Waters of Life

Biblical Studies in Multiple Languages

Search in "Indonesian":
Home -- Indonesian -- Matthew - 001 (Introduction)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba

Next Lesson

MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius

PENDAHULUAN


Penulisan Injil Kristus menurut Matius

Banyak orang memberikan kesaksian akan kehidupan, perkataan, kematian, dan kebangkitan Kristus. Kita belajar dari kesaksian orang-orang itu bahwa Kristus tidak menuliskan buku, meskipun Ia bisa menulis dalam tulisan Ibrani. Ia adalah Allah yang menjadi manusia. Ia menghidupi apa yang dikatakan-Nya, dan perilaku serta pola kehidupannya menghasilkan Injil yang terbuka untuk siapa saja yang mengasihi kebenaran. Perkataan-Nya lebih dari sekedar pengajaran semata. Firman itu adalah kuasa membangun dari Allah. Kata “Injil” mengandung arti “Kabar baik,” karena di dalamnya terkandung kekayaan kasih karunia dan anugerah Allah melalui Yesus Kristus.

Empat Injil

Kata “Injil;” dihasilkan dari terjemahan untuk kata dalam bahasa Yunani “evangelion” yang berarti “berita baik” atau “kabar baik.” Injil adalah pernyataan dari kabar baik tentang keselamatan. Kata ini kadangkala menunjuk kepada catatan akan kehidupan Tuhan kita Yesus Kristus (Markus 1:1), dan penyampaian seluruh pengajaran-Nya (Kisah Para Rasul 20:24).

Tetapi sekarang kata “Injil” kebanyakan dipakai untuk menjelaskan pengajaran dari kekristenan. “Kabar baik” adalah isi dari pengajaran itu. Injil adalah pemberian Allah. Injil adalah pernyataan akan pengampunan dosa dan akan kedudukan sebagai anak Allah yang dipulihkan melalui Kristus.

Roh Kudus dari Tuhan memberikan kepada kita empat kitab yang yang mencatat tentang kehidupan Kristus sebagaimana yang dituliskan oleh para penulis kehidupan-Nya, para penginjil, yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Dua dari penulis itu adalah murid-murid yang sangat dekat dengan Yesus. Dua penulis lainnya adalah sahabat-sahabat dari para murid Yesus. Mereka dengan tepat mengambil berita itu dari para murid. Ketika kita melihat kepada kitab-kitab Injil yang ada, kita bisa menemukan bahwa ketiga kitab Injil yang pertama memiliki banyak kesamaan. Kadangkala kata-kata yang sama muncul di dalam ketiga kitab Injil itu, meski memang masing-masing mencatat berita yang sangat unik tentang kehidupan Kristus yang tidak disebutkan di dalam kitab-kitab lainnya. Jadi kitab-kitab Injil itu menuliskan karakter yang sangat unik.

Siapakah Matius?

Matius adalah salah satu dari dua belas orang murid Yesus Kristus (Matius 10:1-4). Dia adalah seorang Galilea (Kisah Para Rasul 2:7). Nama aslinya adalah “Lewi anak Alfeus” (Markus 2:14; Lukas 5:29). “Matius” berarti “anugerah dari Jehovah.” Pesta besar yang diadakan oleh Matius di rumahnya untuk menyambut Yesus, dimana ia mengundang banyak pemungut cukai dan orang-orang berdosa, adalah pada saat ia menyambut panggilannya oleh Tuhan. Tetapi ia tidak menuliskan tentang hal ini karena kerendahan hatinya.

