Waters of LifeBiblical Studies in Multiple Languages |
|
Home Bible Treasures Afrikaans |
Home -- Indonesian -- Matthew - 240 (Christ’s Prayer in Gethsemane)
This page in: -- Arabic -- Armenian -- Azeri -- Bulgarian -- Chinese -- English -- French -- Georgian -- Hausa -- Hebrew -- Hungarian? -- Igbo -- INDONESIAN -- Javanese -- Latin? -- Peul? -- Polish -- Russian -- Somali -- Spanish? -- Telugu -- Uzbek -- Yiddish -- Yoruba
Previous Lesson -- Next Lesson MATIUS - Bertobatlah, Kerajaan Kristus Sudah Dekat!
Belajar dari Injil Kristus menurut Matius
BAGIAN 5 – Penderitaan dan Kematian Kristus (Matius 26:1 - 27:66)
9. Doa Kristus di Getsemani (Matius 26:36-38)MATIUS 26:36-38 Kristus memiliki pemahaman yang sempurna dan jelas tentang semua penderitaan yang ada di depan-Nya. Dosa segala dosa dunia akan ditanggungkan kepada-Nya. Persyaratan penebusan membuat Dia yang tidak memiliki dosa dijadikan berdosa bagi kita, sehingga kita bisa menjadi orang-orang benar di hadapan Allah di dalam Dia. Segala dosa dari segala jaman ditanggungkan kepada Kristus. Namun, hal itu tidak melemahkan kasih Kristus atau mengganggu karya keselamatan-Nya. Ia menderita hukuman kita, mati bagi kematian kita, dan memikul penghukuman kita. Di Getsemani pergumulan itu dimulai ketika si jahat berbisik di hati Yesus, saat sang Penanggung dari segala dosa dunia, akan ditolak dan dikutuk oleh Allah. Jiwa-Nya remuk karena keterpisahan dari Bapa-Nya. Dibuang sepenuhnya oleh Bapa-Nya membuat Yesus gemetar, karena terpisah dari persekutuan dengan Allah berarti kebinasaan dan neraka. Si jahat berusaha menghalangi jalan-Nya ke kayu salib dengan pikiran yang menakutkan akan kematian dan berusaha untuk menguasai-Nya. Yesus masuk ke dasar lobang kegelapan dan menjadi sangat sedih, bahkan sampai seperti mau mati. Ia bukan hanya sedih karena kematian-Nya sendiri, tetapi karena kematian kita juga. Ia berdiri di antara dia yang memiliki kuasa maut, yaitu, Iblis itu (Ibrani 2:14). Kristus dengan pasti memahami bahwa para murid sudah sangat kelelahan. Tetapi Ia mau mengajarkan kepada kita di sini tentang persekutuan orang-orang kudus. Sangat baik untuk mencari dan memiliki dukungan dari saudara-saudara ketika kita ada dalam kesedihan, karena “berdua lebih baik daripada satu” (Pengkhotbah 4:9). Yang dikatakan-Nya kepada mereka, Ia katakan kepada semuanya “Berjaga-jagalah” (Markus 13:37). Bukan hanya berjaga-jaga akan Dia menantikan kedatangan-Nya kembali, tetapi berjaga-jaga dengan Dia dalam kaitannya dengan pekerjaan kita sekarang. Siapa yang memahami kedalaman dan kebesaran penderitaan Yesus? Jiwa-Nya lelah karena kita, karena Ia akan terpisah dari persekutuan Tritunggal yang Kudus agar bisa membawa kita masuk ke dalam keluarga Allah. Siapa yang harus bersyukur akan penderitaan-Nya di dalam pengorbanan ini? Bagaimana anda bertobat atas dosa-dosa anda untuk bisa berdiam di dalam Allah? DOA: Tuhan Yesus yang terkasih, kami bersukur kepada-Mu atas kepedihan penderitaan-Mu, dan memuji Engkau atas penderitaan jiwa-Mu. Engkau sudah mengambil dosa-dosa dan kesalahan kami, dan menanggung penghukuman dan murka sebagai pengganti bagi kami. Basuhkanlah kami dari segala dosa kami, dan kuduskanlah kami dengan darah-Mu yang kudus, karena kami, sehebat apapun, hanyalah hamba yang tak berguna. Kami tidak mampu meneruskan pergumulan kami melawan roh-roh zaman ini. Kami meminta Engkau, Tuhan yang Hidup dan Menang, untuk senantiasa memimpin kami di dalam persekutuan dengan Engkau. PERTANYAAN:
|