Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 028 (Call to Repentance)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 1 - Periode Awal di dalam Pelayanan Kristus (Matius 1:1 - 4:25)
B – Yohanes Pembaptis Mempersiapkan Jalan Untuk Kristus (Matius 3:1 - 4:11)

1. Panggilan kepada Pertobatan (Matius 3:1-12)


MATIUS 3:3-6
3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya." 4 Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. 5 Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. 6 Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.
(Yesaya 40:3; Yohanes 1:23)

Yohanes adalah seperti utusan yang berlari ke kotanya yang terpencil dan berseru kepada semua orang, “Sang raja akan datang ke desa kita. Bersihkan jalan, hiasi rumah-rumah, dan kenakan pakaian yang terbagus.” Dan ketika para penatua kota bertemu, mereka mengatakan bahwa jalan umum yang akan dipakai oleh raja sangat kasar dan tidak bisa dilalui. Karena itu mereka mengatakan kepada utusan itu untuk kembali kepada raja dan memohon agar ia mengirimkan pekerja untuk memindahkan semua batu-batu dan penghalang yang akan menghambat perjalanan sang raja dan untuk mempersiapkan jalan baginya. Mereka harus meminta kepada raja sendiri untuk mempersiapkannya bagi mereka karena mereka tidak bisa melakukannya.

Yohanes Pembaptis adalah “suara yang berseru-seru di padang gurun” (Yohanes 1:23), tetapi Allah sendirilah yang memberikan firman-Nya. Alkitab harus diterima sebagaimana adanya—sebagai firman Allah (1 Tesalonika 2:13). Yohanes adalah “suara” itu, suara yang berseru dengan keras, yang mengejutkan dan membangunkan. Kristus disebut sebagai “Firman” yang, karena kejelasan dan kemantapannya menjadikannya lebih memiliki nilai pengajaran. Yohanes sebagai “suara” membangunkan manusia, dan kemudian Kristus sebagai “Firman,” mengajar mereka.

Di dalam kisah Perjanjian Lama mengenai Simson, ibu dari Simson hampir melahirkan dan malaikat Tuhan melarang dia untuk minum “minuman keras,” karena anaknya, Simson, akan menjadi “orang yang kuat.” Dalam pola yang sama ayah Yohanes Pembaptis menjadi kelu dan tidak bisa berbicara beberapa lama, namun anaknya kemudian dipilih menjadi “suara yang berseru-seru.” Ketika suara yang berseru-seru itu dilahirkan dari seorang ayah yang tidak bisa berbicara, ini menunjukkan, “kehebatan kuasa adalah milik Allah, dan bukan milik manusia.”

Seruan Yohanes adalah panggilan rohani kepada semua manusia—agar tidak terikat oleh semua kekhawatiran dan kesibukan hidup, tetapi berpikir tentang Allah dan berbalik dari dosa, meluruskan jalan dari sebuah masyarakat sehingga kemuliaan Allah bisa mencapai mereka.

Khotbahnya bukan hanya sekedar kata-kata dan frase yang berulang-ulang. Ia hidup dalam keselarasan dengan apa yang dikatakan dan dikhotbahkannya. Ia berpakaian seperti nabi-nabi yang lain dan hidup di padang gurun, terpisah dari orang banyak, menyaksikan betapa mereka memerlukan Allah dan panggilan akan pertobatan. Ia makan belalang, yang tersedia baginya di padang gurun dan yang dihalalkan sesuai dengan Hukum Musa (Imamat 11:22). Ia tidak mengenakan pakaian yang lembut seperti bangsawan, tetapi seperti orang nomad ia mengenakan pakaian dari bulu unta yang kasar seperti ampelas. Yohanes Pembaptis berkata tanpa makanan mewah dan menunjukkan kepada kita bahwa makanan, minuman dan kenyamanan bukanlah yang terpenting, tetapi ia berbicara tentang apa yang sangat penting—hubungan kita dengan Allah. Jadi bagaimanakah hubungan anda dengan Tuhan? Apakah dosa-dosa anda yang menghalangi respon-Nya kepada anda? Apakah anda ingat dusta anda, dendam anda kepada musuh anda dan kejahatan anda? Dosa-dosa anda sudah memisahkan anda dari Allah. Tingkat pendidikan anda dan laporan yang baik tentang anda tidak akan menyelamatkan anda dari penghakiman-Nya. Bagaimana dengan hati nurani anda? Berdamailah dengan Allah melalui kematian Anak-Nya.

