Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 037 (Temptation of Christ)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 1 - Periode Awal di dalam Pelayanan Kristus (Matius 1:1 - 4:25)
B – Yohanes Pembaptis Mempersiapkan Jalan Untuk Kristus (Matius 3:1 - 4:11)

4. Pencobaan Kristus Dan Kemenangan-Nya Yang Besar (Matius 4:1-11)


MATIUS 4:8-11
8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, 9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." 10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" 11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
(Ulangan 6:13; Yohanes 1:51; Ibrani 1:6, 14)

Iblis tidak menunjukkan diri di kedua cobaan sebelumnya secara nyata sebagai musuh yang melawan Allah. Ia menunjukkan diri untuk pertama kalinya di sini seolah-olah ia sedang meminta bukti dari Kristus bahwa Ia adalah Anak Allah. Ia kemudian menunjukkan diri seolah-olah ia sedang menginginkan bahwa ia membuktikan kebenaran dan kuasa Firman Allah. Tetapi di dalam pencobaan yang ketiga inilah motivasinya terungkap. Ia menunjukkan bahwa dirinya adalah musuh Allah yang sedang berusaha, kalau bisa, untuk mencemarkan sang Penebus kita. Dalam sebuah cara yang luar biasa yang tidak bisa kita pahami, Iblis menunjukkan kepada Yesus semua kerajaan dan kuasa dunia ini dalam sekejap mata (Lukas 4:5) dan menawarkan akan memberikan semuanya kepada-Nya jika Ia mau menyembah Iblis. Tetapi Kristus mengusir dia dengan langsung mengatakan, “Enyahlah Iblis!” dan Ia mengutip dari Alkitab bahwa hanya Allah sajalah yang harus disembah. Barangsiapa mau bersahabat dengan dunia membuat dirinya menjadi musuh Allah (Yakobus 4:4). Cobaan dari Iblis yang terbesar kepada manusia adalah dunia ini. Sudah sangat diketahui bahwa manusia sangat rentan untuk masuk ke dalam jebakan itu. Ketika Iblis gagal untuk menjebak Kristus di dalam dua cobaan terdahulu dengan menyimpangkan Firman Allah, ia meningkatkan intensitas cobaannya dan menawarkan dunia kepada Yesus; tetapi Kristus tidak akan menerima dunia dari Iblis. Tidak diragukan, Ia sudah mendapatkan janji itu dari Bapa-Nya (Mazmur 2:7-9), dan dunia akan menjadi kerajaan-Nya pada masanya (Wahyu 11:15); karena Ia, sebagai Anak Manusia dan Adam yang terakhir, akan mewarisi semuanya (Ibrani 2:5-9). Ia akan secara adil memiliki semuanya sebagai pemberian dari Bapa karena ketaatan-Nya yang penuh sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Ia tidak akan mengharapkan mendapatkan mahkota kemuliaan tanpa terlebih dahulu mendapatkan mahkota duri.

Kita berdoa di bagian akhir Doa Bapa Kami, “Karena Engkaulah yang empunya kerajaan, kuasa, dan kemuliaan.” Dengan itu kita menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Allah. Iblis sangat bertolak belakang dengan hal ini. Ia adalah roh yang sombong yang berusaha untuk mencari pujian dari semua makhluk bagi dirinya sendiri. Ia berdusta ketika ia membawa semua kerajaan dunia kepada Kristus dan menawarkan untuk memberikan semuanya kepada Yesus, karena sebenarnya ia tidak memiliki hak untuk menawarkan apa yang hanya diakui saja sebagai miliknya. Dunia ini, termasuk kuasa dan kemuliaannya, adalah milik Allah dan Kristus-Nya.

Kristus tidak percaya kepada dusta si jahat itu. Ia berdiam di dalam Bapa-Nya, bersekutu dengan Dia. Tidak ada kuasa atau kemuliaan yang membuat Dia tertarik karena Ia sudah menjadikan diri-Nya dan gambaran Ilahi yang menjadi milik-Nya tidak dihargai-Nya. Ia menjadi hina supaya Ia bisa menebus semua manusia. Ia memilih jalan kemiskinan dan hinaan, menolak kekayaan dan ketenaran, sehingga Ia bisa tetap berada di dalam persekutuan dengan Bapa dan menggenapi kehendak Allah.

Seorang yang sangat kaya pernah mengatakan, “Semua orang memiliki harga, untuk melakukan apa yang bertentangan dengan hati nuraninya.” Tetapi Kristus tidak menjual kebenaran-Nya untuk tipu daya uang. Ia menyangkal diri-Nya, memikul salib, dan terus berada di dalam perkenanan dan ketaatan kepada Bapa.

