Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 071 (Fasting Joyously)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 2 - Kristus Mengajar dan Melayani di Galilea (Matius 5:1 - 18:35)
A - Khotbah di Bukit: Tentang Peraturan di dalam Kerajaan Surga (Matius 5:1 - 7:27) -- Koleksi Pertama dari Perkataan Yesus
2. Tanggungjawab kita kepada Allah (Matius 6:1-18)

e) Berpuasa dengan Sukacita (Matius 6:16-18)


MATIUS 6:16-18
16 Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, 18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
(Yesaya 58:5-6)

Kristus berbicara di dalam ayat ini khususnya mengenai puasa-puasa pribadi, seperti yang dilakukan orang terhadap dirinya sendiri, sebagai persembahan sukarela, yang biasa dilakukan di antara orang-orang Yahudi yang taat; beberapa orang berpuasa satu hari, ada yang dua hari, setiap minggu; ada yang lebih jarang, sebagaimana yang mereka rasa perlu. Di jaman itu mereka tidak makan sampai matahari terbenam, dan makanpun sangat dikurangi. Bukan tindakan orang-orang Farisi yang berpuasa “dua kali seminggu” tetapi sikap memegahkan diri atasnya, yang dikecam Yesus (Lukas 18:12).

Keselamatan jiwa kita bukan bergantung kepada puasa, doa, sedekah, atau ziarah kita. Kristus menyelamatkan anda secara cuma-cuma dan sempurna melalui kematian-Nya di kayu salib, dan Ia membaharui anda dengan kebaikan-Nya. Kristus mencurahkan Roh-Nya sendiri ke dalam hati anda, sehingga anda tidak perlu menambahkan kekudusan pribadi anda melalui puasa, ziarah dan penyembahan, karena Kristus sudah sepenuhnya dan dengan sempurna menyelamatkan anda! Di dalam persekutuan dengan Kristus, kita diurapi dengan Roh Kudus dari Bapa Surgawi kita.

Mengapa kita berpuasa? Puasa kita bukan untuk membenarkan atau membasuhkan diri kita. Puasa adalah tanda pertobatan, penyesalan dan permohonan kita. Berpuasa adalah doa di dalam batin anda. Kalau urat di dalam perut anda gemetar karena lapar, namun roh anda bisa tetap tertuju kepada Allah, jiwa anda akan lepas dari beban itu, dibebaskan untuk beriman, berdoa dan bersyukur. Barangsiapa yang berpuasa, menembus ke dalam anugerah Allah, menjadi bebas dari penghukuman dan bisa menyembah Allah dengan sukacita.

Puasa adalah tindakan yang sangat terpuji, dan memang sangat disayangkan, pada umumnya tindakan ini diabaikan di antara orang-orang Kristen. Hana yang tua itu “beribadah dengan berpuasa” (Lukas 2:37). Orang-orang Kristen mula-mula juga sering berpuasa (Kisah Para Rasul 13:3; 14:23). Puasa pribadi adalah tindakan menyangkal diri dan penahanan keinginan tubuh, sebuah pembalasan kudus terhadap diri kita sendiri dan merendahkan diri di hadapan Allah. Orang-orang Kristen yang dewasa mengakui dengan puasa mereka bahwa mereka sama sekali tidak memiliki sesuatu untuk dibanggakan, bahwa mereka bahkan tidak layak menerima makanan mereka hari itu. Puasa adalah cara untuk mengurung tubuh dan keinginannya dan untuk membuat kita lebih hidup di dalam latihan ibadah kita, karena keadaan kenyang dengan makanan seringkali membuat kita mengantuk. Paulus “sering berpuasa” dan karena itu ia “menjaga tubuhnya dan menundukannya.”

Berjagalah ketika sedang berpuasa. Buatlah jiwa anda dipenuhi dengan Firman Allah, tidak dengan imajinasi dan khayalan manusiawi. Iblis mendatangi orang-orang percaya yang berpuasa, berpura-pura memberikan perhatian yang kudus, namun tidak benar dan memancarkan kesalehan yang palsu, sebagaimana yang ditunjukkan kepada Yesus ketika Ia dicobai oleh Iblis di akhir masa puasa-Nya di padang gurun. Hanya Firman Allah yang bisa membuat anda berpuasa sebagai bagian dari iman, sehingga anda bisa mendapatkan kekuatan baru dari Tuhan anda yang penuh rahmat.