Kata-kata dari Sang Pembaptis mengguncang penduduk Yudea. Mereka bersegera untuk mendapati dia dan mendengar dia berkhotbah. Di sana mereka yang bertobat berlutut, menundukkan kepala dan dibaptiskan olehnya di Sungai Yordan. Mereka merasa malu atas dosa-dosa mereka, dan mengakui kejahatan mereka di depan orang banyak, mencari pengudusan dan pemurnian dari Allah. Meskipun mereka berbalik dari kejahatan mereka, mereka tidak berpikir bahwa mereka baik dan saleh, tetapi menyadari diri sebagai orang-orang berdosa yang layak menerima penghukuman Allah yang kudus. Mereka berseru memohon anugerah dan kasih karunia Allah karena memahami bahwa Hukum tidak menyucikan mereka, karena hati nurani mereka melawan mereka.

Makanan Yohanes adalah madu hutan dan belalang. Ini menunjuk kepada doktrin yang dikhotbahkannya tentang “pertobatan” dan “buah-buah pertobatan.” Mereka yang pekerjaannya memanggil orang-orang lain untuk meratapi dosa, dan menjadi benci kepada dosa, harus menjalani kehidupan yang serius, kehidupan yang diwarnai penyangkalan diri, dan tidak mengasihi dunia.

Yohanes pergi dari tempatnya dan pergi ke daerah-daerah di sekitar Yerusalem. Mereka yang mau mendapatkan berkat dari pelayanan Yohanes harus “keluar” kepadanya ke padang gurun, ikut terlibat di dalam apa yang dilakukannya.

Mereka yang sungguh-sungguh menghendaki kehidupan yang dibawa oleh berita dari Allah, kalau hal itu tidak dibawa kepadanya, mereka yang akan mencarinya; dan mereka yang mau belajar doktrin pertobatan haruslah juga “keluar” dari kesibukan dunia ini, dan berdiam diri.

Saudara yang kekasih, ujilah hati nurani anda sendiri sepenuhnya, dan singkapkan hati anda, pikiran anda dan perbuatan anda. Datanglah kepada Tuhan dan akuilah dihadapan-Nya semua kesalahan yang pernah anda lakukan. Sadarilah bahwa anda bukan orang benar, tetapi orang berdosa dan najis di hadapan kekudusan dan kemurnian Allah. Sangkali diri anda, lupakan sikap mementingkan diri sendiri dan carilah Tuhan serta kehendak-Nya. Anda tidak akan bisa berkenan kepada-Nya kalau anda tidak mengakui dosa-dosa anda. Pikiran anda tidak akan menemukan ketenangan dan kedamaian selama anda berdiam diri akan kesalahan anda. Bukalah hati anda kepada Allah. Ia setia dan adil dan siap mengampuni semua kesalahan anda. Jangan ragu-ragu—bersegeralah dan buanglah diri anda ke dalam sungai kasih Allah sehingga Kristus bisa menyelamatkan anda dan anda bisa menjadi manusia baru dalam iman, diterima oleh Allah dan manusia.

DOA: Oh Allahku, Tuhanku, Engkau yang paling mengerti masa lalu saya, bahwa saya orang berdosa dan layak menerima penghukuman-Mu. Ampunilah dosa saya, sesuai dengan berlimpahnya kasih karunia-Mu; janganlah membuang aku dari hadirat-Mu, dan jangan ambil Roh Kudus-Mu dariku.

PERTANYAAN:

  1. Apakah prinsip dari pengajaran dan kehidupan Yohanes Pembaptis?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 21, 2023, at 03:55 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)