Pekerjaan Matius, pada awalnya, adalah memungut cukai bagi pemerintah Romawi. Orang-orang yang demikian dibenci dan dianggap hina oleh orang-orang Yahudi yang menganggap mereka tidak layak disebut sebagai orang Yahudi. Para pemungut cukai sering disejajarkan dengan orang-orang berdosa dan orang-orang buangan (Matius 9:10-11, 18:17), dan orang-orang Farisi sering memberikan kecaman tentang Tuhan yang berbicara dengan golongan itu, dan bahkan masuk ke dalam rumah mereka (Lukas 5:30; 15:1-2; 19:7). Tetapi kasih karunia Allah ditujukan kepada semua manusia tanpa kecuali dan mampu menyelamatkan orang yang paling berdosa sekalipun. Kasih karunia itulah yang memanggil Matius keluar dari kantor pajak Romawi untuk menjadi rasul Tuhan Yesus Kristus. Setelah menjadi kesialan bagi orang-orang Yahudi karena memungut cukai dari mereka, kasih karunia Allah menjadikan Matius sebagai “anugerah dari Allah’ bagi mereka melalui Injil-Nya. Inilah sebabnya ia tidak merasa malu untuk menyebut diri sebagai “Matius pemungut cukai” (Matius 10:3).

Karakteristik dari Injil Menurut Matius

Injil menurut Matius mengangkat tentang: Panggilan Kristus kepada mereka yang berletih lesu dan berbeban berat (Pasal 11); beberapa perumpamaan tentang perkembangan Kerajaan Allah (Pasal 13); perumpamaan tentang hamba yang jahat dan hamba yang malas di ladang anggur (Pasal 20); dan perumpamaan tentang sepuluh anak gadis yang bijaksana dan yang bodoh; dan penjelasan tentang penghakiman terakhir (Pasal 25).

Injil yang asli dalam bahasa Aram

Ketiga kitab Injil yang pertama menuliskan secara bersama akan bagian terpilih dari kehidupan dan perkataan Kristus. Sangat jelas bahwa ketiga rasul itu—sebelum menuliskan Injil mereka dalam bahasa Ibrani yang menjadi dasar bagi para penulis Injil itu untuk menuliskan Injil mereka (Lukas 1:1-4; Yohanes 20:30).

Siapakah Penulis Injil Matius?

Matius, penulis dari Injil yang pertama dan terpanjang, adalah seorang pejabat pemungut cukai. Ia dihina oleh bangsanya sendiri karena menjadi pejabat yang ahli dalam melayani bangsa penjajah. Nama aslinya adalah “Lewi” (Markus 2:14, Lukas 5:27). Tetapi Kristus memberikan nama baru kepadanya, “Matius”, yaitu, “anugerah Allah.”

Kesaksian yang tertua untuk Injil Matius bisa ditemukan di dalam tulisan Papias, salah seorang penatua gereja. Kita membaca di dalam tulisannya bahwa Matius mengumpulkan perkataan Tuhan, pertama-tama dalam bahasa Aram. Ini ditegaskan dengan ditemukannya banyak kata yang tertulis di dalam ejaan Aram di dalam Injil itu, seperti kata “raca” (tidak bernilai), dan “mammon” (kemakmuran, uang, kekayaan). Sangat mungkin bahwa para rasul mempercayai Matius, yang paling ahli tentang bahasa di antara mereka, mengurus mengenai pengumpulan dan penerjemahan dari perkataan-perkataan Kristus ke dalam bahasa Yunani.

Bukti-bukti dalam juga memberikan dukungan yang kuat akan kenyataan bahwa penulisnya memang Matius, sang pemungut cukai, kalau melihat bahwa Injil ini menuliskan mengenai lebih banyak ukuran uang dibandingkan dengan bagian yang lain di dalam Perjanjian Baru. Injil Matius secara terperinci menulis tentang “dua drachma” atau dua dirham (Matius 17:24), “stater”, yang juga diterjemahkan dirham (Matius 17:27), dan “talent” yang berarti talenta (Matius 18:24), yang menjelaskan bahwa penulis Injil ini memang sangat mengenal berbagai ukuran jenis uang dan yang tertarik untuk menjelaskan dan memberitahukan ukuran nilainya kepada para pengikutnya. Juga disebutkan bahwa di dalam Injil ini, Matius menyebut dirinya, di antara banyak murid Yesus yang lain, sebagai “Matius pemungut cukai.” Kerendahan hati Matius juga nampak ketika ia berbicara mengenai sesuatu yang sebenarnya sangat luar biasa tentang dirinya dengan cara yang sangat sederhana. Ia tidak menyebutkan bahwa ia mengadakan pesta perjamuan untuk menyambut Yesus. Ia berbicara bahwa Yesus makan “di rumah” (Matius 9:10), tanpa menyebutkan rumah siapakah itu, sementara Lukas menuliskan (Lukas 5:29) Matius mengadakan “pesta besar.” Di dalam Injil ini, Matius tidak menjelaskan kisah tentang Zakheus dan perumpamaan tentang orang-orang Farisi dan pemungut cukai (Lukas 19:1-10; 18:9-14) mungkin karena keduanya mengandung pujian kepada iman dari seorang pemungut cukai.

