Previous Lesson -- Next Lesson
d) Perpecahan Akibat Pemberitaan (Matius 10:34-39)
MATIUS 10:38-39
38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. 39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. (Matius 16:24-25; Lukas 9:24; Yohanes 12:25)
Ini adalah pernyataan pertama mengenai kayu salib yang dikatakan oleh Yesus di dalam Injil menurut Matius, sang penulis Injil, ketika ia menjelaskan mengenai perpisahan antara orang-orang percaya dengan keluarganya. Ia tidak memusatkan perhatian di dalam khotbah-Nya kepada kayu salib-nya sendiri, tetapi berbicara mengenai para pengikut-Nya terlebih dahulu, mereka yang mengalami penderitaan karena keluarga mereka disamakan dengan paku yang menembus kaki dan tangan-Nya. Tuhan meminta kita untuk mengikut Dia apapun yang terjadi, karena bagi orang yang membagi hatinya bagi manusia dan bagi Anak Allah, tidak akan lagi memiliki ruang di dalam hatinya bagi Anak Allah. Kristus memberikan diri-Nya seutuhnya bagi anda, Ia ingin anda memberikan diri sepenuhnya bagi Dia. Kebahagiaan di dalam hidup bukanlah sekedar menjalani kehidupan secara mudah dalam keharmonisan dengan kerabat dan sahabat anda, tetapi untuk, pada saat yang sama, menjadi saksi bagi Dia yang sudah bangkit kembali dari kematian dan mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada para pengikut-Nya. Seseorang yang memilih dunia, memilih kematian dan kebinasaan, tetapi barangsiapa memilih kematian Yesus, memilih kehidupan kekal. Barangsiapa berjuang untuk memuaskan manusia dan Kristus sekaligus, akan gagal dan akan menjadi seorang munafik yang tidak jujur, tetapi barangsiapa meninggikan Yesus lebih dari uang, warisan, kerabat dan masa depan duniawi, akan mengenal Anak Allah dalam segala kepenuhan-Nya.
Hukum Musa mengatakan bahwa barangsiapa melanggar hukum bangsa itu akan dikucilkan dan dirajam. Pemerintahan Romawi tidak mengijinkan bangsa Yahudi untuk melaksanakan hukum itu, karena bahaya maut senantiasa mengancam seperti ada pedang tergantung di atas kepala orang-orang dari latar belakang Yahudi yang sudah percaya kepada Yesus. Karena itu, Yesus mengatakan bahwa beriman kepada-Nya itu sama dengan kayu salib karena keduanya membutuhkan kesiapan untuk mati setiap hari.
Mereka, yang akan mengikut Kristus, harus siap menerima kayu salib dan meninggikannya. Dalam meninggikan kayu salib, mereka bisa mengikuti teladan Kristus dan menanggung kayu salib sebagaimana Yesus menanggungnya. Ini penghiburan yang besar bagi kita, bahwa dalam memikulnya kita sedang mengikuti Kristus, yang sudah menunjukkan jalannya kepada kita. Kalau kita mengikut Dia dengan setia, Ia akan memimpin kita melewati semua penderitaan, dan mencapai kemuliaan bersama dengan Dia.
DOA: Oh Tuhan Yesus, Engkaulah Anak Allah. Engkau meninggalkan Bapa untuk menyelamatkan kami. Ajarkan kami untuk bisa meninggalkan kerabat kami, kalau mereka membenci Engkau, agar kami bisa berdiam hanya di dalam Engkau. Engkaulah penebus kami, pelindung kami, dan Engkau menunjukkan Bapa kepada kami. Bebaskanlah kami dari ikatan duniawi agar kami bisa sepenuhnya menjadi milik-Mu, karena Engkau lebih besar dari manusia. Berkatilah sahabat-sahabat kami yang meninggalkan rumah mereka bagi nama-Mu. Tunjukkan Firman-Mu kepada mereka, tempat tinggal bagi mereka dan pekerjaan di dalam anugerah-Mu.
PERTANYAAN:
- Dalam kesempatan apa Injil Matius menyebutkan untuk pertama kalinya tentang kayu salib?