijinkan iman kita diuji sehingga iman kita akan terbukti, seperti iman Ayub di masa lalu kita bisa maju setelah kita mengalami ujian iman, dimurnikan seperti emas.

Perempuan itu mau menerima kehinaan penyebutan sebagai anjing, karena hal itu dikatakan dengan kasih dan kebenaran, yang dengan tepat menunjukkan keberadaan dari semua manusia. Perempuan yang percaya itu mengalahkan apa yang nampaknya merupakan ketidak-sediaan Kristus untuk menyembuhkan anak perempuannya. Padahal Yesus pertama-tama membebaskan jiwa perempuan itu dari kesombongan dan kemudian menyembuhkan anak perempuannya. Jadilah rendah hati seperti perempuan Fenisia itu, dan terima keadaan anda sebagai orang-orang berdosa di hadapan Allah, kemudian anda akan bisa menerima pengenalan akan kebenaran dan mencari pengudusan.

Setelah perempuan itu lulus dari ujian ilahi dengan merendahkan dirinya dan tetap berteguh di dalam imannya, Yesus sangat menghargainya, karena ia adalah buah pertama dari kalangan orang-orang bukan Yahudi. Ia menjelaskan iman perempuan itu sebagai “besar imanmu” yang bisa memindahkan gunung dan mendapatkan kesembuhan.

Kita belajar dari perempuan Fenisia ini untuk terus berdoa bagi orang-orang yang kerasukan setan. Ibu ini, di dalam kepenuhan kasihnya kepada anak perempuannya, sudah mengorbankan harga diri dan kesombongannya dan mendapatkan sesuatu dari Kristus karena keteguhannya. Ia berpegang kepada Kristus, dan tidak melepaskan-Nya sampai anak perempuannya disembuhkan. Keyakinan, kasih dan pengharapannya mendorong Kristus untuk menanggapi terhadap kebutuhannya. Ini bukti bahwa doa bagi sahabat-sahabat dan keluarga kita akan dijawab kalau kita bertekun melakukannya.

Beberapa orang mengatakan ada kontradiksi di sini antara Matius dengan Markus. Matius mengatakan bahwa perempuan itu seorang Kanaan, sedangkan Markus mengatakan bahwa ia seorang Yunani dari Siro-Fenisia.

Kita bisa mengatakan bahwa tanah yang mencakup daerah Tirus dan Sidon dahulu adalah milik bangsa Kanaan, dan disebut sebagai Tanah Kanaan. Bangsa Fenisia adalah keturunan dari bangsa Kanaan. Tanah mereka, termasuk Tirus, disebut sebagai Fenisia, atau Siro-Fenisia. Wilayah itu dirampas oleh bangsa Yunani di bawah Aleksander Agung, yang mencakup juga kota-kota itu. Jadi perempuan itu adalah termasuk bangsa Yunani, hidup di bawah pemerintahan Yunani, dan mungkin berbicara dalam bahasa Yunani. Ia adalah seorang Siro-Fenisia, lahir di tempat itu, dan keturunan dari bangsa Kanaan kuno.

DOA: Tuhan yang Adil, Penuh Rahmat, saya mengaku kepada-Mu akan kesombongan kami yang menghalangi datangnya keselamatan dari-Mu kepada bangsa kami. Lepaskanlah kami dari semua sikap mementingkan diri sehingga saya bisa mengenal kecemaran kami. Saya tidak sempurna, karena itu jamahlah semua kejahatan saya sehingga saya bisa melayani Engkau dengan iman yang tinggal tetap, supaya sahabat-sahabat saya bisa diselamatkan. Berikan kepadaku iman untuk terus berdoa sampai Engkau menyelamatkan mereka.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimanakah Yesus bisa sampai menyamakan orang-orang bukan Yahudi dengan anjing?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 27, 2023, at 01:47 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)