Enam Perkataan Yesus

Perkataan Kristus di dalam Injil Matius bisa dibagi dalam enam bagian besar, yang sistematis dalam perkembangannya, dan tidak mengulangi idenya. Matius mengadopsi pengajaran Gurunya langkah demi langkah. Pertama-tama, ia menjelaskan tentang aturan mengenai Kerajaan Surga (Pasal 10), kemudian rahasia perkembangannya (Pasal 13), diikuti dengan pengelompokkannya secara terperinci (Pasal 18), ucapan celaka bagi para musuh kerajaan-Nya (Pasal 23), dan akhirnya penjelasan tentang kedatangan kerajaan-Nya (Pasal 24, 25). Penyebutan dari perkataan Yesus itu adalah harta yang paling berharga di dalam Injil yang layak untuk dipelajari dan direnungkan.

Tujuan dari Injil Matius

Tujuan khusus yang ada di dalam pikiran Matius tentang Injilnya ini adalah untuk memberikan keterangan perincian tradisi tentang Kristus dengan membuktikan kepada orang-orang Yahudi bahwa Yesus dari Nazaret itu adalah Mesias yang dijanjikan, Anak Daud dan Anak Abraham. Matius lebih sering mengutip dari Perjanjian Lama dibandingkan dengan semua penulis Injil yang lain untuk membuktikan bahwa Yesus memang adalah Mesias yang dijanjikan yang di dalam Dia ditemukan segala penggenapan dan pernyataan nubuat Mesianis dari semua nabi dan pelihat di dalam Perjanjian Lama. Dengan demikian, Injil ini dianggap sebagai kitab yang paling baik untuk membangun dan menguatkan orang-orang percaya melalui menggali lebih dalam lagi kepada pengajaran Kristus. Pada saat yang sama, kitab ini juga merupakan khotbah yang baik untuk anak-anak Abraham dan untuk membawa mereka kepada Juruselamat mereka yang sudah menanggungkan ke atas diri-Nya sendiri, menggantikan mereka, penghukuman dari Allah.

Kedua tujuan itu “mengkhotbahkan dan mengajar” begitu ajaib saling berkaitan di dalam Injil Matius sehingga kitab yang pertama di dalam Perjanjian Baru ini, memuliakan Yesus, sang Kristus dari Allah.

Tanggal Penulisan Injil Menurut Matius

Injil yang unik ini dituliskan sekitar tahun 58 M—sekitar 25 tahun setelah penyaliban Yesus. Para ahli setuju bahwa kitab ini dituliskan sebelum kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M, karena Injil ini tidak membuat laporan tentang kehancuran Yerusalem dan Bait Allah, tetapi sebaliknya, menjelaskan tentang hal itu sebagai sesuatu yang akan terjadi kemudian (silahkan lihat 23:37-38; 24:1-2). Lebih lagi, Matius melaporkan tentang banyak peringatan di dalam Injilnya akan orang-orang Saduki yang kehilangan kekuasaan dan otoritasnya setelah kejatuhan Yerusalem.

Kita menemukan di dalam Injil ini pernyataan yang benar tentang perkataan dan perbuatan Guru kita Yesus Kristus yang memanggil kita sebagaimana Ia memanggil Matius.

PERTANYAAN

  1. Siapakah Matius, dan bagaimana ia memperkenalkan dirinya?
  2. Apakah karakteristik Injil menurut Matius?
  3. Apakah tujuan Injil menurut Matius?

www.Waters-of-Life.net

Page last modified on July 19, 2023, at 02:51 PM | powered by PmWiki (pmwiki-2.3.3)