Orang-orang munafik berpura-pura berpuasa, ketika tidak ada penyesalan atau kerendahan hati di dalam jiwa mereka, yang sebenarnya adalah inti sesungguhnya dari tindakan ini. Puasa mereka adalah kepura-puraan, hanya sekedar pertunjukan dan bayangan tanpa hakekat. Mereka membuat diri mereka nampak lebih rendah hati dan lebih giat untuk mendustai Allah, sesuatu yang sangat memurkakan Dia. Puasa yang Allah pilih, adalah suatu hari untuk mengasah jiwa, bukan untuk menundukkan kepala seperti bunga layu, atau untuk menaruh kain kabung dan abu di atas kepalanya; kita salah besar kalau menganggap bahwa inilah inti dari puasa (Yesaya 58:5).

Mereka memberitakan tentang puasa mereka dan berusaha agar semua orang yang melihat mereka akan tahu bahwa mereka sedang berpuasa di hari itu. Bahkan di jaman itu mereka menampakkan diri di jalanan, padahal bisa saja mereka tetap diam di rumah. Mereka menunjukkan pandangan yang lesu, tampilan yang melankolik, langkah yang lambat dan khidmat; dan dengan sempurna membuat penampilan yang demikian, sehingga manusia bisa melihat betapa seringnya mereka berpuasa dan menghargai mereka sebagai orang-orang yang saleh, yang taat beragama.

Jangan membicarakan kepada orang-orang lain tentang puasa anda untuk membuat anda mendapat nama baik di depan manusia. Tampillah dengan penampilan biasa anda, berdandan dan berpakaian yang rapi. Tunjukkan kegembiraan karena Allah menemui anda dan menjadikan anda partner di dalam kemenangan Kristus melalui iman anda dengan berpuasa. Kemudian anda akan dipenuhi dengan sukacita di hadapan Allah, dan anda tidak akan gagal dalam melaksanakan kesalehan.

Bapa kita di surga menyatakan diri-Nya kepada orang yang berdoa, berpuasa dan masuk ke dalam firman Injil. Inilah langkah yang terbesar dari inspirasi, karena anda bisa mengenal Allah Bapa di dalam tindakan Kristus seperti yang dikatakan-Nya, “Barangsiapa melihat Aku ia melihat Bapa.” Inilah kerinduan hati kita, untuk melihat Dia, Yang Kudus, sebagaimana adanya Dia.

Apakah anda tahu bahwa Allah yang Mahakuasa berdiam juga di dalam diri para pengikut Kristus, karena mereka semua adalah bait Roh Kudus-Nya? Roh yang ilahi ini tidak datang kepada kita karena puasa dan doa kita, tetapi hasil dari iman anda kepada kematian Yesus yang memperdamaikan.

Barangsiapa yang berpuasa bisa berkomunikasi dengan kuasa Kristus kepada orang-orang lain. Dengan doa, iman dan puasa roh jahat harus meninggalkan orang-orang yang kerasukan, karena nama Kristus yang berkuasa mengusir roh-roh jahat.

Jangan biarkan puasa hanya berkaitan dengan makanan dan minuman saja. Jauhkan diri dari pornografi yang kotor, kebiasaan merokok dan kebiasaan buruk, dan dengan itu menghemat uang anda dan bisa lebih banyak mempersembahkannya bagi pelebaran kerajaan Bapa surgawi. Anda menjauhkan diri dari hal yang sangat merusak seringkali lebih penting dibandingkan dengan puasa dan menjauhkan diri dari makanan dan minuman. Berikan waktu dan kemampuan anda kepada Allah tanpa kepura-puraan dan anda akan menemukan buah-buah kemuliaan-Nya bertumbuh di dalam diri orang-orang lain.

DOA: Ya Bapa, Engkau berkenan untuk berdiam di dalam kami dengan Roh-Mu yang lembut. Kami menyembah Engkau dengan sukacita dan bersyukur kepada-Mu, karena Engkau sudah membawa kami masuk ke dalam persekutuan dengan-Mu. Ajarkan kami bersikap yang berkenan kepada-Mu, berdoa bagi orang-orang lain dan berpuasa dengan sukacita dan benar, sehingga banyak orang akan dibebaskan dari ikatan Iblis dan menerima kehidupan kekal.

PERTANYAAN:

  1. Apakah makna berpuasa di dalam Perjanjian Baru?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 24, 2023, at 02:36 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)