Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 140 (Peter Sinks Down)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
3. Pelayanan dan Perjalanan Yesus (Matius 14:1 - 17:27)

d) Petrus Tenggelam di Danau (Matius 14:28-36)


MATIUS 14:28-33
28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." 29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. 30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" 31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" 32 Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah. 33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah.”
(Matius 16:16, Yohanes 1:49)

Petrus mendengar perkataan Yesus bahwa Ia adalah Tuhan sendiri. Ia memahami maksudnya, dan mempercayainya. Namun, ia meragukan pengalaman dan perasaannya, meminta bukti bahwa ia bisa yakin akan keilahian Kristus yang sedang berjalan di atas air. Jadi ia meminta kepada Tuhan agar Ia memerintahkan kepadanya untuk berjalan bersama-Nya di atas air. Kristus mengatakan hanya satu kata saja, “Datanglah.” Perkataan ini adalah panggilan yang juga menjadi milik anda dan saya. Datanglah kepada persekutuan di dalam Kristus. Jangan memilih tujuan lain bagi diri anda sendiri, dan anda akan menjadi lebih kuat dibandingkan dengan semua unsur lainnya di alam ini.

Petrus memberanikan dirinya, meski masih ada kelemahan dan keraguan. Ia melangkah keluar dari perahu dan menapak di laut yang bergelora, dan memandang dengan kagum kepada Kristus, sementara air di bawah kakinya seolah menjadi padat menopang langkahnya. Imannya membuat ia kuat dengan kuasa dari Allah Pencipta.

Sementara masih berjalan di atas air, pengalamannya sebagai nelayan tiba-tiba membuatnya ingat bahwa ia dikelilingi bahaya, ingat akan dalamnya lautan itu. Ia tidak lagi berpikir tentang Kristus, dan lebih memperhatikan bahaya yang harus dihadapinya. Ia tidak memandang kepada tujuannya yaitu Kristus, tetapi kepada ombak yang bergelora di sekitarnya dan ia mulai tenggelam.

Sahabat, semua yang membuat anda berpaling dari Kristus dan membuat anda khawatir akan menguasai dan mencemarkan anda. Percaya saja kepada Kristus, dan anggap bahwa semua manusia dan penguasa, jika dibandingkan dengan Dia, sebagai tidak ada apa-apanya. Pandanglah kepada-Nya, dan jangan pernah memalingkan mata anda dari-Nya.

Ketika Petrus mulai tenggelam, ia berseru ketakutan, “Tuhan, selamatkanlah aku!” Ia memandang kembali kepada tujuannya dan tidak melihat apapun selain Kristus saja yang sedang berjalan di atas air. Yesus mengulurkan tangan-Nya, menangkap Petrus dan menyelamatkannya. Kristus tidak meninggalkan mereka yang takut, atau menolak mereka yang gagal dalam iman, tetapi menangkapnya, menyelamatkannya sebelum tenggelam, dan membuat air di bawah kakinya padat kembali untuk bisa membawa orang yang percaya kepada Yesus. Kristus menyelamatkannya pada saat itu juga tanpa ragu-ragu.

Setelah Petrus masuk ke perahu lagi, Yesus menegurnya karena keraguannya, karena ia lebih percaya kepada pengalamannya sebagai nelayan dibandingkan kepada Tuhan dan tunduk sepenuhnya. Dengan iman yang penuh sajalah kuasa-Nya akan menang di dalam kehidupan kita. Apakah anda mau menyerahkan diri anda kepada Anak Allah, percaya bahwa Ia adalah Tuhan yang sejati?

Sebelas murid yang lain membuka telinga dan mulut mereka dengan ketakutan ketika mereka melihat dan mendengar peristiwa itu. Ketika Yesus masuk ke dalam perahu, badai tiba-tiba berhenti, dan mereka dikelilingi oleh keheningan seolah-olah mereka sudah ada di surga. Mereka berdiri di perahu mereka, menundukkan kepala, menyembah Dia yang sudah menang atas badai, dan dengan gemetar mengakui, “Sesungguhnya, Engkau adalah Anak Allah.” Ini kali pertama kata-kata yang demikian dikatakan oleh mereka, setelah mereka melihat mukjizat pelipatgandaan roti, mendengar Yesus mengatakan, “Aku ini.” Dan sudah melihat Ia berjalan di atas air. Mereka mendapatkan penerangan setelah mengenali penampakkan Allah di tengah-tengah mereka melalui Anak-Nya.

Melalui kekuatan Kristus kita diangkat melampaui dunia, memampukan kita mengalahkannya, diangkat agar tidak tenggelam di dalamnya, dan diberi kuasa untuk tidak dikalahkannya. Orang-orang lain, seperti Paulus, mengikuti teladan Petrus dalam perjalanan imannya—dalam kiasan berjalan di atas air dengan Yesus dan menjadi lebih dari pemenang melalui Dia. Melangkah melalui ombak dunia yang sudah menjadi seperti permukaan kaca, menjadi keras dan bisa menahan beban, dan mereka yang sudah mendapatkan kemenangan berdiri teguh di atasnya sambil menyanyikan pujian (Wahyu 15:2-3).

DOA: Bapa Surgawi, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau sudah mengutus Kristus sebagai Tuhan atas seluruh unsur alam. Ampunilah kami, Tuhan, kalau kami menjadi takut kepada gempa bumi, badai, peperangan, dan desakan dari unsur alam, dan tidak memandang kepada Engkau saja. Kuatkanlah iman kami sehingga kami tidak berpaling ke kanan atau ke kiri, dan buatlah kami memusatkan perhatian kepada Anak-Mu yang kekasih, agar kami bisa menerima dari-Nya kuasa, damai sejahtera, dan merasa pasti akan perlindungan karena Ia menyertai kami. Namun ketika kami tenggelam ke dalam cobaan dan masalah, tolonglah kami untuk selalu berseru kepada-Mu, “Tuhan, selamatkanlah kami, dan peganglah tangan kami” agar kami bisa mengalami tangan kanan Allah memegang kami dan mengangkat kami keluar dari bahaya maut. Tolonglah kami untuk mengikuti Dia dan berpegang kepada-Nya, mengikuti teladan-Nya, dan mengakui kebenaran bahwa Engkau adalah Anak Allah yang hidup.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah para rasul mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 27, 2023, at 06:41 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)