Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 024 (Herod’s Attempt to Kill Jesus)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Previous Lesson -- Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 1 - Periode Awal di dalam Pelayanan Kristus (Matius 1:1 - 4:25)
A – Kelahiran dan Masa Kanak-Kanak Yesus (Matius 1:1 - 2:23)

4. Usaha Herodes untuk Membunuh Yesus (Matius 2:12-23)


MATIUS 2:12-15
12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. 13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." 14 Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, 15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.
(Hosea 11:1)

Allah merusak rencana jahat Herodes saat ia menyuruh orang-orang majus untuk mencari Anak itu. Iblis berusaha untuk menghancurkan Kristus dan mereka yang mengikuti Dia, tetapi Allah melindungi Anak yang terpilih itu sampai Ia menggenapi missi-Nya di kayu salib. Tidak seorangpun yang bisa melawan atau menunda kehendak keselamatan Allah karena Ia sangat menjaga utusan-Nya. Allah memperingatkan orang-orang majus itu di dalam mimpi agar mereka tidak kembali kepada Herodes yang jahat itu. Kemungkinan besar mereka mendapat mimpi yang sama pada waktu yang sama. Memahami pekerjaan tangan Tuhan di dalam hal itu, mereka kemudian melalui jalan lain ke Lembah Yordan. Mereka yang secara rohani berhubungan dengan Kristus melalui iman memiliki persekutuan dan hubungan dengan sorga yang sebelumnya tidak mereka miliki.

Yusuf merasa tidak tidak nyaman. Kunjungan dan persembahan dari orang-orang majus membuat dia bingung. Sebelum ia tidur ia berdoa meminta petunjuk kepada Tuhan tentang apa yang harus dilakukan. Di dalam tidurnya Yang Mahatinggi memperingatkan dia, melalui malaikat-Nya yang agung, tentang bahaya yang mengancam Anak itu dan semua keluarganya karena Herodes akan berusaha untuk mencari anak-anak kecil di kerajaan-Nya untuk membunuh Dia. Allah mengerti rencana dari raja yang jahat itu, dan Yusuf diperingatkan untuk lari ke Mesir.

Yusuf taat kepada Tuhannya untuk kedua kalinya. Seperti Yusuf, kita juga harus taat kepada Allah dibandingkan dengan kepada manusia dan organisasi manusia. Setelah mimpi itu, di tengah malam, ia bangun dan membangunkan isterinya, dan mereka membawa Anak itu melarikan diri di tengah kegelapan ke Hebron. Dari sana mereka bergerak ke selatan melalui padang pasir menuju ke Mesir. Penulis Injil Matius tidak menjelaskan apapun tentang kesulitan yang mereka hadapi dalam perjalanan yang jauh itu. Kita tidak tahu apakah mereka membawa bekal banyak, apakah mereka memiliki persiapan yang cukup dan apakah mereka berjalan atau menaiki kendaraan jaman itu. Yang ditulisnya hanya mengenai petunjuk dari Allah yang senantiasa benar. Secara bertahap semuanya akan terjadi tanpa ada yang menghalangi.

Ayat 14 mengatakan, “Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya.” Beberapa penafsir mengatakan bahwa Anak itu disebut terlebih dahulu karena Ia tokoh utama di sana, dan Maria disebut, bukan sebagai “isteri Yusuf” tetapi sebagai “ibu-Nya” yang menunjukkan penghormatan yang besar. Ini bukan Yusuf yang pertama yang terbuang dari Kanaan ke Mesir karena kemarahan saudara-saudaranya. Lalu mereka mendapati bahwa mereka sudah berada di Mesir, di tengah-tengah penyembah berhala dan jauh dari bait Allah. Meskipun mereka jauh dari Bait Allah, mereka memiliki di dalam diri mereka Allah pemilik Bait itu yang “menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan” (Hosea 6:6). Anak-anak Allah mungkin tidak bisa bersekutu dengan umat Allah dan hidup di tengah-tengah orang-orang jahat, tetapi ini bukan dosa; yang berdosa adalah mengikuti penyembahan orang-orang jahat.

Bukan sesuatu yang tidak terbayangkan bagi anak-anak Allah untuk ada dalam keadaan seperti di Mesir, sebuah tanah asing dan rumah perbudakan. Allah akan membawa mereka keluar dari sana. Keluarga itu mungkin bersembunyi di Mesir, tetapi Allah tidak akan membiarkan mereka di sana. Semua pilihan Allah, yang sebenarnya adalah anak-anak kemurkaan, dilahirkan di dalam Mesir rohani, dan di dalam perubahan kemudian dipanggil dari Mesir kepada kemerdekaan.

Pemeliharaan Allah untuk Anak yang baru lahir itu nampak dalam persembahan berupa emas dari orang-orang majus itu. Itu merupakan cara Allah membiayai perjalanan ini. Tuhan senantiasa memperhatikan anak-anak-Nya dan memuaskan kebutuhan mereka pada waktunya.

Yesus diam dengan keluarga-Nya di Mesir sampai kematian Herodes pada tahun 4 sM. Masa sejarah ini menunjukkan untuk kedua kalinya bahwa Yesus dilahirkan sebelum tanggal yang dituliskan di dalam kronologi Dionisius. Hari ini, kita melihat bahwa Kristus dilahirkan 7-8 tahun sebelum tanggal yang ditunjukkan di dalam kronologi itu.

Sebagaimana Allah memanggil keturunan Yusuf keluar dari Mesir, Ia memanggil Anak-Nya keluar dari Mesir untuk kembali ke tanah asal-Nya. Ayat di dalam Injil Matius ini yang pertama kali menuliskan Yesus sebagai “Anak Allah.” Kesaksian ini menunjukkan keberanian dari sang penulis Injil, karena orang-orang Yahudi menganggap penyebutan demikian sebagai penghujatan, yang layak dirajam sampai mati. Keberadaan Yesus sebagai Anak Allah tidak bermaksud untuk menyombong atau bermegah. Ingat, bahwa Ia sejak awal adalah pengungsi, ditolak dan dianiaya oleh para penguasa dunia.

Dalam masa kanak-kanak-Nya, Ia mengalami bahwa kemenyan (pemuliaan) disertai dengan mur (penderitaan). Namun, Bapa surgawi-Nya memperhatikan Dia dan mengirimkan kepada-Nya emas yang diperlukan yang memungkinkan keluarga itu hidup sebagai orang asing di Mesir.

DOA: Saya menyembah Engkau Bapa karena tidak ada raja dan pemimpin yang bisa melawan Engkau. Engkau mengenal rahasia di dalam hati manusia. Selidikilah saya dan kenalilah saya serta pulihkanlah saya sehingga saya tidak menjadi musuh Anak-Mu, tetapi percaya kepada-Nya. Oh Tuhan, peliharalah saya di dalam perlindungan-Mu, setiap kali saya mengalami pencobaan, penolakan dan kebencian karena kasih saya kepada Anak-Mu yang Kaukasihi.

PERTANYAAN:

  1. Bagaimana Allah menyelamatkan Anak itu, Yesus, dan orang tua-Nya dari tangan Herodes?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 20, 2023, at 07:18 AM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)