Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 115 (Jesus Rebukes the Unbelieving)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
1. Tua-tua Orang Yahudi Menolak Kristus (Matius 11:2 - 12:50)

b) Yesus Mengecam Kota yang Tidak Percaya (Matius 11:20-24)


MATIUS 11:20-24
20 Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya: 21 "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. 22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. 23 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. 24 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.”
(Yunus 3:6, Yesaya 14:13, 15; Lukas 10:13-15)

Sebuah masyarakat bisa terbagi dalam kelompok orang-orang baik dan orang-orang jahat; orang-orang yang terhormat dan orang-orang yang mencari masalah; orang-orang berdosa dan orang-orang benar. Orang yang mendapatkan dan mempertahankan level yang tinggi atau jabatan kepemimpinan yang terhormat menganggap dirinya lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang miskin dan sederhana. Namun Kristus, yang mengasihi semua orang, memiliki standar yang berbeda.

Dalam kecaman terhadap kota-kota, Yesus mengajarkan bahwa standar kita yang demikian pada prinsipnya adalah salah. Tirus dan Sidon, sebagai contoh, adalah dua kota penting pusat penyembahan berhala. Para ahli mereka sangat bangga akan patung berhala mereka, dan menyembah mereka, karena mereka tidak mengenal Allah yang hidup. Karena ketidakmengertian mereka dan penyembahan berhala mereka, Kristus mengatakan bahwa hukuman bagi orang-orang di kedua kota itu akan lebih ringan dibandingkan dengan kota-kota yang sudah pernah melihat dia dan mendengar Firman-Nya tetapi tidak mau menerima dan percaya kepada-Nya. Menolak Kristus adalah dosa yang paling besar di dunia ini, karena itu berarti menolak kasih, anugerah, keselamatan, dan pengampunan Allah, yang pada akhirnya, akan membawa mereka kepada penolakan kepada Bapa surgawi sendiri.

Semua manusia, tanpa diragukan lagi, cemar dan layak dibinasakan, tetapi darah Kristus membasuhkan kita dari segala dosa kita, dan Roh Kudus mengubahkan orang-orang yang jahat menjadi orang-orang kudus. Celakalah barangsiapa yang mengabaikan anugerah Allah di dalam Kristus, karena neraka sudah menunjukkan gigi bagi semua orang yang menolak Anak yang Mahatinggi.

Pelanggaran terbesar pada masa Kristus dilakukan di Kapernamun, kota kediaman Kristus, dimana Ia melakukan sebagian besar mujizat-Nya. Sebagian besar penduduknya tidak percaya kepada Anak Allah yang ada di tengah-tengah mereka. Mereka tidak percaya kepada-Nya meski mereka sudah melihat kasih inkarnasi-Nya dan mendengar perkataan-Nya yang penuh kuasa. Mereka tidak berduka atas dosa-dosa mereka, dan Kristus membukakan keras kepala mereka dan menyebut mereka lebih keji dibandingkan dengan Sodom, yang dibinasakan dengan api murka Allah karena kecemaran mereka. Hakim yang kekal sendiri sudah memberitahukan kepada penduduk Kapernaum tentang hukuman mereka dan memastikan bahwa ketidakpercayaan itu adalah dosa yang lebih besar dibandingkan dengan homoseksualitas.

Doktrin besar yang diajarkan oleh Yohanes Pembaptis, Kristus dan para Rasul adalah tentang pertobatan. Tujuan dari pertobatan, baik dalam pernyataan maupun dengan dukacita, adalah untuk membawa manusia mengubah pikiran dan jalan hidupnya, untuk meninggalkan dosa mereka dan dengan sukarela berpaling kepada Allah. Kalau mereka melakukannya maka mereka tidak akan dibawa kepada kebinasaan kekal.

Kristus menegur kota-kota karena dosa mereka agar Dia dapat membawa mereka kepada pertobatan, tetapi ketika mereka tidak mau bertobat, Ia mengecam mereka karena penolakan mereka untuk disembuhkan.

Celakalah kota kita dan penduduknya, kalau mereka tidak mau menerima Kristus meskipun sudah mendengarkan Firman Allah melalui siaran radio, buku atau kesaksian orang-orang percaya yang ada di antara mereka. Penghakiman lebih dekat kepada mereka dibandingkan dengan yang mereka bayangkan, dan Kristus, Hakim yang kekal itu sudah memberikan peringatan. Sudahkah anda tunduk kepada panggilan pertobatan dari Kristus? Apakah anda sadar akan tanggungjawab rohani anda?

DOA: Bapa yang Kudus, kami menyembah Engkau dan bertobat dengan air mata kami atas perbuatan kesalahan kami. Kami memohon pengampunan-Mu atas iman kami yang kecil dan lemah. Bebaskan kami dari kebodohan dan sucikan niat kami agar kami bisa menerima Anak-Mu dengan keselamatan dari-Nya, dipenuhi dengan Roh Kudus, dan bersaksi secara terbuka tentang penghakiman yang akan datang sehingga semua orang akan bertobat.

PERTANYAAN:

  1. Mengapa Kristus menganggap ketidakpercayaan kepada-Nya lebih keji dibandingkan Sodom dan Gomora?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 26, 2023, at 05:05 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)