Dengan sikap yang taat ini Iblis dikalahkan dan tujuan Kristus digenapkan, menunjukkan bahwa Iblis adalah pendusta, pencuri, dan pembunuh. Ia ingin disembah oleh semua manusia. Ia menjadikan dirinya ilah dan mencobai manusia agar mengasihi sesuatu yang bukan Allah. Buku, mobil, harta dan benda adalah cobaan yang bisa diangkat menjadi dewa melebihi sang Pencipta kita. Iblis terus membuat manusia berhenti dari menyerahkan diri mereka kepada Allah dan Anak-Nya sehingga si jahat bisa memerintah dunia ini dalam pemberontakan kepada Allah. Iblis adalah pemberontak yang sebenarnya yang mengundang manusia yang tidak taat untuk masuk ke neraka secara berbondong-bondong.

Cobaan yang terakhir dari Yesus berakhir ketika Iblis meminta Yesus menyembah dia. Namun Yesus justru menunjukkan bahwa Ia adalah Tuhan dan memerintahkan agar dia pergi saat itu juga.

Meski demikian, Yesus masih memberikan kesempatan terakhir kepada si jahat itu, “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” Ia tidak langsung membinasakan Iblis tetapi memerintahkan agar dia bertobat, untuk bersujud kepada Allah, dan menyembah Dia, supaya ia bisa berbalik dari hatinya yang jahat dan menyerahkan diri kepada Yang Mahakuasa dan melayani Dia senantiasa dengan kerendahan hati dan ketaatan. Anak Manusia tidak mencari penyembahan bagi diri-Nya sendiri dari Iblis tetapi Ia membuka pintu kepada Allah supaya ia bisa menyadari keadaannya dan bertobat serta kembali kepada ketaatan. Surga dan neraka menahan nafas mereka, karena ada pergumulan antara Allah dengan musuh utama-Nya yang sudah mencapai puncaknya. Jadi apakah yang akan dilakukan oleh si jahat itu?

Dengan diam-diam ia meninggalkan Yesus dan pergi tetapi ia tidak menyembah yang Mahatinggi. Iblis membenci Yesus yang tidak mau menyerah untuk mendapatkan roti, penghargaan dan kemuliaan, tetapi memilih untuk puas, tenang dan naik ke kayu salib untuk memberikan dirinya bagi semua manusia. Roh Kristus mengalahkan roh Iblis.

Sang pencoba berusaha, dengan sia-sia, untuk menjadikan Yesus memakai hak dan kuasa-Nya sebagai Anak Allah, untuk menjadikan batu menjadi roti dan memuaskan rasa lapar dari Anak Manusia itu. Iblis berusaha, dengan sia-sia, untuk membuat Yesus mencobai Allah sehingga Ia bisa yakin apakah Allah menyertai Yesus atau tidak. Karena Yesus sungguh-sungguh percaya kepada Allah sepenuhnya, ujian yang demikian sama sekali tidak diperlukan. Iblis menawarkan kepada-Nya, dengan sia-sia, kerajaan dan kemuliaan dunia. Karena Yesus, yang diberkati, tahu bahwa semua akan diberikan kepada-Nya pada waktunya ketika Ia memerintah sebagai Anak Manusia, Ia tidak tunduk kepada Iblis dan bahkan menyerahkan diri-Nya untuk melakukan segala yang ditentukan bagi-Nya sampai saatnya tiba.

Hal yang sangat penting di dalam dialog ini adalah kepenuhan dan kuasa dari Firman Allah. Tuhan Yesus Kristus, yang dilahirkan dan diurapi Roh Kudus dan yang menjelma sebagai manusia, bergumul dengan si jahat menggunakan senjata yang paling praktis yang pernah ada-Firman Allah yang ditulis untuk manusia. Satu pernyataan dari Kitab Suci sudah cukup untuk membungkamkan musuh dan mengakhiri kesombongannya. Demikian juga, kuasa Firman Allah tersedia bagi kita juga di masa-masa peperangan rohani. Kita harus menggunakan ayat- Kitab Suci yang tepat di saat yang tepat dengan hati yang murni bukan untuk keuntungan pribadi, dan percaya sepenuhnya kepada kuasa Allah di balik Firman itu.

Setelah kemenangan itu, para malaikat datang kepada Yesus, melayani Dia dan menyembah Dia. Kalau saja Yesus jatuh di dalam pencobaan itu, kesempatan terakhir kita untuk pendamaian dengan Allah akan lenyap dan penghakiman akan datang. Tetapi Ia berdiri teguh dan setia maju serta menaklukkan.

DOA: Oh Anak Allah yang kudus, saya menyembah Engkau dan Bapa-Mu dengan sukacita dan kesukaan, karena Engkau menang atas Iblis. Tundukkanlah saya juga sehingga saya bisa senantiasa menyembah Yang Mahakudus dengan hati saya, melayani Dia di hari-hari saya, menyerahkan diri kepada-Nya dengan rela dan mengikuti Engkau di dalam pelayanan-Mu. Tolonglah saya untuk memilih menjadi kecil dan hina dibandingkan dengan menginginkan kekuasaan yang akan membuat saya binasa, sehingga saya bisa membangun masa depan saya dengan dasar kayu salib-Mu dan nama Bapa-Mu yang kudus saja.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah Yesus memerintahkan agar Iblis menyembah Allah?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 22, 2023, at 08:01 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)