Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 113 (Answer to the Baptist’s Disciples)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
D - Orang-Orang Yahudi Yang Tidak Percaya dan Permusuhan Mereka Kepada Yesus (Matius 11:2 - 18:35)
1. Tua-tua Orang Yahudi Menolak Kristus (Matius 11:2 - 12:50)

a) Jawaban Yesus kepada murid-murid Yohanes Pembaptis (Matius 11:2-19)


MATIUS 11:7-15
7 Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? 8 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. 9 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. 10 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. 11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. 12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. 13 Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes14 dan -- jika kamu mau menerimanya -- ialah Elia yang akan datang itu. 15 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
(Lukas 1:76; 7:24-35, Maleakhi 4:5)

Kita sudah melihat di sini bahwa Yesus memuji dan meninggikan Yohanes Pembaptis, bukan hanya mengakui kehormatannya, tetapi juga mengakui pekerjaannya. Beberapa murid Kristus mungkin mengambil kesimpulan dari pertanyaan yang diajukan Yohanes kepada Yesus, untuk berpikir bahwa Yohanes adalah seorang yang lemah dan goyah serta tidak yakin dengan dirinya sendiri. Untuk mencegah berkembangnya pemikiran yang demikian maka Kristus menjelaskan karakter ini.

Kristus menyatakan keyakinannya secara penuh kepada Yohanes Pembaptis. Yohanes sudah menyiapkan jalan bagi-Nya dengan setia sesuai dengan nubuat, menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Allah, dan sama sekali tidak mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri. Kristus menyatakan keyakinan akan Yohanes Pembaptis dengan kesaksian yang luar biasa ini di depan orang banyak. Ia mengatakan bahwa dari antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari Yohanes Pembaptis! Bukan Napoleon, Kaisar, Aristoteles, atau Plato atau Budha, atau nabi siapapun yang lainnya yang terbesar, tetapi Yohanes Pembaptis. Kita harus menerima dan percaya kepada pernyataan Ilahi ini.

Mengapa Yohanes Pembaptis menjadi orang yang terbesar? Karena Allah menyatakan kepadanya bahwa Kristus adalah Anak Domba Allah, dan pemberi Roh Kudus kepada orang-orang yang bertobat. Yohanes adalah nabi terakhir dari jaman Perjanjian Lama. Namun ia melayani, taat dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus, menganggap dirinya bahkan tidak layak untuk membuka kasut Kristus, dan membawa banyak orang kepada Yesus sebagai Kristus, Yohanes melihat Roh Kudus turun ke atas Yesus seperti merpati, dan mendengar dengan telinganya sendiri suara Allah mengatakan, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Jadi Yohanes adalah saksi dan martir yang pertama bagi Kesatuan Tritunggal, lebih dari Musa dan semua nabi yang lain.

Kristus menyatakan bahwa ada orang-orang yang lebih baik dan lebih tinggi dibandingkan dengan Yohanes Pembaptis. Mereka adalah anggota Kerajaan Allah yang lahir dari Roh Kudus. Allah adalah Bapa mereka, dan mereka adalah anak-anak-Nya. Mereka adalah orang-orang yang sudah dibenarkan oleh Kristus dengan anugerah dan dipilih untuk menjadi duta-Nya, yang atas mereka Ia sudah meletakkan pelayanan dan tanggungjawab pendamaian dengan Allah. Yang paling kecil dari antara mereka lebih besar dari orang yang terbesar yang disebutkan di dalam Perjanjian Lama.

Namun, mereka yang sudah mendengar perkataan-Nya akan diminta untuk mempertanggungjawabkan niat dan perbuatan mereka. Kita berpikir bahwa sekali sebuah khotbah disampaikan, tidak ada lagi yang harus diperhatikan. Tidak, justru tanggungjawab yang paling besar baru dimulai. Mereka akan ditanya, “Apa yang kau kerjakan di jam ini di tempat itu? Apa yang membuat engkau berada di sana? Apakah itu didasari oleh keinginan untuk memuliakan Allah dan menerima berkat? Apa yang engkau dapatkan dari khotbah itu? Pengetahuan apa, anugerah apa, dan penghiburan apa? Apa yang engkau lihat dan yang akan engkau lakukan?”

Sudahkah anda menjadi anak Allah? Ulangi kata ini di dalam hati anda kalau anda mau, “Saya seorang pekerja yang malas. Diri saya dicemari oleh dosa dan kecemaran. Tetapi puji kepada Allah, darah Kristus sudah membasuhkan saya, dan Roh Kudus-Nya menyucikan saya dan menyalakan api di dalam hati saya akan kasih-Nya. Saya yakin bahwa Allah adalah Bapa surgawi saya. Saya berbicara kepada-Nya setiap hari dan mendengarkan Firman-Nya yang penuh kasih. Saya sudah menjadi anggota yang aktif dari kerajaan-Nya, dan saya akan terus terlindung di dalam kuasa-Nya. Kematian bagi saya adalah pintu gerbang menuju ke kehidupan kekal bersama dengan Bapa.”

Kalau anda mengakui iman ini dengan keyakinan di dalam Roh Kudus, anda akan masuk ke dalam Kerajaan Allah dan menerima sendiri hak atas anugerah dan nubuat, karena barangsiapa percaya kepada Kristus akan diselamatkan meski ia memiliki dosa, sebagaimana yang dikatakan Yesus, “Imanmu sudah menyelamatkan engkau.”

Janji-janji Kristus itu besar dan berkaitan dengan semua orang dan “barangsiapa bertelinga untuk mendengar” haruslah mendengarkannya. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak memberikan syarat tambahan apapun kepada kita selain penggunaan secara benar dan meningkatkan kecakapan yang sudah ada pada kita. Ia menghendaki mereka yang memiliki telinga untuk mendengar dan mereka yang memiliki pikiran untuk memikirkannya. Manusia menjadi bebal, bukan karena mereka mengingininya, tetapi karena mereka mengikuti kehendak mereka sendiri. Mereka tidak mendengar, karena orang-orang yang tuli secara rohani menyumbat telinga mereka sendiri.

DOA: Oh Allah yang penuh kasih, Engkaulah Bapa kami yang benar, dan Kristus adalah Tuhan kami yang Mahakuasa. Kami menyembah Engkau. Engkau sudah menyelamatkan kami dengan darah Yesus meski kami adalah orang-orang berdosa yang malas. Engkau membebaskan kami dari kekuasaan dosa dan ketakutan akan maut. Engkau sudah memberikan kehidupan kekal kepada kami, dan memampukan kami melayani dengan kasih, mengundang orang-orang berdosa untuk diperdamaikan dengan Engkau, sehingga mereka bisa percaya kepada-Mu dan menyempurnakan keselamatan.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah yang terkecil di dalam kerajaan Allah dianggap sebagai lebih besar dibandingkan Yohanes Pembaptis, nabi yang terakhir dan terbesar dari Perjanjian Lama?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 26, 2023, at 04:42 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)