Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 033 (Baptism of Christ)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 1 - Periode Awal di dalam Pelayanan Kristus (Matius 1:1 - 4:25)
B – Yohanes Pembaptis Mempersiapkan Jalan Untuk Kristus (Matius 3:1 - 4:11)

2. Pembaptisan Kristus (Matius 3:13-15)


MATIUS 3:13-15
13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. 14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" 15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
(Lihat Markus 1:9-11; Lukas 3:21-23; Yohanes 1:21-23)

Yohanes Pembaptis mengumpulkan orang-orang yang bertobat, yang seumpama ladang yang sudah disiapkan bagi ditanamnya Injil yang akan datang, di Lembah Yordan. Hati yang hancur dipilih oleh Allah sebagai awal bagi gereja-Nya. Sejarah komunitas Allah tidak dimulai di dalam gedung yang megah, tetapi di padang pasir yang sunyi.

Tiba-tiba, Yesus datang dari Nazaret setelah dua hari perjalanan, lalu bergabung dengan Yesus dan komunitas para petobat itu. Jelas sekali sejak pertemuan pertama mereka bahwa Yohanes memang seorang nabi yang sesungguhnya, karena ia mengenal Yesus dalam hakekat-Nya. Kebanyakan orang tidak mengenal Yesus anak Maria, tetapi mereka yang matanya diurapi oleh Roh Kudus mengenal Yesus dan kuasa Roh-Nya.

Yesus datang untuk dibaptiskan, tetapi sang Pembaptis, yang memanggil semua orang berdosa untuk pembaptisan dan pembentukkan, menolak untuk membaptiskan orang Nazaret itu, karena ia melihat kekudusan-Nya. Ia mengakui dengan keras: Yesus adalah satu-satunya yang tidak perlu membasuh diri-Nya, dan tidak perlu mengubah pikiran-Nya, karena Ia tidak perlu memulai sebuah kehidupan yang baru karena Ia tanpa dosa. Yesus adalah Yang Mahakudus, dan Yang Mahakudus itu adalah Allah sendiri. Yohanes mengakui keilahian Yesus sejak pertama kali ia bertemu dengan Yesus.

Di hadapan Kristus, Yohanes mengakui kerendahannya, dan bahwa ia sendiri yang perlu dibaptiskan, sehingga ia meminta Yesus untuk membaptiskan dia. Jadi Yohanes Pembaptis sudah diremukkan di hadapan Tuhan dan menyerahkan diri kepada-Nya. Dengan kerendahan hati, ia juga menyerahkan para pengikutnya kepada Kristus.

Kristus menolak gagasan dari sang Pembaptis itu dan menjelaskan kepadanya bahwa Ia tidak datang untuk menghakimi tetapi untuk dihakimi mengantikan semua manusia. Karena itu Kristus tidak muncul sejak awal pelayanan-Nya sebagai Raja yang perkasa atau nabi yang bersabda, tetapi sebagai Anak domba Allah yang lemah lembut yang menanggung segala dosa dunia, bersiap untuk menanggung penghukuman Allah menggantikan kita.

Yesus tidak terus berdiam di dalam surga yang tinggi dan agung, terpisah dan tidak bisa dijangkau oleh orang-orang berdosa. Ia turun ke tataran pertobatan dan menanggung segala dosa kita. Yesus membuat langkah pertama ke kayu salib sejak hari pertama pelayanan-Nya, dengan memahami bahwa tidak ada jalan lain untuk membenarkan kita dan menyelamatkan dunia ini. Melalui pengorbanan Yesus yang luar biasa, Allah menegaskan kebenaran dan keadilan-Nya. Meskipun Ia membenarkan orang-orang berdosa secara cuma-cuma, Ia menggenapkan penghukuman kita di kayu salib melalui Anak-Nya yang Tunggal. Hanya di dalam Kristus semua tuntutan kebenaran Allah digenapi.

Yohanes taat kepada Tuhannya dan menunjukkan pertobatan dengan ketundukannya. Ia turun ke air dan dengan Yesus dan menyelamkan Dia. Kristus menawarkan kepada Yohanes untuk mengambil bagian di dalam kehendak Allah ketika mengatakan kepada Yohanes, “demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Kristus sangat menghargai sang Pembaptis karena kesetiaannya dan melibatkan dia sebagai salah satu pemeran untuk menggenapi kehendak Allah.

Dan anda juga, pembaca yang terkasih, diundang oleh Tuhan untuk berpartisipasi di dalam penyebaran keselamatan Ilahi melalui iman anda dan melalui kesaksian anda, menawarkan kebenaran-Nya kepada mereka yang haus di lingkungan anda.

Baptisan Kristus di Sungai Yordan menemukan penggenapan maknanya di kayu salib—ketika Yang Tersalib itu masuk ke dalam Sungai Yordan, menanggungkan kepada diri-Nya sendiri dosa-dosa dunia dan mati di dalam luapan murka Allah. Dengan kemenangan-Nya keluar dari air melambangkan kebangkitan-Nya dari kematian.

Jadi makna dari baptisan Yohanes sudah berubah. Itu bukan hanya penghakiman, tetapi itulah jalan yang ditentukan oleh Allah untuk kehidupan kekal. Kristus ingin memberikan hidup-Nya untuk kita.

DOA: Saya menyembah Engkau, Anak Domba Allah, karena Engkau menanggung segala dosa dunia. Engkau menanggung penghukuman dari Allah yang seharusnya saya tanggung. Bukalah mata saya akan keselamatan dan kasih-Mu yang besar, sehingga saya bisa dibenarkan dan sungguh-sungguh mengambil bagian di dalam kebenaran-Mu. Tolonglah saya untuk mengakui nama-Mu sehingga banyak sahabat-sahabat saya bisa dibenarkan, karena saya tidak tahu ada kebenaran yang lain di kecuali yang ada pada-Mu.

PERTANYAAN:

  1. Mengapakah Yesus dibaptiskan di Sungai Yordan meskipun Ia tidak bersalah?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 21, 2023, at 05:24 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)